Nggak bisa ke mal (pusat perbelanjaan), datang ke perkantoran ataupun pergi ke sejumlah ruang publik yang diinginkan, agaknya cukup berhasil membuat banyak orang kembali memenuhi lokasi vaksin untuk mendapatkan vaksin booster sebagai syarat mobilitas, yang diberlakukan sejak 17 Juli 2022.
Saat pintu lift terbuka di lantai 4 yang merupakan lokasi pos vaksin Plaza Slipi Jaya, terlihat sudah banyak orang antre berkumpul untuk mendapatkan vaksin. Tak hanya memenuhi kursi-kursi yang tersedia. Sejumlah di antaranya berdiri memenuhi di depan meja pendaftaran, Kamis 21 Juli 2022.
Sebagian lagi berdiri di dekat meja screening dan pemeriksaan tekanan darah. Padahal hari masih pagi, baru pukul 8.15. Petugas di bagian pendaftaran berteriak kencang agar orang-orang tidak berkumpul di sekitar meja pendaftaran agar panggilan untuk nama yang sudah bisa ditensi atau disuntik terdengar. Belum ada pengeras suara pagi itu.
Petugas juga mengingatkan agar yang datang ke meja pendaftaran hanya mereka yang sudah mendaftar sebelumnya melalui aplikasi Jaki. Jika belum, harus menunggu hingga pukul 9.00. Jika tidak, harus menunggu sampai saat daftar langsung atau on the spot dimulai.
"Buat yang belum mendaftar lewat aplikasi, tunggu sampai pukul 9.00 tapi cuma untuk 50 orang," ucap ibu di bagian pendaftaran. Aku melirik waktu yang tertera di smartphone. Baru pukul 8.30. Masih harus menunggu sebelum OTS dilayani.
Belum Booster, Nggak Bisa ke Mal
Ramainya orang yang mengantre untuk divaksin mengingatkan pada saat awal vaksinasi dimulai tahun lalu atau saat menjelang lebaran. Setelah itu, tempat vaksin ini sempat tak seramai ini.Â
Surat edaran Syarat vaksin booster Covid-19 atau dosis ketiga yang berlaku untuk pelaku perjalanan moda transportasi darat, laut, dan udara agaknya membuat orang segera mendatangi lokasi vaksin.
Pun, bisa jadi kali ini karena adanya ketentuan yang mengharuskan orang sudah divaksin booster jika ingin ke mal, perkantoran, atau beraktivitas di tempat publik. Jadi mau tidak mau harus mendapatkan vaksin ketiga (booster).
Seperti halnya Ria (34), perempuan yang juga ikut vaksin booster. Ria adalah seorang yang menunggu divaksin bersama saya. Dia akhirnya memutuskan segera mendapatkan dosis vaksin lanjutan alias booster, setelah bersama teman-temannya pada Senin 18 Juli tidak bisa masuk ke sebuah mal di kawasan MH Thamrin.
"Saya harus vaksin (booster) sekarang. Kemarin saya sama teman-teman kantor beneran nggak bisa masuk mal. Kami bertiga, yang sudah booster cuma satu. Batal jadinya," kata Ria.
Saat itu, ketika melakukan scan barcode menggunakan aplikasi peduli lindungi, yang tertera adalah warna kuning, "Padahal, biasanya selalu warna hijau. Kemarin nggak bisa masuk mal gara-gara warnanya kuning," kata Ria.
Status warna kode QR PeduliLindungi memang punya arti. Status kuning menandakan dapat bepergian ke tempat umum namun mengikuti regulasi pemerintah daerah dan area publik masing-masing.
Sedangkan status hijau menandakan bahwa dapat bepergian ke tempat umum karena sudah vaksinasi dosis lanjutan (booster) sesuai jenis vaksin yang diterima,berusia 18 tahun ke atas, bukan pasien Covid-19 atau kontak erat
Ada juga status merah yang berarti tidak dapat bepergian ke tempat umum karena belum divaksin atau baru vaksinasi 1x sesuai jenis vaksin yang diterima. Selain ada juga status hitam yang artinya tidak dapat bepergian ke tempat umum karena positif Covid-19 kurang dari 10 hari atau riwayat kontak dengan kasus positif kurang dari 14 hari.
Jadilah pagi itu, Ria minta izin ke kantornya yang berada di kawasan Jl. Jendral Sudirman untuk segera vaksin di lokasi yang tak jauh dari kosnya. Perempuan ini nggak ingin status warna kuning membatasi aktivitasnya.
Seandainya tak segera booster, Ria sangat khawatir tidak akan bisa melaksanakan pekerjaannya sehari-hari yang mengharuskannya bertemu dengan klien di berbagai lokasi perkantoran atau mal.
Kenapa Baru Sekarang Booster?Â
Beragam alasan belum mendapatkan vaksin booster. Belum sempat dan kondisi tubuh yang tidak sehat menjadi salah satu alasannya, seperti halnya saya. Namun sebenarnya, vaksin booster sudah bisa dilakukan untuk Warga Negara Indonesia mulai 12 Januari 2022. Tiket untuk vaksin bisa dilihat langsung di aplikasi Peduli Lindungi.
