Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Hablum Minannas, Tak Hanya Lisan Dijaga tapi Juga Status Medsos!

20 April 2022   23:41 Diperbarui: 27 April 2022   15:00 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Dalam menjalankan ibadah, seorang muslim harus menjaga keseimbangan hablum minallah (hubungan kepada Allah) dan hablum minannas (sesama manusia). Pada zaman internet saat ini, hablum minannas yang harus dijaga tak hanya lisan, tapi juga di dunia maya. 

Seorang kawan merasa was-was bila namanya suatu saat dijadikan bahan status media sosial. 

Jika tidak terima atau marah pada suatu hal, teman dari kawanku itu dengan mudah langsung mengunggah status yang menurutnya 'wakil' perasaannya. Membuat orang harus harus berhati-hati jika berurusan dengan temannya.

Saat ini status di sebuah media sosial tak sesekali dua kali menyulut suatu pertengkaran yang tak perlu. Dari saling mengejek atau menyindir di dunia maya, kemudian berubah menjadi perseteruan di dunia nyata.

Media sosial nggak bisa dipungkiri sudah menjadi bagian dari kegiatan harian. Semua ponsel pintar (smartphone) saat ini dilengkapi dengan berbagai media sosial,mulai dari facebook,twitter,instagram whatsapp dan lain sebagainya.

Setiap orang, asalkan terkoneksi dengan internet, bisa mengunggah ataupun membaca postingan dari seseorang. Entah informasi yang disampaikan benar atau tidak. Entah yang membuat unggahan itu merupakan akun yang asli atau tidak.

Pernah kejadian, pertikaian geng remaja di Koja, Jakarta Utara yang menimbulkan korban jiwa. Awalnya, kedua geng yang anggotanya masih di usia bawah umur ini sering berseteru, saling ejek di medsos, lalu lanjut berseteru di lapangan.

Ada juga saling hujat dan saling menghina di medsos berlatar asmara dan iri hati kemudian berubah menjadi perseteruan sehingga harus didamaikan oleh pihak kepolisian. Ini bisa terjadi pada siapapun, bahkan yang berstatus selebritis. 

Media sosial, baik di facebook, instagram,maupun twitter saat ini memang banyak dijadikan tempat curhat,mengungkapkan unek-unek, mengeluh,dan menyampaikan perasaan pemiliknya. 

Sayangnya, cuitan twitter atau status facebook dan instagram seringkali juga melewati batas seperti menimbulkan rasa marah dan sakit hati.  

Padahal, menjaga hubungan antara manusia dengan manusia (hablum minannas), harus dilakukan seorang muslim  selain hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan dengan alam (hablum minalam).

Hati-Hati dengan Lisan yang Menyakitkan

Dalam Islam, hablum minannas haruslah seimbang dengan hablum minallah. Tidak hanya bersifat vertikal mengerjakan ibadah untuk Allah, tetapi juga melakukan ibadah soial yang bersifat horizontal.Melaksanakan hablum minanas harus karena hablum minallah.

Dalam menjalankan hablum minannas, ada beberapa kebaikan yang bisa dilakukan oleh umat muslim, misalnya dengan berbuat baik pada orang tua, kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, teman, tetangga, hamba sahaya, dan orang yang dalam perjalanan.

Dalam hablum minannas, seseorang juga bisa dengan bersedekah, bersilahturahmi, saling menyapa dan memberi salam, serta memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan. Selain, juga harus menjaga lisan dan tindakan agar tidak menyakiti orang lain.

Hablum minannas merupakan amalan yang bisa mendatangkan pahala sebagai wujud cinta kepada sesama. Seseorang tidak bisa hanya mementingkan hablum minallah dan meninggalkan hablum minannas.

Kenapa? Pernah di zaman nabi Muhammad,ada seorang ahli ibadah yang kerjaannya bangun malam untuk salat malam dan ketika siang rajin berpuasa. Namun ternyata yang dilakukannya adalah kesia-siaan karena orang ini biasa berbicara nyelekit, menyakiti hati seseorang dengan lisannya. 

Siapapun bisa posting. Bertanggung Jawablah pada postingan (dok.windhu)
Siapapun bisa posting. Bertanggung Jawablah pada postingan (dok.windhu)

Bertanggung Jawablah Pada Postingan di Media Sosial

Rasulullah SAW pernah bersabda "Khairunnas anfa'uhum linnas", yang artinya: "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut Habib Husein Ja'far, dalam tayangan Amanah Islam Net TV yang bisa ditonton via youtube, Islam bukan hanya sekedar ritual mengatur Hablum minallah tapi juga hablum minannas dengan manusia. Ada juga hubungan dengan hewan dan tumbuhan. Semua diatur oleh Islam. Bukan Bukan cuma sekedar urusan dengan Allah, tapi way of life karena Islam sesuai dengan semua tempat dan semua zaman.

Sejak dulu kala manusia sudah bersosialisasi,Perkembangan zaman membawa perubahan dengan hadirnya radio, televisi, dan kini dalam bentuk media sosial dalam smartphone. Nah inilah yang diatur tentang bagaimana berhubungan dengan sesama manusia. Hablum minannas.

Habib Husein mengatakan, hal ini diatur dalam Surat Al Hujurat ayat 6 : 'Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan)  yang akhirnya kamu menyesali perbuatannya itu'

Jadi, dalam Islam sudah diatur ketika mendapatkan berita, dari manapun, meskipun dari keluarga kita, atau dari siapapun ada tiga hal yang perlu dilakukan, yakni :

 1. Mengecek  (cross check) kebenarannya. Udah benar nggak, kalau udah pasti benar dicek , kalau disebarkan baik atau tidak. Misalnya berita, A dengan B kita cek. Ternyata benar. dulu.

 2. Kalau nggak baik, jangan dibagikan.

Seandainya suatu berita yang disampaikan itu sudah benar, pikirkan kembali apakah  memang harus dibagikan lagi kepada orang lain?  Kalau nggak baik, sebaiknya jangan dibagikan.

3. Dipastikan bermanfaat. Kalau nggak baik dan nggak ada manfaatnya (bermanfaat), sebaiknya jangan dibagikan

Nah, terkait dengan media sosial, terkadang muncul godaan untuk ikut membagikan informasi yang belum tentu kebenarannya. Cuma sekedar ingin ikutan ngomongin saja. Mengenai hal ini Surat Al Hujurat ayat 11 dan ayat 12 juga sudah mengaturnya.

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan yang diperolok-olokan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan saling memanggil dengan gelar-gelar buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (QS Al-Hujurat 11).

Wahai orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya bagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain,dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Penerima Tobat,Maha Penyayang (QS Al Hujurat 12)

"Mencari kebenaran atas informasi seseorang boleh saja, tapi jangan memata-matai atau mencari-cari kesalahan orang. Mengganggu privasi orang," kata Habib Husein,seraya menegaskan hal ini berlaku dalam bermedia sosial.

Habib Husein menambahkan, kalau kesalahan orang lain terlihat sama kita, sebaiknya tutupi, sebagaimana Allah menutupi aib orang itu dan aibmu.Bukan malah diumbar kena-mana.Apalagi yang nggak datang ke kita, ngapain juga dicari-cari.

Kalau menurut kamu,suatu hal buruk, nasehati baik-baik seseorang dan di ruang yang privat.  Jangan cuma mengingat-ingatkan di status  media sosial, lalu dimention orangnya.  Ini akan berakibat tidak baik.  

Saat ini, banyak orang yang punya beberapa akun, yakni akun utama menggunakan nama asli dan akun cadangan yang memakai anonim. Penggunaan akun anonim bisa dengan mudah berujung pada 'ghibahin' orang di media sosial.   

Nah dalam menjaga hablum minannas, selain menjaga lisan, saat  ingin ngeposting sesuatu di media sosial harus bertanggung jawab. Hindari mengeluh karena menebar  hawa negatif.Termasuk pamer sesuatu yang tidak ada manfaatnya.

---- Jakarta,dhu200422----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun