Saat melihat Galang (Faris Nahdi) yang memiliki tato bergambar kura-kura di lengannya, Arini merasa teringatkan sesuatu. Pada seseorang dan pada kura-kura. Menurut Tiara, lelaki itu mungkin berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan Arini dengan salah satu klien.
Sekelebat, wajah Richard (Gading Marten) hadir. Buat yang pernah menonton Love for Sale 1 dan 2, Gading Marten merupakan salah satu klien Arini dari Love.inc yang pernah dilayani selama 45 hari. Lelaki ini memiliki Kelun, seekor kura-kura.
Pada akhir kisah, Gading sempat melamar Arini. Namun Arini seorang agen yang memang diciptakan tanpa memendam perasaan apapun dan semua yang dilakukannya semata-mata hanya untuk perusahaan.
Akhirnya Tiara (Kelly Tandiono) dan Arini pun sepakat untuk melarikan diri dari Love.nc. Selain untuk mencari keutuhan kepingan yang hadir, keduanya mencari kebahagiaan dalam hidup.Â
Mereka tahu ada risiko pimpinan Love.inc Diana (Marisa Anita) akan berusaha untuk membuat mereka kembali ke perusahaan dan menjadikan mereka kembali tak mengingat apa-apa, tapi itu lebih baik. Berhasilkah mereka melarikan diri?
Eksploitasi Kerja
Film Arini by Love.inc yang hadir mulai 4 Februari 2022 melalui platform streaming bioskoponline.com tampil beda. Sebagai spin off dari Love for Sale (2018) dan Love for Sale 2 (2019).
Agaknya pergantian sutradara yang dilakukan Visinema Pictures dari Andi Bachtiar Yusuf ke sutradara Ardianto Sinaga memberi pengaruh besar. Jangan berharap adanya kisah romantis di film ini. Arini by Love.inc lebih kental pada thriller fiksi ilmiah
Adegan Arini melamar pekerjaan yang bertuliskan tiga tahun lalu menjadi flaschback. Selanjutnya adegan-adegan dalam film Arini by Love.inc lebih banyak mengenai suasana pelatihan kerja yang harus dijalani dan upaya untuk melarikan diri dari perusahaan.
Sebagai agen yang merupakan sebutan untuk karyawan, semua yang ada di Love.inc dituntut bisa bermain peran. Caranya dengan mengikuti arahan dari aplikasi. Sebagai agen, harus bisa jadi siapa saja dan membuat klien percaya peran yang dimainkan dan tidak menimbulkan kecurigaan.
Tidak ada kebebasan apapun yang dimiliki para agen Love.inc. Mereka hanya melaksanakan tugas sesuai dengan kebutuhan klien yang diperintahkan oleh perusahaan. Tanpa rasa dan kehendak. Secara ekstrem, juga dimasukkan ke dalam ruangan kaca.
Jika ada yang berusaha untuk melarikan diri maka perusahaan tidak segan-segan untuk membuat 'baru' pikiran para agennya . Mereka memberikan identitas baru. Perusahaan membuat para agen menurut tanpa membantah. Ketegangan-ketegangan dibangun melalui suasana dan musik yang dihadirkan.Â