Sementara bagi Ria, mendapatkan vaksin membutuhkan perjuangan. Perempuan berusia 34 tahun ini mempunyai riwayat tensi darah tinggi. Sebuah penyakit yang baru diketahuinya saat pemeriksaan tensi untuk vaksin pertama. Ketika itu, tensinya mencapai 140 melewati batas tekanan darah normal.
Ria tak pernah merasa pusing meski tekanan darahnya tinggi. Namun, akhirnya mengikuti saran dari petugas medis yang memvaksinnya untuk berobat dan akhirnya minum penurun tensi secara teratur hingga kini.
Vaksin pertama dan kedua bisa dilalui Ria. Namun pernah saat hendak booster, dia kaget. Tensinya mencapai 160 sehingga booster pun batal. Tensinya tidak turun meski sudah menunggu beberapa saat setelah diperiksa. Ria kemudian jadi enggan dan menundanya.
"Sekarang mau nggak mau harus vaksin booster. Semoga tensiku bisa," ucap Ria sambil menyatukan kedua tangannya. Dosis pil penurun tensi sejak vaksin ke-2 semakin bertambah menjadi 10 mg. Ria cukup khawatir bisa terserang stroke karena tensinya tinggi.
Covid yang Belum Usai dan Booster
Hingga kini, kasus Covid-19 belum usai. Pada sejumlah negara terjadi kenaikan. Misalnya saja, Perancis, Italia, Jerman, dan Singapura. Penambahan kasus Covid-19 baru di Indonesia masih ada hingga Juli 2022.
Situasi Covid-19 di Indonesia, berdasarkan table yang ada di covid19.go.id menunjukkan, pada 17 Juli 2022 terdapat 6.154.494 orang terkonfirmasi positif dengan jumlah kenaikan 5.410 orang.
Sementara capaian vaksinasi belum seperti yang diinginkan. Target sasaran vaksinasi nasional 208.265.720. Data yang sudah mendapatkan vaksinasi ke-1 sebanyak 202.079.997, vaksinasi ke-2 sebanyak 169.703.944, vaksin ke-3 (booster) sebanyak 53.830.281.Â
Penerapan kebijakan vaksin booster sebagai syarat booster dilatarbelakangi oleh capaian vaksinasi booster yang masih rendah. Dikutip dari maritim.go.id, berdasarkan data PeduliLindungi, dari rata-rata orang masuk mall perhari sebesar 1,9 juta orang, hanya 24,6 persen yang sudah booster.
Masih terjadinya peningkatan kasus tentu saja sangat mengkhawatirkan karena antibodi masyarakat akan semakin berkurang. Nah untuk mendorong vaksinasi booster, syarat perjalanan dan masuk tempat umum seperti mal dan perkantoran, kemudian diubah jadi vaksinasi booster.
Sentra vaksinasi di berbagai tempat, seperti bandara, stasiun kereta, terminal, dan pusat perbelanjaan diaktifkan kembali untuk memudahkan masyarakat memperoleh vaksinasi. Semua vaksin, baik vaksinasi 1, vaksinasi 2, dan vaksinasi booster semuanya gratis. tiket dan jadwal mulai vaksinasi di website dan aplikasi PeduliLindungi.
***
Hari sudah menjelang pukul 12.00, saya dan Ria belum mendapatkan vaksin booster. Tumpukan kertas isian yang dipegang petugas masih terlihat banyak. Mereka masih memanggili nama-nama untuk screening ataupun suntik.Â
Sesekali memperingatkan agar pengunjung menggunakan masker dengan benar. Untunglah tadi masih masuk ke dalam 50 orang yang bisa mendaftar langsung (on the spot). Agak menyesal juga kenapa nggak dari kemarin-kemarin saat lokasi vaksinasi tak sepadat sekarang.
Oh ya, ketentuan vaksinasi booster covid-19 saat itu WNI ber-KTP seluruh Indonesia, untuk 18 tahun ke atas, prioritas lansia booster menggunakan vaksin Pfizer, Astrazeneca, dan Moderna tergantung persediaan, waktu pelaksanaan Senin sampai Jumat, pukul 9.00-12.00 dan kuota vaksin 300/hari, jeda vaksin lengkap minimal 3 bulan ke vaksin booster, dan minimal harus punya tiket vaksin ke-3 (booster) di aplikasi PeduliLindungi.
Untunglah akhirnya, saya dan Ria lega karena siang itu bisa booster dengan sukse. Jadi, rencana pergi ke luar kota, ke mal, ke perkantoran, ataupun ke tempat publik lainnya bakal aman. Namun tetap saja, yang terpenting segera melakukan vaksinasi booster demi melindungi kesehatan diri sendiri.
---Jakarta,dhu2107---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H