Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lontong Cap Go Meh, Kue Keranjang, dan Jeruk Mandarin, Sebuah Cerita Saat Imlek Tiba

15 Februari 2022   23:57 Diperbarui: 16 Februari 2022   00:18 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi imlek dengan lampion (dok.windhu)

Sayangnya, dalam masa pandemi seperti saat ini, lebih baik dibawa pulang saja.  Untunglah,  banyak makanan halal disini. Kulineran di Glodok sebenarnya ada tiap hari. Tak hanya saat imlek tiba. Namun, suasana imlek yang hadir di Pecinan dan peringatan yang biasanya diadakan di Vihara (terutama sebelum pandemi)  rasanya sayang melewatkan kulineran yang hanya sekali-sekali disantap.  

Rujak Shanghai Encim yang memiliki keunikan kuah berwarna merah merupakan salah satu kuliner yang nggak boleh dilewatkan. Cuma disini, saya bisa merasakan sensasi menu rujak yang terdiri atas lobak, kangkung, cumi-cumi, dan ubur-ubur yang sudah direbus sebelumnya. Taburan bumbu kacang di atas rujak menambah kenikmatan rujak istimewa yang rumah makannya terletak di Pancoran, Glodok. Saya suka menyaksikan cara menghidangkannya.

Selain rujak Shanghai, pilihan jaruh pada mie kangkung si Jangkung, yakni Mie yang punya isian toge, udang, kangkung, dan banyak irisan ayam. Sambil menelusuri kulineran di Gang Gloria,  rasanya ketinggalan jika tak singgah ke Kopi Es Tak Kie yang legendaris. Aih, tinggal pilih jenis kopi robusta dan arabica yang diinginkan. Meski bisa disajikan panas, saya lebih suka dengan kopi yang disajikan dingin. Diseruput saat siang hari, ah enak!

Kalau ke Glodok, wajib ke gang Gloria karena banyak kuliner yang tersedia. Beli gorengan cempedak, ketan, dan jamur vegetarian jangan ketinggalan. Eh iya, ada juga penjual buah. Ada jeruk mandarin, yang merupakan salah satu buah sajian imlek. 

Nggak akan rugi membelinya karena jeruk mandarin melambangkan kemakmuran rejeki dan simbol kesejahteraan. Warna kuning keemasannya menjadi perlambang. Tak hanya saat imlek, saya juga suka mengonsumsi jeruk mandarin Sunpride yang biasanya saya pesan di sebuah aplikasi online. 

Jeruk mandarin memiliki kelebihan karena punya rasa yang manis, kulit buahnya berwarna oranye terang, dan  mudah dikupas. Daging buahnya juga gampang dipisahkan sehingga nggak perlu repot-repot.

Saya suka karena buah-buahan Sunpride merupakan pilihan terpercaya. Kualitasnya sangat bagus. Mungkin, karena satu-satunya pemegang sertifikat GAP.  Maksudnya, Global GAP merupakan singkatan dari Global Good Agricultural Practice, yakni sistem sertifikasi produk yang menerapkan pendekatan sistem produksi untuk memastikan keamanan produk buah segar untuk Fruitaholic konsumsi sehari-hari

Ah pantas saja,kalau beli buah maunya nggak hanya satu varian saja. Biasanya, saya sekaligus pesan online dari jeruk mandarin. nanas honi, jambu kristal, pepaya, dan pisang. Belinya masing-masing  sekilo ukuran sedang. Nggak ada alasan nggak makan buah kalau buah-buahannya bagus.

Tahun baru imlek memang selalu memberikan kenangan. Tak hanya atraksi barongsai, liong, angpau dan warna merah. Kuliner yang lezat dan buah yang segar tak boleh ketinggalan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun