"Maaf, pak, ada barang logam atau ring di tubuh bapak? " tanya petugas.Â
Biasanya kalau penumpang berpenyakit jantung terkadang dipasang ring di dalam tubuhnya atau kalau ada tulang patah disambung penumpang yang menyebabkan alat pemindai berbunyi.
"Tidak, pak, " jawab saya yang juga masih keheranan kenapa alat tersebut mengeluarkan bunyi. Padahal Ä‘Æ°a jam sebelumnya tidak ada bunyi apapun keluar dari alat yang sama.
"Oooh, tadi saya makan sayur bayam, pak. "Â
Saya baru ingat kalau ternyata bayam mengandung besi, sehingga membunyikan alarm alat pemindai. Petugas pun memindai perut saya dan benar saja alat tersebut langsung menyala tanda ada sesuatu di dalam perut.
Petugas akhirnya membolehkan saya mengambil barang yang masuk mesin pemindai di sebelah sambil tersenyum simpul.
Rupanya sayur bayam membuat alat pemindai bereaksi mengeluarkan bunyi alarm-nya. Sejak saat itu saya tak pernah lagi makan berbau zat besi sebelum terbang, takut terulang kembali pengalaman tersebut.(halaman 58, Bab 3 Ruang Tunggu).Â
Hey, Myanmar
Peristiwa unik lainnya di bandara terjadi saat baru mendarat untuk transit di KLIA2 dari Yangon, Myanmar. Kejadian yang cukup mengagetkan karena harus melalui pemeriksaan berkali-kali. Setelah boarding pun masih diperiksa. Mungkin ada DPO yang sedang dikuntit oleh otoritas Malaysia dan ditengarai bakal kabur ke luar negeri, khususnya Srilangka.
Tiba-tiba petugas berteriak, "Hey, Myanmar!" Saya menoleh dan tampak petugas melambaikan tangan menunjuk ke arah saya. Mungkin saya dikira orang Myanmar karena tampak beberapa orang yang berwajah Myanmar ditahan petugas saat hendak keluar bandara.Â
No, I'm Indonesian! Saya balas teriak sambil meninggalkan petugas yang terbengong-bengong. Saya langsung berlari sebelum petugas lainnya sadar akan kehebohan tadi. (halaman 98, Bab 6 Imigrasi).Â
Saat di Konter Check In
Pengalaman unik Dizzman lainnya adalah saat di konter Check In. Saat itu masih belum ada check in online seperti saat ini sehingga bikin deg-degan karena takut terlambat sampai di bandara. Sampai di bandara, tepat pukul 18.30 atau masih sekitar 45 menit lagi boarding.Â
Tetapi, saya langsung ditolak di konter maskapai dengan alasan kursi sudah penuh. "Bagaimana sih? Kan waktu tutup check in 30 menit sebelum boarding, kok ini masih 40 menit sudah tutup?" tanya saya.
"Maaf pak, kursi ekonomi sudah terisi semua, jadi kami tutup boardingnya."