Untuk itulah, maka perlu diadakan Community Group Channel. Tujuannya agar value komunitas meningkat (semakin baik dan mendapatkan benefit lain),komunitas yang variatif (jumlah komunitas bertumbuh dan variatif), member komunitas bertambah (publik non komunitas bisa bergabung komunitas yang sesuai), event yang semakin variatif (komunitas bisa saling belajar membuat event yang variatif), eksistensi komunitas (komunitas semakin dikenal publik).
Dengan adanya Community/Group Page di Kompasiana, komunitas dapat membuat sebuah halaman yang menjadi rumah virtual untuk suatu komunitas. Selain itu memungkinkan untuk para member saling berdiskusi, menunjukkan identitas komunitas, hingga menampilkan event-event yang sedang dijalankan komunitas. Â
Komunitas dapat mempublikasikan event dalam listing event community, sehingga para kompasianer baru non komunitas tahu dan bisa ikut event yang muncul layaknya etalase.
Komunitas pun dapat melakukan sharing file/media. Komunitas bisa membuat indeks file yang bisa menjadi panduan ataupun berfungsi sebagai library komunitas. Media seperti foto dan video bisa digunakan untuk sharing dengan member lainnya. Â
 Melalui content Collaboration For Community, kompasianer yang tergabung dalam sebuah grup akan menandakan dimana dan untuk siapa artikel tersebut ditayangkan. Kompasianer dan komunitas dapat memunculkan identitasnya sebagai bagian dari anggota komunitas.
Dalam Customize community page, komunitas yang tergabung bisa memodifikasi rumah virtualnya sehingga bisa memiliki daya tarik bagi pengunjung. Termasuk, menyesuaikan dengan profilisasi komunitas.
Komunitas juga dapat meletakkan banner untuk pengumuman event atau partnership. Komunitas pun bisa create thread, yakni membuat collaborative stories berdasarkan konten yang dibuat oleh member. Selain juga bisa membuat e-magz secara sistem yang memudahkan komunitas.
Suatu hal yang sangat menarik untuk perkembangan komunitas. Namun, Kompasiana membutuhkan insight dari komunitas dan seluruh pengguna kompasiana. Nah, untuk itu bisa meluangkan waktunya sebentar untuk mengisi form.
Narasi, Fakta, Terkurasi
Harian Kompas memperkenalkan project NFT (Narasi Fakta Terkurasi) untuk memberi kesempatan untuk memiliki arsip sejarah yang direkam. NFT hadir sebagai alternative posessivitas secara digital.Jadi, nggak perlu repot-repot lagi mengkliping kertas Koran seperti dulu.
Menurut H Taufany dari Kompas, NFT berupa olahan arsip, terbit berkala dengan tema tertentu, mempunyai nilai guna, dan punya nilai kembang (investasi) dalam rencana jangka panjang. Produk NFT Kompas ini bakal dirilis tanggal 28 Juni 2022 Â pada HUT ke-57 tahun Kompas.
Transaksi NFT  bisa di Marketplace NFT Open Sea dengan  menggunakan currency Etherium (ETH). Sebagai pemilik, dapat menjualnya kembali dengan royalti 10% untuk Harian Kompas. Untuk jelasnya bisa melihatnya di NFT Kompas.Â