Senior yang Semangat Terus MenulisÂ
Di panggung depan, para narasumber senior duduk di kursi masing-masing, yakni pak Tjiptadinata, Wiajayakusumah, Nur Terbit, dan Rasyid. Perbincangan tak lepas dari dunia tulis menulis. Pembahasan yang selalu menarik buat yang suka dunia tulis menulis, ngeblog, dan semacamnya.
Bisa dibilang, mereka semua adalah para kompasianer senior sekaligus para pengarang YPTD. Satu-satunya yang masih 'muda' hanyalah COO Kompasiana Nurulloh, yang konon seusia cicit pak Tjiptadinata. Dari mereka, ada sejumlah pesan yang sangat berguna bagi yang suka menulis. Â
Lihat Sekeliling, Banyak yang Bisa Ditulis
Menurut Opa Tjiptadinata, hambatan pertama menulis adalah malas. Solusinya, membuat target pada diri sendiri.  Opa menerapkannya dengan one day one article. Lalu meningkatkan one day two article. Karenanya, per tanggal  20 Agustus 2022, sudah 6.494 tulisan.
Apakah tidak pernah mengalami jalan buntu? Rasa nggak mood dan malas bisa diatasi dengan tekad, disiplin diri, dan konsisten sehingga mampu mengalahkan diri sendiri. Banyak hal yang bisa ditulis. Bahkan jika mau, dalam sehari bisa 10 artikel. Misalnya, dengan melihat semut  yang tidak pernah memakan nasi sendiri. Semut selalu membawa butiran nasinya dan dibawa pulang untuk dimakan bersama-sama. Bertanyalah pada diri sendiri. Tak perlu koreksi orang lain karena dalam diri kita banyak kekuarangan. Lihat pohon, matahari, dan lainnya.
Menulislah setiap Hari dan Buktikan apa yang terjadi
Inilah mantra mujarab dari guru blogger Wijayakusumah. Pernah mengalami stroke yang melumpuhkan bagian tubuh kirinya, Berkat motivasi menulis, kini anggota tubuhnya bisa digerakkan kembali.
Hal ini pulalah yang dilakukan oleh Christie Damayanti, yang menulis untuk terapi kesehatan, khususnya otak setelah stroke. Menulis merupakan caranya untuk bisa bangkit kembali. Kini, berjuang untuk kaum difabel. Puluhan buku dihasilkannya.
Menulis yang Dilihat, Didengar, dan DirasakanÂ
Mencari ide untuk menulis? Sebenarnya cukup mtuk menulis udah. Mantan wartawan Nur Terbit mengatakan punya kebiasaan untuk menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakannya  Media untuk menulis bisa menggunakan media sosial seperti facebook ataupun twitter. Jika tulisan menjadi panjang, pindahkanlah ke blog.