Hotel Indonesia, Patung Selamat Datang, dan bundaran Air Mancur sudah lama memikat sebagai lokasi berfoto. Dari ketinggian halte Trans Jakarta Bundaran HI, ternyata kecantikan Jakarta begitu menawan.Â
Satu malam minggu di bulan Oktober akhirnya dihabiskan dengan melihat keindahan pemandangan Jakarta dari ketinggian halte Trans Jakarta Bundaran Hotel Indonesia!
Sebenarnya bukanlah hal yang direncanakan awalnya. Namun, lantaran ada kegiatan dan bersenda gurau dengan teman hingga sore, plus terjebak hujan, tanpa disadari hari sudah beranjak malamÂ
Mumpung lewat, kenapa nggak sekalian saja ke halte Trans Bundaran Hotel Indonesia? Lalu naik lantai atas dan melihat kawasan Hotel Indonesia dari ketinggian.Â
Sebuah halte Trans Jakarta yang baru direvitalisasi. Sekali melihat, jelas langsung tahu jika belum rampung semua pembangunannya. Masih ada pekerja disana sini yang membenahi halte.Â
Meskipun begitu, halte ini sudah bisa beroperasi sebagai tempat naik dan turun penumpang.
Selain, juga sudah menyedot banyak orang untuk datang. Berfoto, berswafoto atau membuat video.
Dalam sepekan, tepatnya setelah anjungan yang katanya disebut sky deck bisa digunakan/dikunjungi, sejak saat itu juga sudah banyak berseliweran video di media sosial dan Youtube yang menampilkan keindahan Jakarta dan gagahnya Patung Selamat Datang dilihat dari ketinggian halte Bundaran HI.
Nah, kami juga termasuk yang penasaran seperti apa walau berfoto dengan latar air mancur, patung Selamat Datang, dan Hotel Indonesia sudah sering dilakukan.Â
Saat naik Trans Jakarta, kawasan Bundaran Hotel Indonesia ini juga sudah berulang kali dilewati.Â
Saat car free day alias Hari Bebas Kendaraan Bermotor, juga acapkali jalan kaki sampai Bundaran Hotel Indonesia atau Monas.Â
Namun, melihat dari atas halte Trans Jakarta belum pernah kami lakukan.Â
Karena ada kesempatan dan waktu, akhirnya kami sepakat untuk mampir dulu ke halte Bundaran HI sebentar untuk menghilangkan penasaran.Â
Kami datang sudah malam, sekitar pukul 20.00. Nggak ngeh sebenarnya kalau Sabtu 15 Oktober 2022 itu halte baru saja diresmikan oleh Gubernur Anies Baswedan di akhir masa jabatannya.
Pantas aja banyak bunga dan seperti baru ada seremoni. Kata petugas keamanan, kegiatan peresmian baru saja selesai sekitar pukul 20.00.
Namun, keindahan Jakarta dari halte TJ Bundaran HI itu lebih diperuntukkan bagi pengguna TJ. Eh maksudnya, siapa aja boleh sih. Cuma ya tetap harus tap kartu elektronik karena adanya di lantai dua.
Jadi harus masuk dulu dan naik tangga ke atas. Beda jika ke Jembatan Phinisi yang terhubung dengan halte Trans Jakarta Karet Sudirman, yang desainnya nggak perlu masuk ke dalam halte TJ.
Karena itu, siapkan kartu elektronikmu jika ingin menikmati pemandangan keindahan Jakarta di kawasan Bundaran Hotel Indonesia dari ketinggian.Â
Setelah melakukan táºp kartu elektronik, ayo ke lantai dua. Bergegas ke anjungan buat berfoto-foto.
Sayangnya, pengunjung yang datang sangat ramai. Banyak yang ingin ke anjungan. Karena itulah, memasuki area anjungan dibatasi maksimal sekitar 20 orang dengan batas waktu 5 menit.
Tanpa perlu banyak buang waktu, segera memaksimalkan deh foto dan swafoto mumpung lagi trên dan memang beneran cakep pemandangannya.
Soalnya, perlu gantian juga kalau ingin mendapatkan lokasi foto dengan latar belakang langsung Patung Selamat Datang.
Oh ya, sisi kanan dan kiri lantai dua berupa kaca bening sehingga keindahan Jakarta bisa juga difoto dari. titik itu. Terlebih, saat malam, ketika warna warni lampu terlihat. Seakan bermandikan cahaya.
Cuma perlu ingat, halte belum sepenuhnya rampung meski sudah digunakan untuk naik TJ. Masih ada para pekerja di sana-sini.
Selain itu, jangan senderan di kaca pembatas. Bahaya! Pengumumannya juga terpasang di dinding halte.Â
Pada lantai dua terdapat denah desain, halte berbentuk perahu Bundaran HI ini serupa juga dengan halte Tosari. Menarik karena yang berada di tengah kedua halte adalah Patung Selamat Datang.
Tertulis Twin (but not identical). Kembar tapi tak sama. Dua halte ikonik TJ (Bundaran HI dan Tosari) membingkai Monumen Selamat Datang dengan merata. Bertindak sebagai gerbang monumen itu. Satu dari sisi utara dan satu dari sisi selatan.Â
Desain kembar yang dihadirkan menciptakan sinergi dan keselarasan yang kuat dengan kawasan.
Dua halte baru ini tidak akan bersaing satu sama lain dengan Monumen Selamat Datang karena justru diharapkan saling melengkapi keberadaannya.Â
Monumen Patung Selamat Datang adalah kebanggaan bangsa yang dibangun tahun 1962 pas Asian Games. Tepatnya, pada era Presiden RI pertama Soekarno.Â
Peminat untuk ke anjungan halte Trans Jakarta Bundaran HI tinggi. Meskipun di sisi lain, ada juga pemberitaan bahwa sejarawan memprotes keberadaan halte ini karena dianggap menutupi Patung Selamat Datang itu.Â
"Ya memang kontroversi. Ada yang setuju dan tidak. Tapi, pengunjung yang datang ke anjungan semakin ramai. Makanya dibatasi cuma 20 orang pengunjung selama lima menit," kata salah seorang penjaga keamanan, yang saya ajak ngobrol sambil menunggu antrean.Â
Akhirnya giliran kami menapaki anjungan pun tiba. Petugas keamanan itu mempersilakan pengunjung sekaligus berpesan untuk berhati-hati.Â
Agak sulit berfoto leluasa karena banyaknya jumlah orang dengan tujuan yang sama. Ah sudahlah, nanti diedit saja gambarnya atau datang lagi di lain waktu.Â
Seperti halnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Jl Jendral Sudirman yang sejak selesai direvitalisasi hingga kini masih menjadi spot foto, lokasi ini pun nantinya demikian.Â
Halte Bundaran Hotel Indonesia kini sudah menjelma menjadi salah satu spot cantik foto-foto di ibu kota negara. Tak heran, kini menjadi tren.
Apalagi, Bundaran Hotel Indonesia dan Patung Selamat Datang memang sudah menjadi magnet di ibu kota negara Jakarta selama puluhan tahun.Â
Ah sayangnya kamera ponsel yang saya miliki tak cukup mumpuni untuk mengambil gambar malam hari ataupun berlatar warna warni.Â
Jadi, saya masih penasaran juga untuk berfoto saat terang hari. Misalnya saat pagi saat HBKB ataupun saat petang agar keindahan kawasan Bundaran HI lebih terlihat.Â
Malam makin larut. Para petugas mulai meneriakkan waktu kunjungan ke anjungan yang tersisa. Halte Bundaran HI akan ditutup pukul 21.00.
Baiklah, saat melintas Jl. Sudirman-Thamrin, saya akan naik dari halte Bundaran HI di lain waktu dan berfoto lagi. Bisa jadi dengan kawan yang sama ataupun berbeda.Â
***
---Jakarta,dhu161022----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H