Selain itu, jangan senderan di kaca pembatas. Bahaya! Pengumumannya juga terpasang di dinding halte.Â
Pada lantai dua terdapat denah desain, halte berbentuk perahu Bundaran HI ini serupa juga dengan halte Tosari. Menarik karena yang berada di tengah kedua halte adalah Patung Selamat Datang.
Tertulis Twin (but not identical). Kembar tapi tak sama. Dua halte ikonik TJ (Bundaran HI dan Tosari) membingkai Monumen Selamat Datang dengan merata. Bertindak sebagai gerbang monumen itu. Satu dari sisi utara dan satu dari sisi selatan.Â
Desain kembar yang dihadirkan menciptakan sinergi dan keselarasan yang kuat dengan kawasan.
Dua halte baru ini tidak akan bersaing satu sama lain dengan Monumen Selamat Datang karena justru diharapkan saling melengkapi keberadaannya.Â
Monumen Patung Selamat Datang adalah kebanggaan bangsa yang dibangun tahun 1962 pas Asian Games. Tepatnya, pada era Presiden RI pertama Soekarno.Â
Peminat untuk ke anjungan halte Trans Jakarta Bundaran HI tinggi. Meskipun di sisi lain, ada juga pemberitaan bahwa sejarawan memprotes keberadaan halte ini karena dianggap menutupi Patung Selamat Datang itu.Â
"Ya memang kontroversi. Ada yang setuju dan tidak. Tapi, pengunjung yang datang ke anjungan semakin ramai. Makanya dibatasi cuma 20 orang pengunjung selama lima menit," kata salah seorang penjaga keamanan, yang saya ajak ngobrol sambil menunggu antrean.Â
Akhirnya giliran kami menapaki anjungan pun tiba. Petugas keamanan itu mempersilakan pengunjung sekaligus berpesan untuk berhati-hati.Â