Ramadan saat pandemi tahun ini, yang berarti untuk kedua kalinya, juga membuat kerinduan lain. Terutama pada kebiasaan yang umumnya terjadi sebelum pandemi.
Ramadan tak pernah lepas dari silahturahmi. Sudah dua ramadan, tidak ada jabat tangan dan bermaafan secara langsung pada awal ramadan.
 Apalagi cipika cipiki usai salat berjamaah. Saat ini semua masih harus menjaga jarak dan menggunakan masker agar terhindar virus corona.Â
Rindu rasanya pada :
1. Pelaksanan salat berjamaah,salat tarawih dan witir di masjid secara normal
Saat ini meskipun sudah diperbolehkan Kementerian Agama memperbolehkan salat di masjid, setiap jamaah harus jaga jarak satu meter, menggunakan masker, cuci tangan dan menyiapkan selalu hand sanitizer. Sehabis salat tarawih tidak ada lagi salam-salaman seperti dulu.Â
2. Buka puasa bersama dalam jumlah banyak
Saat ini buka puasa bersama diperbolehkan dengan ketentuan tidak menciptakan kerumuman dan kapasitas maksimalnya hanya 50 persen dari ruangan untuk berbuka puasa. Rindunya tertawa bersama dengan teman-teman yang sudah lama tidak berjumpa.
3. Â Tadarus dan Iktikaf bersama
Sebelum pandemi, berjanjian di sebuah masjid, bersama teman-teman mengikuti kajian, tadarus dan menghabiskan malam di masjid (iktikaf) merupakan pengalaman yang indah.Â
Tak hanya bersama teman, banyak keluarga yang melakukannya bersama-sama. Kenangan kebersamaan ini masih melekat erat.
***
Kerinduan pada hal yang menjadi kekhasan ramadan selalu menyembul. Kenangan membawa pada masa-masa ramadan yang pernah dilalui tahun sebelumnya.Â
Sesekali rela ngabuburit, mampir ke suatu lokasi jajanan sebentar untuk  mendapatkan makanan yang hanya  muncul saat ramadan.