Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Mati Suri dan Lupa Ingatan dalam Sinetron Indonesia

3 Februari 2021   07:54 Diperbarui: 3 Februari 2021   17:15 2199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata dokter dalam sinetron itu, orang yang mati Suri bisa hidup kembali karena merasa ada orang yang disayangi seperti orang tuanya, temannya atau saudaranya. 

Pada sinetron Dari Jendela SMP, orang yang sangat disayang Joko adalah  Inah, ibunya dan Wulan, kekasihnya. 

Joko dan Wulan (gambar: Kompas. Com)
Joko dan Wulan (gambar: Kompas. Com)

Mati Suri dalam Sinetron

Cerita mati Suri memang ada. Seorang kawan pernah bercerita sekali mengalami mati Suri ketika sakit. 

Setelah beberapa waktu mati Suri, kawan ini kemudian hidup lagi dan sampai kini tetap hidup. Lalu, menjalani hidup seperti biasa manusia normal. 

Dalam sinetron, tentu saja  mati Suri merupakan bagian cerita dalam episode. Sebagai perangkai cerita yang menghubungkan adegan demi adegan. 

Saat membaca tulisan kompasianer Tety Polmasari dengan judul Dari Jendela SMP (DJS) , Ini yang Saya Kritisi, ibu yang mempunyai anak pelajar SMP ini bertanya-tanya tentang sinetron DJS. 

Apa yang dikritisi? Seorang dengan penyakit kanker otak stadium 4 tapi tetap bisa beraktivitas, sempat jadi kuli panggul dan kerja di bengkel mas Ambyar.

 Suatu hal yang mustahil dilakukan orang dengan kanker otak stadium 4 meskipun kemudian Joko akhirnya koma karena penyakitnya.

Saat sadar dari koma, Joko masih bisa berjalan kaki ke luar rumah sakit tanpa ketahuan untuk mencari Wulan. 

Saat ingin mencari Wulan itulah, Joko mendengarkan obrolan Ria dan Lili tentang ayah Wulan yang melakukan tabrak lari pada ibu Indro hingga tewas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun