Setiap ramadan tiba, mendengarkan tausiah dari para ustaz merupakan salah satu hal yang umum dilakukan. Stasiun televisi misalnya, selalu membuat program yang menghadirkan sejumlah ustaz/pendakwah selama satu bulan penuh.
Ya, selama ramadan, masyarakat punya kesempatan lebih banyak mendengarkan tausiah dari para ustad. Baik yang sangat populer di Indonesia lewat stasiun televisi dan radio, maupun yang bisa ditemui langsung di masjid-masjid.
Termasuk di antaranya ustaz yang biasanya menjadi penceramah di masjid dekat rumah. Para ustaz hadir menyampaikan tausiah di sela-sela salat tarawih, kultum jelang berbuka, ataupun kajian setelah salat subuh.
Di zaman serba teknologi ini, banyak ustaz yang memiliki program channel youtube sendiri. Isinya, selain sejumlah tausiah terjadwal, channel ini digunakan juga sebagai penyampaian kegiatan para ustaz terkait keagamaan
Karena itulah, kemudian perlahan muncul ustaz/pendakwah panutan. Sosok anutan atau teladan ini memiliki perilaku, pemikiran, dan perkataan positif baik dalam kehidupan sosial maupun spiritual.
Tentu saja, ini merupakan hal yang wajar karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim yang terbesar di dunia. Â Dengan sendirinya, kehadiran para pendakwah memang sangat dibutuhkan. Â
Setiap orang tentu saja bebas memilih ustaz panutan yang disukainya. Ustaz panutan merupakan orang yang bisa ditiru dan dicontoh baik dari perilakunya maupun ajaran yang disampaikannya. Â
Seperti apa ustaz/pendakwah yang  bisa jadi panutan? Yang jelas sih, tidak boleh salah dalam memilihnya. Tak boleh hanya asal suka ustad yang sering muncul di televisi karena penampilannya.
Beberapa bulan lalu, sempat ramai-ramai beredar kabar mengenai kriteria penceramah radikal.Sejumlah nama ustaz ada di dalamnya meski kemudian BNPT dan Kemenag menyatakan tidak pernah mengeluarkannya. Namun, hal ini bisa untuk masukan memilih ustaz panutan. Â
Setidaknya, seorang ustaz harus orang yang benar-benar menguasai ilmu agama, dekat dengan masyarakat, tercermin dari sikap dan perilaku (ahlakul karimah), memahami perkembangan yang terjadi, dan bisa dipercaya untuk memberikan solusi atas masalah yang terjadi di masyarakat.
Ramadan Bersama Ustad Panutan
Selama bulan ramadan beberapa tahun ini, salah satu ustaz yang saya ikuti tausiahnya adalah Adi Hidayat. Â Lelaki ini dikenal sebagai pendakwah cerdas yang punya keahlian hapal Alquran beserta isinya. Selain menguasai hadits.
Nah di bulan ramadan yang penuh berkah,rahmat dan ampunan yang tiada batas ini, menambah ilmu dan pengetahuan seputar agama Islam adalah hal yang menyenangkan. Apalagi, disampaikan oleh pendakwah yang menguasai ilmu.
Melalui channel youtubenya, @adihidayatofficial, Adi Hidayat sangat terperinci dalam memberikan penjelasan mengenai aqidah, fiqih, dan lainnya. Setiap keterangan itu selalu disertai dalil yang jelas. Menyebut surat dan ayat Al-Quran beserta terjemahannya. Dijelaskan secara terstruktur dan terperinci untuk memudahkan pemahaman.
Pada ramadan 1443 Hijriah ini, ustad kelahiran Pandenglang September 1984 ini bahkan sudah menyiapkan satu bulan penuh kegiatan ramadan di channel youtubenya dengan tema Ramah (Ramadhan Indah ) bersama UAH 1443H
Ramadhan Penuh Ilmu itu terdiri dari pembahasan Fiqh Sholat dan Puasa  setiap hari/waktu sahur Selama ramadhan. Tausiah seputar  Fiqh Sholatsetiap hari waktu  sahur selama Ramadan
Kajian bab aqidah  setiap hari ba'da subuh dan ba'da zuhur selama ramadhan.  Kegiatan Ayo Kultum Sejenak Sebelum Berbuka (Aku Suka) setiap hari menjelang berbuka selama Ramadhan. Bahasan-bahasannya terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Selain itu ada Tilawah Ramadhan bersama Syeikh Salim Al-Mistri yang merupakan Imam Besar Masjid Kairo,Mesir setiap hari. Ini akan membantu sekali buat yang memang merencanakan one day one juz setiap hari hinggahari raya Idul Fitri tiba bisa khatam Al Quran.
Bahasan Mengapa Kita Puasa?
Salah satu bahasan menarik dan mengena ada di Ayo Kultum Sejenak Untuk Berbuka (AKUSUKA Eps 1) bertema "Mengapa kita berpuasa?" Â yang tayang perdana dan menemani jelang buka puasa pertama pada 3 April 2022, selama 15 menit di youtubenya.
Ustaz Adi mengajak untuk mengkaji mengapa sebenarnya ada perintah berpuasa dan apa makna di baliknya. Perintah puasa diturunkan oleh Allah hari Senin, di bulan Sya'ban di tahun kedua hijrah melalui Surat Al Baqarah 183 agar ibadah ditunaikan di bulan ramadhan
Surat Al Baqarah 183: Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa
Jika ada yang bertanya kenapa harus puasa dan apa pentingnya ramadhan, maka Al Quran sudah menjawabnya, yakni dengan menunaikan puasa berpeluang untuk meningkatkan takwa. Pesannya kuat pada akhir ayat. Penjelasan mengenai takwa yang penting dalam kehidupan pun mengalir disampaikan.
Hingga hari ke-6 puasa, kajian yang sudah disampaikan dalam Serial Aqidah antara lain pokok-pokok iman, membahasMengenal Allah dan membuktikan Ketuhanan-Nya, dalil tentang ketuhanan Allah, cara memahami Asmaul Husna, tingkatan ASmaul Husna ,klasifikasi Asmaul Husna, penjelasan makna Al ri, Al Ba'di,AlMushawir, Al Bari, Al Kholiq, cinta dan rahmat dalamAsmaul Husnanama yang terkait dengan keagungan Allah, mengenal maikat jibril, mengenal maikat mikail
Dalam serial fiqih yakni tata cara sholat, tata cara wudhu, jenis-jenis air untuk menyucikan, Â tutorial wudhu, hadis-hadits sepuitar wudhu.Sementara dalam Akusuka mengapa kita berpuasa, rahasia menjelang berbuka, doa khusus saat tarawih dan malam Al Qadr, rahasia di balik nama tarawih hal yang diwaspadai nabi saat puasa.
Lakukan yang Baik, Tinggalkan yang BurukÂ
Mendengarkan kajian yang memang relevan dengan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, tentang apa dan mengapa suatu ibadah harus dilakukan seakan membuka mata bahwa belajar harus dilakukan terus menerus. Orang beriman harus paham yang dipelajari sehingga termotivasi selalu melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk.
Dalam kajiannya, Adi Hidayat cukup sering mennyampaikan Indonesia merupakan negara yang beragama meskipun bukan negara agama. Sebagai negara yang beragama, Indonesia menjakankan fungsi negara dan fungsi kerbangsaan berdasarkan nilai-nilai agama.
Dasar berkehidupan berbangsa dan negara adalah berketuhanan dan beragama. Dalam pancasila, yakni sila 1 yang menyebutkan Ketuhanan yang maha Esa. Dalam  Pasal 29 UUD 1945 juga telah ditegaskan negara berdasarkan atas Ketuhana Yang Maha Esa.
Dikutip dari //quantumakhyar.com/uah/, Ustaz. Dr. Adi Hidayat, Lc, MA sejak sekolah dasar sudah menjadi murid terbaik dan teladan. Pernah berkuliah di Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ. al-Azhar Kairo, sebelum melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya.
Ustaz Adi Hidayat yang mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah, kini aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta'lim, seminar. Karya tulisnya dalam bahasa Arab dan Indonesia cukup banyak.
Jadi, mendapatkan ilmu yang bermanfaat selama ramadan,salah  satunya bisa dari Adi Hidayat, pendakwah panutan yang mengadakan program Ramah (Ramadan Indah) 1443 H melalui youtube ofisialnya selama satu bulan penuh,
***
Jakarta,dhu080422
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H