Mati Suri dan Lupa Ingatan dalam Sinetron Indonesia

Nikmati saja sinetron Indonesia sebagai hiburan semata. Teman nonton minum teh dan makan kue di saat sore atau malam senggang. 

Nggak usah merasa jadi korban sinetron, merasa tontonannya tak masuk akal atau alur ceritanya semakin kabur seiring semakin panjangnya episode. 

Cerita sinetron Indonesia tak pernah lepas dari kisah rebutan cinta, rebutan harta, rebutan warisan, dengan tak jarang dibumbui kisah iri, dengki,  dendam dan saling menjahati. 

Sekali lagi, cukup nikmati saja sinetron Indonesia. Tulisan ini pun bukanlah mewakili gambaran seluruh sinetron Indonesia. Mungkin, bisa jadi hanya perasaan saya saja? 

Saya hanya tetiba ingin berkomentar karena Dari Jendela SMP, Samudra Cinta dan Anak Langit punya episode panjang dan konon banyak penontonnya. Banyak usia muda yang menontonnya. 

Sebagai awam yang merupakan penikmat cerita dan tontonan, saya sempat berharap sinetron Indonesia bisa seperti serial drakor. 

Sayangnya, kalau menelusuri lewat mesin pencarian, lebih banyak mengupas perbedaan sinetron Indonesia dengan drakor. Selain bahasan jika sinetron Indonesia, belum bisa menyaingi drakor. 

Semoga saja, netizen Indonesia dan generasi milenial tidak semakin bawel minta sinetron Indonesia diganti dengan serial drakor. 

Mau diakui atau tidak, drakor lebih bagus dari segi sinema, keunikan cerita, antara lain pemerannya yang ganteng dan cantik. 

Sementara, posisi sinetron  saat ini aman karena televisi nasional Indonesia harus menayangkan minimal 60 persen konten acara yang merupakan produksi tanah air. 

Namun alangkah baiknya, kalau tayangan sinetron yang umumnya mencapai ribuan episode lebih apik.