Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kekaguman Pada Filosofi Ajaran Islam di Masjid Jami An-Nawier

9 April 2023   00:09 Diperbarui: 9 April 2023   00:14 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan mata tak lepas dari pilar-pilar berwarna putih Masjid Jami An Nawier, Pekojan, Jakarta Barat saat mengunjunginya siang hari Jumat itu. Sebuah keunikan yang tidak bisa ditemui di masjid lain. Banyak filosofi ajaran islam yang bermakna di masjid yang dibangun pada tahun 1760 Masehi itu.

Kekaguman langsung timbul saat menelusuri masjid yang sangat khas ini. Tepatnya terletak di  Jl Pekojan Raya, No.31, Rt.3, RW 1. Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, tidak sulit untuk menjangkaunya bagi siapapun yang ingin berkunjung. Jika tiba di kawasan Kota Tua Jakarta Barat, bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Sudah banyak turis, baik dari dalam negeri ataupun mancanegara yang datang. Tentu saja, nilai sejarah dan keunikan yang ada di Masjid Jami Ann Nawier yang menarik minat dan mengundang keingintahuan. Suatu hal yang unik dan sangat menarik untuk menjadi destinasi wisata religi nusantara. Terutama di bulan ramadan.

Masjid Jami AnNawier berlokasi di Kampung Arab Pekojan yang terkenal sebagai "Kampung Arab. Hal ini menunjukkan adanya jejak akulturasi budaya dan bangsa di tanah Jakarta. Dulunya, ini juga dihuni penduduk keturunan Gujarat atau India.

Didirikan  pada tahun 1760 M. Semula hanya 500 meter persegi kemudian diperluas menjadi 2000 meter persegi oleh Al Habib Usman bin Abdulah bin Aqil  bin Yahya, seorang muslim Betawi.


Memandang arsitektur masjid Jami An Nawier Pekojan sangat indah. Khas bercampur antara budaya Eropa, Cina, dan Jawa. Keaslian yang masih dipertahankan pada pintu, kusen, dan plafon yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Saksi sejarah masjid Jami An Nawier,s alah satunya adalah mimbar yang punya versi berasal dari Kesultanan Pontianak atau Keraton Solo. Namun, ornamen mimbar lebih bermotif unsur budaya Jawa. Keberadaan mimbar ini sudah ada sebeum mihrab atau arah kiblat diubah oleh Syekh Nawawi Al Bantany

Filosofi yang melekat juga terdapat pada jumlah pintu, yakni 5 buah pintu ke arah utara yang menunjukkan 5 waktu shalat

5  buah pintu ke arah Timur yang melambangkan rukun islam,

4 buah jendela dan dua pintu ke arah Barat berjumlah melambangkan rukun iman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun