Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Semua Juara Berada pada Peringkat Pertama

16 Januari 2023   11:06 Diperbarui: 16 Januari 2023   11:19 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Windhu/olahcanva

Semua juara ternyata mereka yang berada pada peringkat satu! Ternyata, sematan label peringkat satu pada seseorang lebih banyak tak menipu. Mereka yang berada posisi itu, setidaknya telah membuktikan dirinya memang piawai pada bidang yang ditekuninya. Mereka menunjukkan kualitasnya. 

Ini yang tiba-tiba terbersit dan memang itu kenyatannya saat meno tôn pertandingan final bulutangkis Malaysia Open 2023 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur Malaysia. 

Semua peraih juara di lima sektor, yakni tunggal putri, ganda putri, ganda campuran, tunggal putra, hingga ganda putra semuanya mereka yang berperingkat satu BWF (Badminton World Federation), yang ditentukan berdasarkan perolehan poin setiap pelatih. 

Tentu saja, kemarin saya gembira saat unggulan Indonesia Fajar Alfian/âm Rian Ardianto yang kini berada di peringkat satu dunia benar-benar berhasil menjadi Juara Malaysia Open 2023 atas ganda putra China Liang Wei Keng/Wang Chang tiga gim. 

Fajar/Rian menjadi satu-satunya Juara asal Indonesia di Malaysia Open. 

Turnamen ini merupakan gelar super 1000 BWF pertama yang diraih sejak menjadi profesional. 

Fajar/Rian juga menjadi ganda putra pertama yang mengoleksi gelar secara lengkap, yakni super 300,500,750, dan 1000. Mengagumkan...! 

Saat mereka bilang, gelar juara untuk negaranya Indonesia dan para pendukungnya, wow keren! 

Juara karena Berperingkat Pertama?

Ups, sebenarnya, saya tidak sedang ingin membuat tulisan olahraga meski memang isinya hasil kejuaraan bulu tangkis Malaysia Open 2023. Kebetulan saja sebagai salah satu penggemar tontonan  olahraga ini. 

Sekedar ingin mengeluarkan unek-unek saja karena tanpa terasa tahun baru 2023 sudah bergulir separuh di Januari. Tinggal đưa pekan lagi sudah masuk ke bulan kedua kalender masehi, yakni Februari. 

Kembali pada pertanyaan yang terbersit apakah juara mereka yang selalu berada pada peringkat pertama? Ah, tentu saja belum tentu. Yups pada turnamen kemarin kebetulan para peringkat satu menang nggak kaleng-kaleng menunjukkan kemampuannya. Selain itu, belum ada yang sanggup mengalahkan mereka kemarin. Kalau sudah ada, tentu mereka bergeser ke bawah peringkatnya. 

Saya tertarik saat Victor Axelsen, tunggal putra asal Denmark yang wow banget prestasinya dengan merebut banyak gelar. Bahkan, masuk dalam jajaran atlet bulu tangkis yang berpenghasilan menakjubkan di tahun 2022 karena tak tertandingi. 

Apa rahasianya? Itu kata pewawancara TV. 

Namun, Victor Axelsen mengatakan tidak ada rahasia. Dia hanya melakukan yang terbaik di setiap pertandingan. 

Di balik 'Do Thể Best' Axelsen juga terkenal sangat disiplin. Setiap poin yang diperolehnya dalam setiap pertandingan sangat berharga, sehingga dia meminimalkan hal-hal yang tidak perlu menjadi ke selatan sendiri. 

Kalau dalam pertandingan bulu tangkis, ya meminimalkan kesalahan seperti servis tidak sampai, kok sering nyangkut di net atau keluar lapangan, yang memberikan keuntungan pada lawan. 

Soal postur badan besar? Hohoho, Axelsen memang diuntungkan dalam bulu tangkis karena menjadikannya raksass yang ditakuti. Namun, tak bertubuh besar pun, ternyata jika mampu lincah bergerak, punya strategi, dan stamina yang kuat, bisa membuat lawan pontang panting. Ini ada pada Kodai Nagaoka, bintang bersinar asal Jepang yang bisa membuat Axelsen kewalahan. 

Ah, menonton pertandingan bulu tangkis kok jadi teringatkan jika sebuah posisi juara kemungkinan besar memang diraih oleh mereka yang berperingkat satu. Mereka tentunya lebih diunggulkan. 

Namun, bukan berarti yang kemarin berhasil menjadi juara akan selalu juara. Bisa jadi juga yang sebelumnya tidak diunggulkan karena berada pada peringkat di bawahnya atau bahkan tidak punya peringkat akan merebut posisi juara. 

Ya, contohnya seperti Apri/Fadia yang berhasil menjadi juara Malaysia Open 2022. Sayangnya, pada Malaysia Open 2023 mereka tidak berhasil menjadi juara karena cedera kaki pada Fadia. Sebuah hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. 

Dua pekan di Januari sudah berlalu. Tahun 2023 masih panjang tapi bisa juga tanpa terasa berlalu. 

Kemarin di sebuah whatsapp grup, ada yang bertanya, hayo sudah sampai mana resolusi dijalankan? 

Jawabannya memang tergantung pada masing-masing orang. Tahun Baru banyak dikaitkan dengan momentum resolusi. Padahal seharusnya bisa kapan saja. 

Namun, membuat resolusi memang bisa menjadi hal penting demi kesuksesan masa depan. Memperbaiki kekurangan diri dan lebih mampu bersyukur. 

Ah, Just Do It, Do The Best, Pray To Allah. Udah ah, ini sekedar pembuka tulisan saya yang masih harus banyak kerja cerdas dan kerja tuntas,selain kerja keras di tahun 2023.  

---Jakarta,dhu160123----

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun