Sehingga, mau tak mau harus berjuang untuk bisa menyusui buah hati yang dilahirkannya . Tak mudah karena seringkali bayi terlanjur menangis keras karena tak bisa mengisap susu sesuai yang dibutuhkannya  meskipun stimulasi sudah coba dilakukan. Ini membuat ibu yang menyusui semakin panik dan ujungnya berakhir pada pemberian susu formula untuk bayi. Â
Padahal, bayi selama enam bulan harus mengonsumsi ASI eksklusif. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian ASI hingga anak usia dua tahun. Kementerian Kesehatan selalu mengampanyekan pentingnya ASI eksklusif. Manfaat ASI eksklusif  pada bayi adalah mencegah terserang penyakit,membantu perkembangan otak dan fisik pada bayi.
Sementara manfaat ASI ekslusif pada ibu adalah ASI dapat membantu ibu untuk mengatasi trauma persalinan yang dialami. Secara perlahan, rasa trauma akan menghilang karena ibu memberikan ASI terbiasa memberikan ASI secara rutin. Semangat pun muncul kembali.
Manfaat ASI ekslusif lainnya adalah dapat mencegah dan meminimalkan kanker  payudara, penyakit yang masih menghantui perempuan sampai saat ini. ASI eksklusif juga mampu membuat kesehatan dan mental ibu menjadi lebih stabil. Â
Katuk Si Pelancar ASI
Begitu pentingnya pemberian ASI, secara turun temurun katuk dianjurkan untuk dikonsumsi oleh para ibu yang melahirkan dan mengalami kesulitan dalam menyusui. Walaupun sebenarnya, tak hanya tanaman katuk yang dapat memperlancar ASI seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan.
Hanya saja, katuk lebih dikenal masyarakat untuk memperlancar dan memperbanyak ASI. Lantaran itulah, tanaman katuk pun sengaja ditanam di halaman depan rumah. Manfaatnya ternyata tak hanya pada perempuan hamil yang sedang memproduksi ASI ataupun perempuan yang sedang menyusui.
Daun katuk mengandung fitosterol dan papaverine. Kedua senyawa alami ini dapat meningkatkan meningkatkan kadar serta peredaran hormon prolaktin dan oksitosin, yakni hormon yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan produksi ASI.
Dikutip dari alodokter, daun katuk juga mengandung gizi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui. Dalam katuk terdapat  protein, lemak, karbohidrat, serat, serta vitamin B6, C dan D. Nutrisi yang ada pada daun katuk juga membuat ASI yang diproduksi bisa lebih berkualitas. Hal ini akan mencukupi kebutuhan gizi bayi jauh lebih baik.
Tak hanya itu, mengonsumsi daun katuk secara rutin juga dapat mengurangi berat tubuh ibu setelah melahirkan. Namun, tetap harus dibarengi dengan menjaga kesehatan tubuh dan makanan yang bergizi.
 ***