Meski jalan cerita Ant-Man and the Wasp: Quantumania bisa diikuti bagi yang tidak menonton film sebelumnya, sayangnya tidak ada petunjuk yang jelas mengapa Kang menjadi sosok yang menebar kehancuran. Ini sedikit yang lepas dari jelajah duni Quantum ini. Di satu sisi, malahan ada secuil kisah MODOK yang dikira sudah mati tapi malah ada dalam wujud tubuh lucu kaki bayi tapi kepala besar. Karakternya tetap jahat.
Apapun itu, penampilan Jonathan Majors sebagai Kang dalam Ant-Man and the Wasp: Quantumania ini lebih menonjol daripada penampilan Cassie (Kathryn Newton) dalam debutnya sebagai perempuan dewasa.
Namun, saya suka dengan kehangatan kasih sayang antara ayah Scott Lang dan Cassie Lang. Duh, ini benar-benar menggambarkan kedekatan orang tua dan anak. Nuansa keluarga cukup terlihat dalam hubungan tiga generasi di film ini. Bila ditarik pesan positifnya, jangan ada rahasia di antara keluarga. Jika hanya melarang, tentu anggota keluarga lain tak mengerti.
Wah, bisa masuk ke dunia Quantum seperti mereka!  Karenanya, secara keseluruhan filmnya, masih bisa dinikmati adegan-adegan pertempuran bertemuanya kekuatan super, seperti  antara Ant Man Scott Lang, Kang, dan Hank Pym.
Dua kredit yang muncul di akhir film, masih menyisakan penasaran bagi yang menontonnya. Buktinya, para penonton yang hadir di bioskop Prestige Lotte Mart rela menunggu. Padahal, ada beberapa di antaranya yang menahan pipis karena dinginnya bioskop.
Serunya, Nonton di Prestige Local Cinema
Nonton Ant-Man and the Wasp: Quantumania  yang berdurasi 2 jam 5 menit ini di bioskop Prestige yang punya layar Silver Screen dan sound Dolby 7.1 Local Cinema membuat film terbantu semakin apik untuk dinikmati sajian visualnya.
Tentu saja, tambah asyik dengan bangku otomatis empuk yang bisa membuat penonton rebahan sambil menikmati camilan. Cuma, memang dingin suhunya. Ke depan, bisa diatasi dengan selimut dan bantal. Sempurna.
Tiara selaku representatif Local Cinema yang menemani untuk melihat tipe-tipe studio yang ada di Local Cinema mengatakan, bioskop ini memiliki keunggulan berbeda dengan bisokop lainnya. Tidak hanya dari layar dan sound, tapi dari fasilitas yang ada, seperti mushola untuk laki-laki dan perempuan. Ini jarang ada di bioskop! Bisa tetap ibadah meski nonton film.
Local Cinema memiliki 3 tipe Studio yaitu tiga reguler (dua berkapasitas 206 bangku dan satu 145 bangku), satu Prestige yang empuk berkapasitas 50 tempat duduk, dan satu CineKids yang punya 152 tempat duduk.