Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Naik Bus Tingkat Tanpa Atap, Pesona Gedung Pencakar Langit, dan Sensasi Semanggi

15 Mei 2023   10:56 Diperbarui: 16 Mei 2023   19:26 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berada di atas bus tingkat tanpa atap (Foto:Sierra/HPIDKI)

Buat siapapun yang bermukim atau ingin berwisata di Jakarta, cobalah naik bus wisata tingkat atap terbuka. Selain gratis dan cuma ada satu, rutenya melewati gedung-gedung pencakar langit yang ada di sepanjang Jl. Jenderal Sudirman dan Thamrin. Pengetahuan dan kisah di baliknya pun bertambah.

Embusan angin menyibak rambut, topi, dan kerudung para penumpang bus wisata tingkat di bagian atap terbuka. Sebagian yang berdiri berpegangan pada pinggiran bus, sementara sebagian tetap sibuk mengabadikan gedung-gedung yang dilewati melalui smartphone ataupun kamera 360.

Meski sesekali bus bergoyang saat berjalan, para pengabadi video dan gambar bertahan. Bahkan, menjadi keseruan tersendiri saat bus melewati jembatan layang ataupun jembatan penyeberangan.

“Whoaaa....,” teriak mereka. Saya pun tidak ketinggalan ikut berteriak semangat. Kak Ervita tertawa lepas. “Padahal, Sudirman Thamrin rute sehari-hari,” katanya, sambil membenahi topi hitamnya yang terkena angin. 

Sebagai anak Jakarta, saya senyum-senyum mengiyakan. Pak Taufik ikut tertawa-tawa. Dari zaman bus kota era PPD sampai saat ini Trans Jakarta, sudah tak terhitung melintasi kawasan yang sejak lama dipenuhi perkantoran. Karena itu, meski keberadaan bus wisata tingkat tanpa atap ini sudah bertahun-tahun ada, awalnya biasa saja menanggapi. Setelah mencoba sendiri, penilaian berubah.

Travel writer Agustinus Wibowo saja nggak berhenti-henti merekam gambar dari ketinggian dengan menggunakan kamera 360 miliknya, dalam kegiatan City Tour Double Decker Bus Skycrapper Jakarta and PIK, yang diselenggarakan DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) DKI Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.

Makanya, jika memungkinkan, siapapun yang tinggal di Jakarta ataupun buat yang ingin refreshing dan healing tipis-tipis, naiklah bus wisata tingkat tanpa atap. Buat jalan bareng sama keluarga bawa anak atau bareng teman-teman juga pas karena merupakan wisata gratis di ibukota. Apalagi akhir pekan atau musim liburan. 

Hayoo, di mana lagi bisa wisata keliling kota gratis? Pipis di toilet saja belum tentu, hehehe.

Bus Wisata Atap Terbuka (foto:Sierra/HPI DKI)
Bus Wisata Atap Terbuka (foto:Sierra/HPI DKI)

Bus Wisata, Cara Asyik Jelajah Kota

Boleh dibilang, naik bus wisata tingkat merupakan salah satu cara asyik untuk menjelajahi kota Jakarta. Punya waktu dan badan sehat adalah yang utama. Sisanya harus punya kartu elektronik untuk tap in dan tap out yang tidak akan terpotong biaya.

Selain itu, kalau bisa pakai sun block dengan SPF tetap kalau mau ada di bagian bus tanpa atap. Cuaca Jakarta lagi panas rata-rata di atas 30 derajat, yang terasa di atas 35 derajat. Minimal pakai topi supaya wajah tidak terbakar. Jangan lupa minum air putih sebelum atau sesudah perjalanan biar tubuh nggak kurang cairan.

Oh iya, jika punya tinggi badan di atas 170 hati-hati terutama saat melewati jalan layang Semanggi membungkuklah sebentar. Soalnya, Semanggi punya ketinggian 42,5 meter sementara bus tingkat 42 meter. Selisih ketinggiannya sedikit. Jadi yang bertubuh tinggi harus waspada, kata Abbas, pramuwisata Trans Jakarta.

Namun, justru itulah yang membuat para penumpang tertawa-tawa. Setiap ada jembatan penyeberangan, kami akan menunduk dan berkata,” Whoa, nunduk... nunduk...ada jembatan” Padahal sebenarnya tidak perlu karena tidak mepet seperti Semanggi. Sedikit norak-norak tetap bergembira.

Menuju PIK (dok.windhu)
Menuju PIK (dok.windhu)

Dari Monas sampai ke PIK

Bus Wisata Transjakarta yang merupakan fasilitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dikelola oleh PT Transjakarta sejak 2014 ini merupakan salah satu unggulan wisata yang disenangi masyarakat. Makanya, selalu penuh penumpangnya. Bahkan, sampai para pejabat juga, lho!

Soalnya, pada Bus Wisata (BW) ada pramuwisata dari Trans Jakarta yang menjelaskan mengenai rute yang dilalui, gedung-gedung yang dilewati atau cerita di baliknya. Mereka tersertifikasi sehingga penjelasannya bagus. Bahkan, bisa menyesuaikan dengan para penumpangnya.

Kami sempat tergelak dengan gaya Carly, pramuwisata Trans Jakarta yang lucu. Lelaki yang biasa menemani para pejabat di atas bus wisata ini mengajak bernyanyi seluruh penumpang dan terkadang menggoyang-goyangkan badannya.

Pramuwisata Trans Jakarta (Sierra/HPI)
Pramuwisata Trans Jakarta (Sierra/HPI)

Jam dan Rute Bus Wisata

Saat pandemi, bus wisata sempat berhenti operasional selama dua tahun. Barulah setelah lebaran tahun 2022, melayani rutenya lagi. Itupun belum semua rute tersedia. Hanya ada 3 rute yang berjalan dan satu yang akan operasional.

“Cuma ada BW 2, BW4, dan BW 9. Bus tanpa atap hanya rute gedung pencakar langit,” kata Carly, sambil menyebut nanti juga ada BW 8 yang melintasi Cikini. Belum jelas kapan seluruh BW bisa operasional.

Oh ya, rute BW2 Jakarta Baru dari Juanda Masjid Istiqlal melintasi Sarinah, Museum Nasional, Pecenongan. Untuk BW4, yakni Pencakar Langit melintasi gedung-gedung di sepanjang jalan Thamrin Sudirman dan Monas. Untuk BW9, merupakan rute baru yang menuju ke Pantai Indah Kapuk (PIK) yang kini jadi ikon wisata kuliner dan punya pagoda menarik untuk dikunjungi.


Buat yang ingin naik bus wisata tingkat, berangkat dari halte IRTI yang terletak di depan balaikota DKI. Bukan di halte Monas, kalau nggak mau kena jalan kaki memutar lagi seperti saya.

Jam operasional saat ini adalah pukul 10.00 hingga pukul 17.00 WIB, setiap hari kecuali Senin. Perjalanan sekitar satu jam. Biar nggak terlalu lama antre sebaiknya sudah ada di IRTI sebelum jam operasional jadi bisa naik yang awal. Soalnya, kepastian jam tiba tidak bisa tepat ditentukan.

Berada di lantai tingkat bus (open deck) jadi pilihan. Seperti pagi itu, kami lebih memilih berada di atas, sisanya baru di bawah. Pagi hingga siang itu, kami naik 2 bus wisata, yakni BW 4 rute gedung pencakar langit dan BW 9 rute PIK, yang merupakan rute baru. Tiga kampus saat itu ikut antara lain mahasiswa pariwisata Gunadarma dan UPH. 

Yups, ikut tur secara langsung merupakan cara belajar yang asyik bagi pramuwisata. Karenanya, Ketua DPD HPIJakarta Indra Diwangkara mengatakan jika HPI terbuka jika ada yang ingin ikut serta dalam berbagai kegiatan. Informasi ada di media sosial instagram. Gawean đưa bulanan dari Biro Kreativitas dan Inovasi yang digawangi Ira Lathief dan Sierra. 

Apa Itu GBK? Siapakah Hermes?

Bus wisata rute pencakar langit dimulai dari IRTI Monas, Sarinah, Wisma Nusantara, Bumi Putera, Karet, Bendungan Hilir, Gelora Bung Karno, berputar Bundaran Senayan, FX Sudirman, Gelora Bung Karno, Bendungan Hilir, Karet, Menara Astra, Dukuh Atas, Tosari, Plaza Indonesia, Sarinah, Museum Nasional, Monas kembali ke IRTI Monas.

Sepanjang perjalanan, pramuwisata Trans Jakarta selain menjelaskan juga mengajak penumpang untuk tahu kisah di balik gedung yang dilewati. 

Para penumpang berkumpul di IRTI. Apakah IRTI itu? Ternyata Ikatan Restoran dan Taman Indonesia. Di dalam IRTI ada lokasi kulineran. 

Rute pencakar langit memang menarik. Hingga 2023, Jakarta merupakan ibu kota negara dan ibu kota provinsi yang punya banyak gedung bertingkat dibandingkan dengan daerah lainnya. 

"Siapa tahu kenapa namanya Sarinah? Siapakah Sarinah? "tanya Abbas. 

Gedung Sarinah pernah menjadi pusat perbelanjaan tertinggi pada zamannya. Dibangun seiring dengan perhelatan Asian Games 1962.

Menurut Carly, saat ditanya apa itu GBK atau Gelora Bung Karno, ada yang hanya menjawab tempat berolahraga. Padahal GBK lebih dari itu. Kawasan GBK luas. Pusat Perbelanjaan FX, dân Hotel Sultan pun merupakan bagian GBK. 

Nantinya, akan ada gedung tertinggi di Jl. Sudirman yang merupakan tertinggi di Indonesia mencapai lebih dari 300 meter dengan 84 lantai. 

Saat melihat patung Hermes berwarna hitam, muncullah pertanyaan, "Siapakah Hermes? "

PIK (dok.windhu)
PIK (dok.windhu)

PIK, Spot Kulineran dan Berfoto

Pantai Indah Kapuk (PIK) beberapa tahun ini menjadi primadona wisata baru di Jakarta. Tak hanya dari segi kuliner, tapi banyak lokasi spot foto menarik. 

Hutan Mangrove dan pantai juga ada di PIK. Karena itulah, ada rute bus wisata ke PIK merupakan rute terbaru. 

Perjalanan kedua dengan bus wisata melewati wilayah memakan waktu lebih dari satu jam. 

Rute melewati wilayah Harmoni, Mandala, Tomang, Grogol, lalu masuk tol hingga mencapai PIK . Sepanjang perjalanan, melihat berbagai jembatan unik. 

Bus wisata PIK berhenti di depan pusat kuliner. Pagoda dengan Dewi Kwan Im yang tinggi seakan menyambut. 

Kami berfoto dan berkuliner sejenak tepat makan siang disini. Tidak lupa untuk berfoto-foto di berbagai spot. 

***

Menjelajah Kota Jakarta dengan bus wisata gratis dari Trans Jakarta merupakan wisata asyik buat masyarakat. Bisa refreshing sekaligus healing tipis-tipis. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun