Masuknya budaya-budaya dari luar yang membuat anak muda malu pegang tali noken. "Mereka bilang, nenek punya barang, bukan saya punya barang, ini mama yang urus bukan saya yang urus," kata Hanna.
Karenanya, menurut Hanna, suatu kerajinan akan lestari jika mempunyai nilai ekonomi, mendatangkan keuntungan.Â
Karenanya, berkolaborasi dengan brand besar di Jakarta, menampilkan dalam bentuk foto dan video hasil anyaman digunakan orang lain dan terlihat trendi, membuat nona-nona muda tertarik.
Melestarikan budaya dan seni Papua pun tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan. Seperti mata koin.
Melalui Pakima Hani Hano, bahasa dari area pegunungan tengah Papua, pendidikan Papua terus dikembangkan.
"Pendidikan merupakan intervensi yang paling dasar bagi anak-anak untuk berkembang semaksimal mungkin, untuk pertama mengenal dirinya dengan kekhasan budaya masing-masing," ujar Marthen Sattu Sambo (Educational Team Leader Yayasan Wahana Visi Indonesia).
Melestarikan budaya dan seni daerah, termasuk suku Kamoro merupakan tugas dan tanggung jawab para pemuda yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Apapun bentuknya. Jika bukan sekarang, kapan lagi. Jika bukan pemuda, siapa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H