Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"My Sassy Girl", Komedi Romantis Mengenai Gadis Ajaib dan Sebuah Cinta

18 Juni 2022   17:29 Diperbarui: 19 Juni 2022   21:37 1722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyaksikan film remake alias film yang dibuat ulang dari film populer atau film yang   mendulang sukses bagaikan magnet bagi yang pernah menontonnya. Jika belum, pun mengundang rasa ingin tahu. Seperti itulah "My Sassy Girl", film asal Korea Selatan yang dibuat versi Indonesianya 

Saat menuruni tangga bioskop dari jajaran kursi C usai menonton Gala Premier di CGV Grand Indonesia, Jumat 17 Juni 2022, sebuah pertanyaan dari sesama penonton terdengar. "Bagaimana, bagusan mana My Sassy Girl yang Indonesia sama yang Korea? Bagus mana?" Kira-kira begiitu.

Membandingkan film asli Korea Selatan My Sassy Girl yang laris manis di tahun 2001 dengan film kemasan ulang versi Indonesia tahun 2022, mau tak mau tidak dapat dihindari. Penikmat film tentunya ingin yang disajikan bakal menyamai atau bahkan lebih baik secara keseluruhan.

Namun yang pasti, bioskop CGV Grand Indonesia Jumat sore itu dipenuhi penonton gala premier berpakaian dan menggunakan pernak pernik pink. 

Banner, poster besar, booth photo, hingga sejumlah pohon bunga sakura pink ada. Para pemeran film My Sassy Girl yang hadir menyapa penonton juga menggunakan pakaian berwarna pink.

Jefri Nichol dan Tiara Andini dalam My Sassy Girl (sumber gambar : instagram  mysassygirl,film) 
Jefri Nichol dan Tiara Andini dalam My Sassy Girl (sumber gambar : instagram  mysassygirl,film) 

"My Sassy Girl" versi Indonesia

Tahun 2001, My Sassy Girl  yang disutradarai Kwak Jae-yong, serta dibintangi oleh Jun Ji-hyun sebagai Gyunwoo dan Cha Tae-hyun sangat sukses sebagai film drama komedi. Film ini laris manis tak hanya di negaranya saja, melainkan juga di negara lain seperti Jepang, Taiwan, dan Hongkong.

Film berdasarkan kisah nyata yang ditulis secara berseri di blog oleh Kim Ho-Sik, yang kemudian dibuat adaptasi novelnya itu sangat terkenal.

Sejumlah negara membuat remake atau adaptasi My Sassy Girl dalam bentuk film maupun serial televisi, Sebut saja Amerika, China, India, Nepal, Lithuania, dan Filipina.

Serial drama Korea berjudul My Sassy Girl yang dibintangi oleh Joo Won dan Oh Yeon Seo juga pernah keluar tahun 2017. Berbeda dengan filmnya, serial televisi komedi romantisnya mengangkat tema sejarah periode Kerajaan Joseon.

Tahun 2022, Indonesia tepatnya Falcon Pictures pun tak mau ketinggalan untuk ikut menayangkan remake My Sassy Girl serentak di jaringan bioskop Indonesia pada 23 Juni 2022.

Dengan disutradarai Fajar Bustomi, film komedi romantis versi Indonesianya mulai syuting November 2021 dengan menghadirkan dua bintang utama yakni  Jefri Nichol dan Tiara Andini  

Bertema kisah yang sama, film yang berdurasi selama 117 menit ini menampilkan sejumlah adegan yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Seperti apa? Nah ini sedikit bocoran My Sassy Girl versi Indonesia.

Para pemeran My Sassy Girl, dari kanan Jefri Nichol, Tiara Andini, Raja, Petrus Mahendra (dok windhu)
Para pemeran My Sassy Girl, dari kanan Jefri Nichol, Tiara Andini, Raja, Petrus Mahendra (dok windhu)

Perempuan Mabuk di Peron Kereta

My Sassy Girl diawali dengan janji bertemu setelah perpisahan selama dua tahun di bukit tempat sebuah pohon besar, yang di bawahnya ditanam sebuah tumbler berisi dua surat tulisan tangan dan sebuah sapu tangan. Sayangnya, si perempuan tidak hadir.   

Perempuan itu adalah perempuan mabuk di peron kereta yang menjadi mula jalinan kisah kedekatan Gian (Jefri Nichol) dengan Sissy (Tiara Andini) seorang perempuan cantik berambut panjang yang sedang mabuk berat. Padahal, Commuter Line (CL) hampir melintas.

Jika tidak diselamatkan dengan cara ditarik, perempuan itu bisa kecelakaan tersambar sisi kereta. 

Gian, seorang mahasiwa  pasca sarjana jurusan Teknik yang juga sedang menunggu datangnya kereta tujuan, tanpa pikir panjang segera menolong perempuan itu. Mereka naik kereta yang sama.

Dalam kereta, Gian terkena muntahan Sissy yang mabuk. Rencana Gian untuk bertemu bibinya dalam peringatan setahun kematian putra bibinya batal. 

Sebaliknya, Gian terjebak dalam rasa bingung mau dibawa ke mana perempuan dalam keadaan tidak sadar itu. Sempat akan ditinggalkan di bangku stasiun namun akhirnya tidak jadi.

Untuk mengatasi bingung, Gian yang menggendong Sissy di punggungnya, lalu akhirnya membawa Sissy ke sebuah motel dekat stasiun. 

Setelah merebahkan Sissy yang mabuk di ranjang, Gian segera mandi untuk menghilangkan bau muntahan dan bau keringat yang ada di pakaian dan badannya.    

Sejak saat itulah, pertemuan demi pertemuan dengan perempuan itu terjadi berkali-kali meski selalu didominasi Sissy dalam setiap percakapan hingga memilih menu makanan. 

Selain berkata kasar, Sissy yang disebut gadis ajaib tak jarang melakukan adegan memukul Gian. Bahkan menamparnya di depan teman-teman Gian yang sedang minum-minum bersama. 

Jefri Nichol dan Tiara Andini dalam My Sassy Girl (sumber gambar : instagram  mysassygirl.film) 
Jefri Nichol dan Tiara Andini dalam My Sassy Girl (sumber gambar : instagram  mysassygirl.film) 

Berbagai Adegan Konyol Mengundang Tawa

Di balik sikap galak Sissy dan terkadang keceriaan yang ditampilkan Sissy, selama kebersamaannya dengan Sissy, terkadang Gian merasa mengenal dan tidak. Cuma, Gian tahu jika Sissy menyimpan sebuah duka yang tersirat di mata. Gian ingin menyembuhkan luka yang dialami gadis itu.

Sesuai judulnya My Sassy Girl, karakter Sissy memang sassy, yakni digambarkan sebagai gadis lancang yang tak mampu mengontrol kata-kata dari mulutnya. 

Gampang marah dan berani bertengkar dengan siapapun orang yang ditemuinya, jika dianggapnya tdak benar. Suatu hal yang tidak umum di negara Asia.

Serupa dengan film aslinya, tapi ada pesan lokal yang disampaikan sesuai dengan kondisi Indonesia. 

Salah satu contohnya, saat di atas commuter line ada penumpang yang duduk di kursi prioritas yang tak peduli saat ada seorang ibu dalam keadaan kondisi hamil besar berdiri. Sissy langsung memaki dan meminta penumpang muda itu berdiri.  

Ada juga beberapa yang lainnya tapi lebih baik ditonton sendiri bersama teman, saudara  ataupun pacar ya! 

Beberapa adegan seperti halnya dalam My Sassy Girl asli Korea Selatan pastinya bisa membuat penontonnya terhibur dan tertawa.  Misalnya saat Gian harus berjalan dan berlari pakai sepatu cewek berhak tinggi.


Dari Stasiun ke Stasiun dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Mereka yang sudah menyaksikan My Sassy Girl versi asli Korea Selatan dengan My Sassy Girl versi Indonesia, pasti bisa menemukan sejumlah perbedaan yang ada meski jalan ceritanya sama. Menurutku, semua itu untuk memenuhi unsur etika yang ada di Indonesia.

Penonton bisa menikmati akting Jefri Nichol yang sedang naik daun sebagai Gian yang tampil dengan sejumlah pakaian berwarna pink. 

Selain juga bisa melihat debut akting Tiara Andini, jebolan Indonesia Idol. Masih dilengkapi dengan peran penyanyi Petrus Mahendra, Raja Giannuca, Ferry Salim, Surya Saputra, Jaja Miharja, dan Indy Barends.

Buat yang sudah lama tidak naik kereta commuter line dan melintasi stasiun-stasiun di Jakarta, dalam My Sassy Girl merupakan kesempatan bisa melihatnya karena film ini banyak beradegan disitu. 

Misalnya saja Stasiun Sudirman dan Stasiun Juanda, Jakarta. Serta, terowongan Kendal Jakarta yang kini dipenuhi mural warna-warni dan penuh artistik, yang berada di samping Stasiun Sudirman.  

Selain itu, pemandangan dari anjungan daerah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ternyata indah. Melayang dari ketinggian untuk berkeliling menggunakan kereta gantung melihat miniatur Indonesia. Ada juga  sekilas teater Keong Emas diperlihatkan di My Sassy Girl.

Meski begitu, saat menonton film ini perlu ingat jika dalam film Korea sudah biasa mengisahkan minum-minuman keras/beralkohol bersama-sama teman, menari di klub malam dengan seragam, maupun mabuk bersama atau sendirian, sebenarnya hal demikian tidaklah umum di Indonesia.

Mungkin kalau di Indonesia, lebih baik jika ada orang mabuk di stasiun segera disampaikan saja ke petugas keamanan stasiun untuk mengurusnya, hehehe. 

Namun,  My Sassy Girl ini lumayan sebagai sebuah hiburan yang bisa mengundang tawa dan melepaskan kepenatan. Mungkinkah sesukses film aslinya dari segi jumlah penonton seperti di Korea Selatan?

My Sassy Girl, sebuah tontonan mengenai kisah cinta yang menyatukan dua anak manusia.  Meski sempat berpisah, kalau sudah jodoh nggak akan lari kemanapun.

"Kalau sudah cinta, nggak usah lama-lama. Langsung bilang aja, kenapa," terdengar suara seorang penonton cewek saat ada yang bertanya padanya.

---Jakarta, dhu18 Juni22---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun