Salut buat ganda putra senior Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang berhasil masuk ke final Kejuaraan Dunia Bulutangkis empat kalinya. Prestasi luar biasa yang menjadi impian banyak pebulu tangkis dunia. Emas juara dunia bulu tangkis yang juga untuk keempat kalinya menunggu. Mampukah mereka menjadi yang tak terkalahkanÂ
Pada semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis  (BWF World Championships) 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, Sabtu 27 Agustus 2022,  Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil mengalahkan  yunior mereka Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan tiga gim, yakni 21-23, 21-12,16-21 selama 52 menit.
Dengan kekalahannya, Fajar Alfian/M Rian Ardianto harus mencoba setahun lagi di Kejuaraan Dunia selanjutnya. Namun bagi The Daddies, inilah peluang selangkah lagi bersama Hendra Setiawan akan menorehkan prestasi sebagai ganda putra terbaik dunia di Kejuaraan Dunia.
Tentu saja dengan catatan jika berhasil mengatasi ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, yang akan dilangsungkan Minggu, 28 Agustus. Chia/Soh mengatasi perlawanan sengit selama 77 menit atas ganda India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty rubber set 20-22,21-18,21-16.
Tak heran jika sujud syukur  Ahsan di lapangan sungguh membuat haru. Dengan melangkah ke final, pasangan ganda putra senior ini bisa menyamai rekor peraih juara dunia terbanyak yang saat ini masih dipegang  oleh mantan ganda putra China Cai Yun/Fu Haifeng.
Ganda putra China yang sudah pensiun itu pernah meraih empat kali juara dunia, yakni pada  Kejuaraan Dunia 2011,  Kejuaraan  Dunia tahun 2010, Kejuaraan Dunia 2009 dan Kejuaraan Dunia tahun 2006.
Nah jika The Daddies berhasil menang, selain merebut medali emas sebagai juara dunia,hal ini akan menjadi sejarah, Tak hanya dalam karir Ahsan/Hendra, melainkan juga bagi dunia bulutangkis. Spesifiknya, perbulutangkisan Indonesia. Tiga juara dunia yang berhasil diraih mereka ada tahun 2019, 2015,dan 2013.
Terlebih  jika mengingat usia Ahsan/Hendra yang sudah tidak muda lagi. Keduanya berusia matang, yakni Mohammad Ahsan yang berusia 34 tahun dan Hendra Setiawan yang berusia 38 tahun.
Namun perlu diingat sebenarnya, Sebenarnya inilah sama-sama final kelima Kejuaraan Dunia Bulutangkis baik bagi Ahsan ataupun Hendra. Pada tahun 2017, Ahsan yang kali itu berpasangan dengan Rian Agung Saputro harus mengakui kemenangan ganda putra di final dan harus puas sebagai runner up.
Sementara buat Hendra Setiawan, selain tiga kali juara dunia bersama Ahsan, pernah menjadi juara dunia bersama almarhum Markis Kido atas pasangan Korea pada tahun 2007. Â Lalu, mungkinkah untuk keempat kalinya menjadi juara dunia bulu tangkis dengan Ahsan?
Ahsan/Hendra Lebih Tahu Cara Atasi Fajar/Rian
Dengan pengetahuan, pengalaman, dan mentalnya yang tertempa selama puluhan tahun di dunia bulu tangkis, Ahsan’Hendra ternyata lebih tahu cara mengatasi yuniornya di pelatnas , yakni Fajar Alfian/M Rian Ardianto.
Kendati sempat kalah pada Malaysia Masters Juli 2022 atas Fajar/Rian, Â dalam semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 ini tak mau menyerah. Alhasil, hasilnya serupa dengan semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 yang berlangsung di Swiss, Fajar/Rian dipaksa kalah atas seniornya secara rubber set. Ahsan/Hendra merebut gim ke-1, lepas gim ke-2, dan kembali merebut gim 3 untuk menang,
Jalannya pertarungan antara Ahsan/Hendara yang kini berada pada peringkat 3 dunia dengan Fajar/Alfian yang kini berada pada peringkat dunia berlangsung cukup sengit sejak awal.
Pada gim pertama, Fajar/Rian memulai permainan dengan baik dan sempat unggul unggul perolehan sebenyak 4 angka atas Ahsan/Hendra di posisi 9-5. Bahkan mampu menutup interval gim 1 dengan 11-7.
Setelah interval, Fajar/Rian juga sempat unggul enam angka atas Ahsan/Hendra. Namun, mental juara,keuletan, dan strategi yang dimiliki pasangan senior Ahsan/Hendra memapu memperkecil ketertinggalan. Bahkan kemudian menyamakan kedudukan pada posisi 18-18.
Kematangan pengetahuan dan pengalaman  yang dimiliki The Daddies menciptakan adu setting untuk meraih gim pertama. Ahsan/Hendra akhirnya menang dengan skor tipis 23-21. Â
Pada gim 2, Fajar/Rian menunjukkan keunggulan. Bahkan mampu menutup interval dengan 7 poin  pada posisi 11-4 dan unggul 10 poin di posisi 17-7. Pasangan Ahsan/Hendra berusaha mengejar ketertinggalan meski kemudaian akhirnya mampu ditutup dengan 21-12.
Pada gim 3 Â BWF World Championships 2022, lepasnya gim 2 sehingga memaksa rubber sets membuat pasangan Ahsan/Hendra langsung menggebrak dan membuka gim ke-3 dengan unggul dua angka langsung 2-0 atas Fajar/Rian. Saat interval, tercipta selisih enam poin atas Fajar/Rian.
Berusaha mengejar dengan reli panjang, Fajar/Rian mempertipis ketinggalan dengan 14-10. Namun setelah itu Ahsan/Hendra justru berhasil menambah tiga angka langsung dan membuat jarak 5 poin di posisi 13-18.
Pengembalian Rian yang menyangkut di net akhirnya mengantarkan Ahsan/Hendra melaju ke final. Ahsan pun langsung bersujud syukur pada Tuhan atas pencapaiannya menang 23-21,12-21,21-16.
Peluang Menang  di Final atas ganda MalaysiaÂ
Melaju ke final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, perjuangan The Daddies tingkal sekali lagi menjadi juara sejati. Peluang meraih kemenangan atas ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik sangat besar.
Alasannya, dari segi pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki Ahsan/Hendra tidak perlu diragukan lagi. Dari segi peringkat dunia, juga lebih unggul karena Ahsan/Hendra berada di peringkat 3 dunia sementara Chia/Soh pada peringkat 6 dunia. Chia/Soh melaju ke final setelah membuyarkan mimpi pasangan India Shetty/Rankireddy.
Buat pebulu tangkis Malaysia Chia/Soh, masuk ke final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 merupakan prestasi besar untuk pertama kalinya. Sebelumnya, pasangan ini hanya mampu mencapai perempat final kejuaraan dunia pada tahun 2018. Beda dengan Ahsan/Hendra yang sudah tiga kali juara dunia.
Namun perlu diingat, jika kematangan mental, pengetahuan dan pengalaman dimiliki Ahsan/Hendra, maka pasangan Malaysia Chia/Soh unggul dari usia yang jauh lebih muda. Berjarak usia lebih dari 10 tahun karena Chia berusia 25 tahun dan Soh 24 tahun, secara stamina mereka punya keunggulan.
Selain itu perlu diingat, pada Malaysia Open yang berlangsung Juli lalu, pasangan Chia/Soh pernah menang atas M Ahsan/Hendra secara rubber set, 21-13,20-22,21-19. Namun pasangan senior ganda putra terbaik dunia Ahsan/Hendra pasti punya strategi khusus untuk mengatasi mereka yang lebih muda di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 ini. Terbukti, mereka berhasil menerapkannya dengan menghentikan laju yuniornya Fajar/Rian.
Pertandingan Indonesia melawan Malaysia akan seru dan menarik. Sebagai penggemar bulu tangkis, dukungan terhadap Ahsan/Hendra di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 ini sangat besar agar bisa juara dunia untuk yang keempat kalinya. Doakan asa juara dunia kembali terwujud. Kebanggaan bukan hanya milik Ahsan/Hendra. Kebanggaan juga milik dunia bulu tangkis Indonesia. Bahkan, bagi publik yang menonton sebuah sejarah legenda tercipta. Indonesia.... Ahsan Hendra....
****
Jakarta,dhu270822
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H