Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Kembali Sekolah Tatap Muka, Siswa DKI!

3 Januari 2022   09:24 Diperbarui: 3 Januari 2022   09:55 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubrak...!!! Kendaraan-kendaraan bermotor langsung terhenti. Kemacetan terjadi sebentar karena ada dua motor bersenggolan dan jatuh.  Jalanan menuju fly over Tanah Abang ramai. Mereka bergegas untuk sekolah tatap muka 100 persen. 

Mulai Senin, 3 Januari 2022, DKI Jakarta  sudah mengadakan sekolah tatap muka mulai hari Senin hingga Jumat. Benar-benar 100 persen. 

PTM (pembelajaran tatap muka) Terbatas dilaksanakan setiap hari. Seluruh siswa kelas mulai dari tingkat SD hingga SMA masuk sekolah, dengan maksimal jam belajar enam jam. Protokol kesehatan, seperti menggunakan masker tetap diperhatikan. 

Pemeritah DKI menyatakan, hari pertama semester genap tahun ajaran 2021/2022 dilakukan secara Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kondisi ini karena pandemi di Jakarta terkendali. Kebijakan PTM di Jakarta diambil berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat Menteri tertangga 21 Desember Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Karena itu, jalan-jalan di Jakarta dipadati kendaraan bermotor mulai pukul 6.00, terutama roda dua yang membawa anak-anak sekolah. 

Mereka ada yang boncengan berdua orang tua dan anak, boncengan berdua dengan teman yang sama-sama menggunakan seragam sekolah, naik ojek online, bahkan bonceng tiga untuk mencapai sekolah.

Setidaknya, inilah salah satu gambaran di Slipi, Jakarta Barat. Kemacetan pagi mulai terjadi lagi dan perlu berhati-hati agar selamat sampai sekolah. 

Jalan raya penuh anak sekolah (dok.windhu) 
Jalan raya penuh anak sekolah (dok.windhu) 

Sibuk-sibuk Untuk Sekolah Tatap Muka

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jakarta sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak bulan Oktober 2021.

Namun, selama tiga bulan hingga Desember 2021 siswa sekolah hanya masuk separuh kelas bergantian sesuai dengan abjad. 

Alat tulis dan buku, salah satu persiapan PTM (dok.windhu) 
Alat tulis dan buku, salah satu persiapan PTM (dok.windhu) 

Minggu pertama separuh siswa dengan  abjad nama awal, minggu depannya separuh siswa dengan abjad selanjutnya. Bisa dibilang,Oktober -Desember, sekolah tatap muka dua mingguan sekali. Itupun hari Senin saja, hari lainnya sekolah online. 

Untuk pembelajaran tatap muka (PTM) 100%, orang tua murid pun sibuk. Hampir dua tahun tidak sekolah 'normal' membuat persiapan harus dilakukan. 

Akhir pekan digunakan untuk melengkapi keperluan-keperluan PTM. Apa saja yang disiapkan? 

1. Baju seragam

Menurut kakak saya, toko-toko penjual baju seragam sekolah ramai dipenuhi orang tua dan anak pada hari minggu 2 Januari. Dari Tanah Abang hingga Tambora. 

Kakak harus membeli sebuah seragam sekolah dan seragam pramuka untuk anaknya yang duduk di bangku SMP. 

Hampir dua tahun tidak sekolah, keponakan saya itu badannya bertambah subur sehingga perlu baju baru. Ukuran bajunya tidak bisa ditemukan di toko biasa. 

 Jika sekolah tiap hari sudah dimulai, jumlah baju seragam harus ditambah. Baju pramuka untuk hari Rabu pun harus beli karena sudah tak cukup. 

2. Perlengkapan protokol kesehatan

Setiap anak dibekali dengan perlengkapan protokol kesehatan, mulai dari masker, face shield, hand sanitizer, dan tisue . 

Semua ini harus ada karena DKI Jakarta belum sepenuhnya bebas dari ancaman virus corona meski sudah turun level pandemi dan dinyatakan terkendali. Namun, saat ini masih ada virus varian baru Omicron. 

3. Alat Tulis dan Buku

Sekolah tatap muka setiap hari berarti harus dilengkapi juga dengan alat tulis seperti pulpen, pensil, penghapus pensil, rautan pensil, penghapus pena (tip ex) dan penggaris. Jumlah buku tulis pun harus disiapkan sesuai dengan ju lah mata pelajaran. 

4. Tas dan Sepatu

Hampir dua tahun tak sekolah setiap hari, kondisi tas dan sepatu sekolah juga diperiksa. Kaki anak-anak juga bertambah besar seiring dengan perkembangan tubuh. Jika sudah sempit, berarti harus beli lagi. 

Begitupun dengan kondisi tas sekah. Syukurlah jika kondisinya masih bagus dan siap digunakan untuk tuk membawa beban buku dan alat tulis ke sekolah setiap hari. 

5. Bekal sekolah

Saat sekolah tatap muka, anak-anak tetap ada jam istirahat di sela pelajaran. Belajar maksimal enam jam sekolah pastinya membutuhkan nutrisi. Butuh membawa air minum dalam botol, kue dan makanan cukup mengenyangkan dalam kotak makanan. 

Orang tua menyiapkan bekal dari rumah karena kantin sekolah belum diperkenankan buka. Masih tutup. 

Anak usia sekolah divaksinasi (foto:kompas.com) 
Anak usia sekolah divaksinasi (foto:kompas.com) 

Untung sudah vaksin! 

Untuk Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 %, pihak sekolah pun berbenah. Satu pekan sebelumnya, keponakan yang masih sekolah dasar (SD) dipanggil ke sekolah untuk mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19. 

Vaksinasi untuk anak usia sekolah akhirnya sudah ada. Hanya mereka yang mengidap penyakit tertentu yang belum mendapatkannya. 

Sudah vaksin jadi syarat untuk bisa sekolah tatap muka. Tenaga pendidik sekolah juga sudah divaksinasi. 

Wali kelas menggelar pertemuan online melalui aplikasi pada Minggu 2 Januari. Disitu, terjadi pengarahan dan dialog mengenai sekolah tatap muka dan anak yang sudah atau belum divaksin. Buat yang belum bisa PTM, orang tua harus memberitahukan pihak sekolah alasannya. 

Sekolah menjamin pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah. Tempat cuci tangan plus sabunnya, pemeriksaan suhu, dan hand sanitizer diadakan setiap hari. 

Uniknya, untuk DKI Jakarta setelah PTM 100 % hari pertama dengan siswa, sekolah juga menjadwalkan pembagian rapor yang diadakan mulai pukul 13.00.

Melepas anak pergi ke sekolah (dok.windhu) 
Melepas anak pergi ke sekolah (dok.windhu) 

Selamat Sekolah Tatap Muka

Pergi ke sekolah setiap hari perlu membiasakan diri lagi ke arah normal. Selama ini banyak yang sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran online. 

Bangun pagi lalu sarapan untuk sekolah akan menjadi rutinitas kembali. Orang tua akan melepas kepergian anaknya ke sekolah setiap hari. Bekal dan protokol kesehatan jangan lupa! 

Selamat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) seluruh siswa sekolah di DKI Jakarta. 

Semoga semuanya baik-baik saja dan lancar. Jika semua siswa sudah divaksin, semoga bisa terhindar dari ancaman virus corona, terutama varian baru omicron. 

Meskipun tetap ada risiko, setidaknya kekebalan tubuh anak sudah terbentuk. Bukannya begitu? 

Selain itu, hati-hati dalam perjalanan menuju dan pulang dari sekolah. Semangat, yuk kembali ke sekolah! 

Jkt, 030122

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun