Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Catatan Tak Terlupa, Renungan dan Rekaman Reformasi 25 Tahun dalam Karya Drawing

3 Juni 2023   23:56 Diperbarui: 6 Juni 2023   13:45 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu karya pameran Mei 98 di BBJ (dok.windhu) 

Trauma bukan saja dirasakan para korban dan keluarga korban namun juga mereka yang melihat kejadian tersebut. 

Banyak saksi mata yang tidak mau menjadi saksi atau bahkan dia bagian dari pelaku. Kerusuhan menelan banyak korban dan meninggalkan ruang trauma. 

I Nyoman “Polenk” Rediasa melalui karya Tangan Misteri, dengan ukuran 70 x 100 cm menggunakan Pencil, charcoal, oil on Canvas mengkritisi kasus HAM yang belum tuntas setelah 25 tahun reformasi.

Hingga tahun 2023 kini, banyak kasus yang yang masih misteri, seperti kasus korban Trisakti 12 Mei 1998, Munir, Wiji Thukul dan lain-lain. 

Beberapa karya perupa lain tak kalah menarik untuk menggambarkan tragedi Mei 98 dan keadaan yang terjadi pada masa yang sudah berlalu 25 tahun itu. 

Foto Tragedi dan Berita Harian Kompas

Hal yang tak kalah menarik adalah foto-foto selama peristiwa Mei 1998. Foto mahasiswi yang terkapar di pinggir jalan Grogol dekat Kampus Trisakti karya Julian Sihombing terpampang. Dulu, foto ini jadi perbincangan hingga ke warung kopi. 

Penjelasan mengenai yang terjadi di redaksi foto dan berita Harian Kompas juga disampaikan dalam bentuk tulisan. 

Halaman pertama Kompas sejak peristiwa kerusuhan hingga mundurnya Presiden Suharto juga dipamerkan di galeri sisi. Bahkan sudah dalam bentuk NFT. 

Peristiwa Mei 98 dalam. Foto (dok.windhu) 
Peristiwa Mei 98 dalam. Foto (dok.windhu) 

Sebuah Tragedi, Sebuah Pembelajaran

Peristiwa Mei 98 memang sudah berlalu seperempat abad lalu. Namun, kenangan pahitnya masih terasa hingga kini. Sejumlah penyelesaian dan pengungkapan belum selesai, terutama terkait HAM. 

Sebuah lorong waktu sejarah yang mengubah bangsa secara besar-besaran. Meski menyakitkan, tetap ada hikmah pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun