Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Covid-19 di Permukiman: Alhamdulillah, Sekarang Kena Piala Bergilir Omicron!

9 Februari 2022   16:32 Diperbarui: 10 Februari 2022   08:48 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspada omicron. Bila batuk dan pilek, segera swab dan PCR (Dokumentasi windhu)

Sejak pertengahan bulan Januari 2022, virus covid-19 mulai mengintai permukiman warga. Seperti halnya kocokan arisan, satu demi satu kluster keluarga mulai terdiagnosis positif covid-19 meski lebih dominan bergejala ringan. Waspada Covid-19 di permukiman karena gelombang 3 di depan mata.  

"Alhamdulillah, sekarang kena piala bergilir omicron," kata seorang tetangga dalam sebuah WhatsApp warga. Anggota keluarganya baru saja dinyatakan positif terkena covid-19 varian omicron.

Sebelumnya, sejak pertengahan Januari, sudah terjadi kluster-kluster keluarga di perumahan warga. Hampir semuanya menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing selama dua minggu.

Biasanya positif covid-19 dimulai dari salah satu orang anggota keluarga. Kemudian, setelah dicek seluruh anggota keluarga yang tinggal satu rumah ikut dinyatakan positif covid-19.

Suatu hal yang wajar karena berada di dalam rumah yang ukurannya tidak begitu luas hanya dengan satu pintu, makan bersama, dan beraktivitas bersama sangat sulit untuk menghindari penularan virus covid-19 yang menular lewat batuk dan bersin.   

Dalam sebuah rumah, belum tentu ada ruangan terpisah yang memiliki kamar mandi dan WC yang bisa digunakan berbeda dengan anggota keluarga yang lain. Kecurigaan mengalami covid-19 umumnya setelah muncul gejala demam, batuk-batuk atau pilek. Saat diperiksa swab atau PCR barulah ketahuan terkena covid-19.

Jika memiliki rumah berlantai dua mungkin lebih bisa untuk menjalani isolasi mandiri dengan baik dan terpisah di rumah. Selain juga lebih efektif untuk menghindari anggota keluarga yang negatif covid-19.

Wilayah tempat tinggal saya yang berada di Kecamatan Palmerah merupakan salah satu zona merah covid-19 yang ada di kota administratif Jakarta Barat. Zona merah lantaran banyaknya jumlah rumah yang terkena virus covid-19.

Saat ini, semua yang terkonfirmasi positif covid-19 di lingkungan sekitar bukanlah orang yang baru saja melakukan perjalanan luar negeri. Kalaupun ada, hanya melakukan perjalanan antar kota dan antar provinsi saja.

Data terkini hingga 8 Februari 2022, pemantauan Covid-19 DKI Jakarta yang terkonfirmasi positif dikutip dari laman corona.go.id sebanyak 1.004.469. Ada yang bergejala dan tanpa gejala.

Ada yang menjalani isolasi mandiri, rawat inap, sembuh, dan meninggal dunia. DKI Jakarta mengalami penambahan tertinggi sebanyak 10.817 kasus. Secara nasional total terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.580.093.

Waspada omicron (foto: Kompas.com)
Waspada omicron (foto: Kompas.com)

Info dan Berita Covid dari WhatsApp

Selain melalui informasi di tempat tinggal, melalui media sosial seperti berbagai grup WhatsApp dan Facebook, obrolan mengenai keluarga yang terkena omicron mulai ramai sejak Januari 2022. Ada yang juga membuat status di IG story.

Keberadaan grup whatsapp menjadi tempat bertanya dan 'curhat' mengenai covid-19 varian omicron yang penderitanya mulai banyak di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Mulai dari pembelajaran tatap muka sampai pengalaman dari yang pernah terinfeksi covid-19 sebelumnya.  

Beberapa obrolan di WhatsApp mengenai penderita covid-19 yang meningkat itu beragam, antara lain sebagai berikut:

"Aku di sini deg-degan, berasa dikepung. Tetangga kanan kiri, depan belakang dikabarin positif semua."

"Mohon doanya, suami positif omicron, baru antigen. Semoga cepat disembuhkan dan seluruh keluarga tetap sehat."

"Teman-teman, aku dinyatakan positif covid. Ada yang tahu nggak bagaimana cara untuk ke wisma atlet?"

"Aku mau minta obat ke puskesmas tapi belum bisa.Bagaimana sih cara mendapatkannya?"

Selain obrolan curhat mengenai covid-19, beberapa anggota grup WhatsApp ada saja yang mengirimkan link-link berita kabar terkini mengenai covid-19. Oh ya, koordinasi pengumpulan bantuan dan donasi untuk keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri juga melalui WhatsApp.

Virus covid (seumber gambar: kompas.com)
Virus covid (seumber gambar: kompas.com)

Demam, Batuk, dan Pilek Pasti Covid-19?

Saat ini cuaca seringkali tak menentu. Terkadang hari ini panas tetapi besoknya hujan seharian. Batuk, pilek dan demam seakan menjadi hal yang biasa. Namun, sekarang gejala-gejala ini tidak dapat dikesampingkan lagi menjadi sesuatu yang wajar. Siapa tahu, merupakan gejala covid-19.

Meskipun belum tentu terkena covid-19, langkah yang paling aman adalah berjaga-jaga selama ada anggota keluarga yang sakit. Minimal berada di tempat yang berbeda bila ada yang badannya mulai demam, batuk dan pilek.

Alasannya, ya memang seringkali tidak bisa dipastikan. Selain seperti flu, bahkan ada yang tanpa gejala sama sekali. Jika tidak diperiksa, belum tentu tahu sudah positif covid-19. Sementara, penularan covid jenis omicron begitu mudah dan cepat.

Tes PCR secara gratis untuk mengetahui kemungkinan terkena covid-19 bisa dilakukan secara gratis di puskesmas setempat/puskesmas kecamatan. Ini sangat perlu segera melangkah terutama jika anggota keluarga satu rumah ada yang covid.

Kontak erat merupakan risiko terbesar mengalami hal yang sama. Tes swab atau PCR juga bisa dilakukan melalui klinik atau lab yang memberikan layanan itu dengan membayar. Jadi, jangan bilang,"Ah Cuma batuk dan pilek saja." Atau "Kalau batuk dan pilek periksa, pasti divonis covid."

Ada teman yang bertanya, apakah covid-19 saat ini pasti varian omicron? Sebenarnya tidak tahu. Informasi yang dikirimkan melalui whatsapp Kemenkes RI hanya berdasarkan NIK xxxx dalam sistem Kemenkes RI sebagai pasien POSITIF covid-19. Tidak disebutkan jenis variannya.

WhatsApp tersebut juga menyatakan Covid-19 dapat disembuhkan. Bisa mendapatkan konsultasi, pengobatan, dan pengawasan gratis dari Kemenkes RI. Bila sedang menjalani isolasi mandiri dan belum mendapatkan pengobatan dapat menghungi dokter online/ telemedisin, antara lain Halodoc, Alodokter, Trustmedis, Getwell, SehatQ, KlinikGo, GrabHealth, LinkSehat, GoodDoctor, ProSehat, KlikDokter,YesDok,MilvikDok.

Namun, dari rata-rata gejala yang dialami keluarga, tetangga, hingga teman, dominan memang hanya demam, batuk, dan pilek seperti omicron yang saat ini merebak. Sehingga, meski dinyatakan positif masih bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari dalam masa isoman.

Untuk memastikan covid atau tidak, segera lakukan PCR (dok.windhu)
Untuk memastikan covid atau tidak, segera lakukan PCR (dok.windhu)

Waspada Covid-19 Anggota Keluarga dengan Komorbid

Obat untuk pasien covid menurut whastapp Kemenkes ada yang berupa paket A dan paket B dan dan disebutkan akan dikirimkan. Namun, ternyata ada juga yang harus diambil sendiri oleh pihak keluarga di puskesmas setempat.  

Obat yang diberikan dari puskemas buat yang bergejala ringan memang berupa obat batuk, obat pilek, vitamin C, vitamin B komplek, paracetamol, dan obat diare tergantung pada gejalanya. Jika yang mengalami gejala berat, tentu berbeda.

Untunglah, seluruh orang-orang dekat, baik keluarga dan tetangga di tahun 2022 ini sedang dan sudah menjalani isoman hingga selesai dalam kondisi baik-baik saja. Mereka semua memang sudah menjalani dua kali vaksinasi covid, apapun jenisnya baik sinovac, astrazeneca, ataupun Pfizer. Ini jenis vaksin yang diberikan di lingkungan saya.

Bisa jadi, itulah sebabnya gejala yang dialami selama dinyatakan positif covid-19 untuk anak-anak dan usia produktif tidaklah berat. Dua kali vaksin yang sudah diterima seakan menjadi benteng untuk tidak mengalami hal-hal yang berakibat fatal ketika masih dalam masa positif covid.

Senang rasanya mendengar dan mengetahui hal ini. Sebab, pada tahun lalu saat merebak covid-19 varian delta, berbagai berita duka lara silih berganti hadir, baik yang sempat mengalami kondisi parah dirawat rumah sakit hingga ada yang meninggal dunia.

Namun, waspada covid tetap perlu ada, terutama jika di dalam rumah memiliki orang tua yang sudah lanjut usia (lansia) atau yang belum lengkap vaksin. Merekalah kelompok paling rentan mengalami gejala dan dampak virus covid-19.  

Seorang tetangga yang anggota keluarganya terkonfirmasi positif covid menyampaikan, ibunya yang lansia dan dinyatakan positif covid pada awal Februari 2020 sempat menjalani rawat inap karena memiliki sakit maag akut. Setelah diberikan infus dan obat, dipersilakan pulang ke rumah untuk melanjutkan isolasi mandiri  dengan rekomendasi dokter.

Lansia yang memiliki penyakit atau orang dengan komorbid memang perlu dijaga dan diperhatikan sebaik-baiknya supaya tidak terjadi sesuatu. Rata-rata lansia yang saya kenal umumnya menderita hipertensi, diabetes, jantung. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin juga pernah menyebut pasien omicron meninggal didominasi lansia dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

Jaga prokes! Siswa sekolah kini PTM 50 %. (dok.windhu) 
Jaga prokes! Siswa sekolah kini PTM 50 %. (dok.windhu) 

Jaga Prokes

Dua tahun berada dalam bayang-bayang covid-19, rasanya cukup lega saat tahu covid pada tahun 2021 varian delta sudah mereda. Namun, potensi tertular covid muncul sejak varian Omicron yang menyebar di seluruh dunia dan ditetapkan sebagai varian of concern (VoC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 November 2021.

Protokol kesehatan (prokes) harus selalu diikuti, mulai dari selalu menggunakan masker secara disiplin, cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, dan membawa selalu hand sanitizer. Penting untuk selalu menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.  

Lonjakan angka covid membuat anak-anak sekolah harus kembali menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di Jakarta, PTM 100 %  baru dimulai 3 Januari 2022. Para pekerja pun mulai melakukan kerja dari rumah (work from home).

Baca : Selamat Kembali Sekolah Tatap Muka, Siswa DKI!

Kalau nggak perlu-perlu banget, sebaiknya tidak perlu keluar rumah. DKI Jakarta saja sekarang sudah PPKM Level 3. Oh iya, jangan lupa vaksin booster! Jangan sampai kena sekali ataupun dua kali. Nggak mau juga kan kena kocokan arisan covid atau kena piala bergilir covid?

Gelombang 3 covid-19di depan mata. Semoga selalu sehat, terhindar covid, dan jaga prokes ya, kawan!

*****

Jakarta,dhu090222

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun