Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serunya "Eksplorasi Tanpa Batas" bersama Komunitas di Kursor

25 Juni 2022   00:10 Diperbarui: 25 Juni 2022   00:12 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kursor Kompasiana (tangkap layar youtube Kompasiana)

Adanya tambahan program Klasmiting, yang mengingatkan pada kompetisi di sekolah usai ujian akhir semester (UAS) memungkinkan para siswa /mahasiswa S1 untuk belajar, berbagi ilmu, asah ketrampilan, dan berkompetisi. Bahkan, ada siswa SD yang rutin menuliskan pengalamannya berenang.  

Jadi, adanya kategori ruang kelas ini, terutama Klasmiting yang bisa menghasilkan uang saku karena berkompetisi sayang dilewatkan. Nah, kalau ada anak,keponkanan cucu, saudara yang usia sekolah hingga kampus maksimal S1 bisa ikutan memanfaatkannya dengan ikut meramaikan menulis.

Laman Klasmiting (tangkap layar dari Kompasiana)
Laman Klasmiting (tangkap layar dari Kompasiana)

Community Group Channel 

Selain kategori dan program yang ada di Kompasiana, hal yang nggak kalah menarik dibahas adalah mengenai Community Group Channel. Hayo, ada yang tahu berapa jumlah komunitas yang ada di Kompasiana? Hoho, jumlahnya sampai 50-an komunitas lho!

Misalnya, ada Komik, KPK, Ladiesiana, Ketapels, Click, Koteka, Vlomaya, dan lainnya. Saat Seliara yang duduk tak jauh dari saya bilang baru tahu ada banyak sekali komunitas di Kompasiana, saya jadi teringat saat awal menulis di Kompasiana. Dulu pun tidak tahu kalau nonton film yang saya ikuti merupakan kegiatan komunitas Komik (pecinta film di Kompasiana).

Kevin Anandika, Community Lead Kompasiana mengatakan, sampai sekarang banyak kompasianer baru yang masih bingung mencari komunitas di kompasiana. Banyak yang tidak mengetahui jika terdapat lima puluhan komunitas di kompasiana sejak tahun 2015, meski ada yang saat ini vakum.

Banyak juga kompasianer baru yang kesulitan untuk bergabung dengan komunitas di kompasiana karena tidak adanya indeks komunitas yang menempelkan deretan komunitas yang ada di Kompasiana. Selain itu, mereka juga kesulitan untuk bergabung dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh komunitas.

Hal ini tentu saja berimbas pada pertumbuhan, variasi acara, dan pertambahan jumlah member komunitas yang mengalami stagnansi. Apalagi, ada kejenuhan dunia virtual. Antuasiasme yang dulunya tinggi sangat menurun drastis.

Untuk itu, aktivasi kembali komunitas yang sudah lama vakum dengan kegiatan pun dilakukan. Komunitas vakum sangat disayangkan. Misalnya saja, komunitas pecinta olahraga (koprol) karena penulis artikel olahraga dan pembacanya di Kompasiana terhitung banyak.

Bagaimana terbentuknya komunitas di Kompasiana? Ada beberapa hal, yakni trigger by Kompasiana (Kompasiana mengadakan sebuah event di kota tertentu), organik (kompasianer beriniasiasi kumpul bersama dengan yang satu minat dan regional, peserta yang hadir akan bersepakat dan mendeklarasikan komunitas tersebut, dan pengelola komunitas menginformasikan komunitas yang terbentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun