Untunglah, seluruh orang-orang dekat, baik keluarga dan tetangga di tahun 2022 ini sedang dan sudah menjalani isoman hingga selesai dalam kondisi baik-baik saja. Mereka semua memang sudah menjalani dua kali vaksinasi covid, apapun jenisnya baik sinovac, astrazeneca, ataupun Pfizer. Ini jenis vaksin yang diberikan di lingkungan saya.
Bisa jadi, itulah sebabnya gejala yang dialami selama dinyatakan positif covid-19 untuk anak-anak dan usia produktif tidaklah berat. Dua kali vaksin yang sudah diterima seakan menjadi benteng untuk tidak mengalami hal-hal yang berakibat fatal ketika masih dalam masa positif covid.
Senang rasanya mendengar dan mengetahui hal ini. Sebab, pada tahun lalu saat merebak covid-19 varian delta, berbagai berita duka lara silih berganti hadir, baik yang sempat mengalami kondisi parah dirawat rumah sakit hingga ada yang meninggal dunia.
Namun, waspada covid tetap perlu ada, terutama jika di dalam rumah memiliki orang tua yang sudah lanjut usia (lansia) atau yang belum lengkap vaksin. Merekalah kelompok paling rentan mengalami gejala dan dampak virus covid-19. Â
Seorang tetangga yang anggota keluarganya terkonfirmasi positif covid menyampaikan, ibunya yang lansia dan dinyatakan positif covid pada awal Februari 2020 sempat menjalani rawat inap karena memiliki sakit maag akut. Setelah diberikan infus dan obat, dipersilakan pulang ke rumah untuk melanjutkan isolasi mandiri  dengan rekomendasi dokter.
Lansia yang memiliki penyakit atau orang dengan komorbid memang perlu dijaga dan diperhatikan sebaik-baiknya supaya tidak terjadi sesuatu. Rata-rata lansia yang saya kenal umumnya menderita hipertensi, diabetes, jantung. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin juga pernah menyebut pasien omicron meninggal didominasi lansia dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap.
Jaga Prokes
Dua tahun berada dalam bayang-bayang covid-19, rasanya cukup lega saat tahu covid pada tahun 2021 varian delta sudah mereda. Namun, potensi tertular covid muncul sejak varian Omicron yang menyebar di seluruh dunia dan ditetapkan sebagai varian of concern (VoC)Â oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 November 2021.
Protokol kesehatan (prokes) harus selalu diikuti, mulai dari selalu menggunakan masker secara disiplin, cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, dan membawa selalu hand sanitizer. Penting untuk selalu menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Â
Lonjakan angka covid membuat anak-anak sekolah harus kembali menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di Jakarta, PTM 100 % Â baru dimulai 3 Januari 2022. Para pekerja pun mulai melakukan kerja dari rumah (work from home).
Baca : Selamat Kembali Sekolah Tatap Muka, Siswa DKI!