Saat memasuki Museum Betawi, ondel-ondel dan rumah khas Betawi langsung terlihat. Menurut Jaka Y Permana dari Museum Betawi, ondel-ondel Betawi ini dulunya memiliki wajah yang menyeramkan seperti barong dan digunakan untuk menolak bala.
Kini, ondel-ondel lebih merupakan sebuah boneka seni yang biasanya dipadu dengan alunan musik tradisi Betawi. Wajah ondel-ondel kini juga lebih humanis dan dibuat dengan wajah tersenyum. Tidak ada lagi gigi yang mencuat di wajah ondel-ondel. Untuk wajah ondel-ondel laki-laki berwarna merah, sementara ondel perempuan berwarna putih.
"Warna merah melambangkan gagah perkasa untuk laki-laki, sedangkan putih maknanya baik, putih, dan suci," tutur bang Jack, sapaan Jaka.
Rumah Betawi ada corak menyerupai gigi balang alias gigi belalang yang berbentuk segitiga terbalik berjajar menyimbolkan hidup harus jujur, rajin, benar, ulet, dan sabar.
Ciri khasnya berwarna hijau dan kuning. Wana hijau melambangkan harmoni dari ragam Betawi yang bisa berkolaborasi dengan suku-suku lain. Warna kuning melambangkan kehangatan, cerdik, dan berbakat dalam bisnis.
Menurut Yuliani, pemandu HPI, ada beberapa sebutan untuk Betawi yakni Betawi Pesisir, Betawi Tengah, dan Betawi Udik atau ora yang berada di penyangga Jakarta.Â
Semua ini dibedakan atas lokasi tempat tinggalnya. Lafal yang diucapkannya pun berbeda, ada yang 'kemane' dan tidak. Mandra, pesinetron Si Doel Anak Sekolahan termasuk Betawi Ora.
Bebanci, Sayur Besan, dan Gabus Pucung, Kuliner yang Menggoda
Ikon Budaya Betawi selain Batik Betawi, Kerak Telor, dan Bir Pletok, yang perlu diketahui antara lain Kembang Kelapa, Baju Sadariah, kebaya Kerancang. Cara hidup orang Betawi pun bisa ditemukan dengan ragam transportasi, alas makan yang digunakan, permainan seperti ketepel, hingga alat musik seperti tanjidor.