Rabu Sore 21 April 2021, los sayuran di lantai 2 Pasar Slipi, Jakarta sudah sepi. Hanya tinggal beberapa pedagang yang mulai beres-beres. Begitu pun halnya dengan Marni (53), perempuan pedagang sayuran. Dia sibuk memindahkan sayuran yang masih bisa dijual untuk keesokan hari, ke dalam lemari pendingin sederhana berisikan es batu.
Sore itu, 21 April 2021, sayuran dagangan Marni masih banyak. Jumlah pembeli, menurut Marni,, tidak sebanyak dulu Sudah banyak yang belanja online sejak pandemi covid-19.(dok.windhu)
Sudah lebih dari pukul 17.00, kurang dari satu jam lagi azan maghrib waktunya berbuka puasa. Seharusnya sudah pulang. Suaminya  menunggu di rumah. "Nggak tahu kenapa, hari ini sepi banget. Ya mau gimana, dagangannya masih banyak," ucapnya memperlihatkan sayuran yang masih tersisa di los sayur ukuran 2x2 meter.
Untunglah, untuk menu buka puasa tidak perlu repot. Cukup membeli makanan  saja. Mereka kini hanya tinggal berdua. Kedua anaknya sudah menikah dan pisah rumah.Â
Perempuan ini menyebut, anak lelakinya kini berprofesi sebagai polisi. Selama lebih dari 30 tahun perempuan bersemangat Kartini ini berjualan sayur untuk membiayai hidup dan sekolah anak-anaknya hingga perguruan tinggi.
Marni memindahkan sayuran yang masih bisa dijual keesokan harinya ke dalam lemari pendingin sederhana. Hanya diisi es batu, tanpa colokan listrik. (dok.windhu)
Setiap pagi termasuk saat ramadan, pukul 5.30 Marni dan suaminya sudah sampai di pasar untuk menata sayuran. Berjualan hingga sore hari. Begitu terus lakon hidup sehari-hari yang dijalaninya. Dari muda hingga berusia paruh baya. Sudah jalan rezeki baginya. Apakah sayuran yang dijualnya selalu laku? Marni menggeleng.Â
Untunglah, sekitar pukul 17.00 saat hendak pulang, ada seorang peremuan yang membeli ubi satu kilogram. (dok.windhu)
Sejumlah sayuran bisa bertahan dua hingga tiga hari. Kadang ada sayuran yang harus dibuangnya karena layu dan tidak bisa dijual lagi. Saat ramadan, Marni hanya berharap selalu sehat agar bisa terus beraktivitas. "Haha, namanya juga Kartini yang selalu membanting tulang mencari nafkah," gurau wanita tangguh itu saat menyadari  sekarang adalah Hari Kartini.  Â
Deluxe Double, Hotel Cordela Senen (sumber foto:omegahotelmanagement,com)
Terletak di kawasan yang dikelilingi oleh kantor pemerintahan dan pusat perbelanjaan,
Cordela hotel Senen merupakan tempat yang strategis untuk keperluan bisnis ataupun  menghabiskan waktu luang. Dari Stasiun Kereta Api Gambir, jarak tempuhnya hanya 15 menit. Sementara dari Bandara Udara  Soekarno Hatta sekitar 56 menit.Â
Sangat menyenangkan bila berkesempatan singgah di fasilitas kamarnya Deuxe Double atau Deluxe Twin. Fasilitas ruangan Cordela Hotel Senen yang merupakan Omega Hotel Management memiiliki fasilitas yang mendukung kenyamanan antara lain tempat tidur, AC dan LCD TV.Â
Selain itu, tersedia Wi-FI yang kencang untuk menunjang aktivitas. Belum lagi shower air panas dan dingin yang cocok untuk menemani  liburan perempuan tangguh bersemangat Kartini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Kurma Selengkapnya