Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siaga Banjir 2021, Jangan Lupakan Sejarah Banjir agar Siap Menghadapinya

12 Januari 2021   23:39 Diperbarui: 12 Januari 2021   23:44 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir selalu menimbulkan genangan air (rdok.windhu)

Awal Tahun 2021, hujan  datang nyaris tiap hari. Rintik hujannya perlahan berubah lebat. Aliran air yang mengalir di Kali Grogol, Jakarta, terkadang deras. Akankah terjadi banjir 2021? 

Sejarah banjir dan awal tahun tidak bisa dilepaskan. Musim hujan dan curah hujan yang tinggi menjadi pemicunya. 

Banjir memang tak hanya terjadi di Jakarta. Namun, Jakarta adalah ibukota provinsi, sekaligus ibukota negara. 

Tentu saja, banjir Jakarta selalu mengundang perhatian seluruh negeri. Banjir di Jakarta bisa dibilang langganan. Bahkan sebuah siklus yang selalu terulang 

Maka, membicarakan banjir Jakarta tak bisa dipisahkan  dari sejarah Jakarta. 

Dalam buku Banjir Jakarta dari jaman Jenderal JP Coen (1621) sampai  Gubernur Jokowi (2013) yang ditulis Zaenudin HM, banjir di Jakarta sudah ada sejak zaman kolonial. 

Bahkan, jauh sebelum itu. Bukti jika Jakarta sudah kebanjiran sejak zaman dulu, tertulis pada Prasasti Tugu yang pada tahun 1878, yang ditemukan di Jakarta Utara. 

Saat ini, prasasti itu ada di Museum Sejarah Jakarta. Dalam prasasti tersebut memuat tentang Jakarta, salah satunya banjir. 

Disebutkan Raja Purnawarman pernah menggali Kali Chandrabaga Bekasi dan Kali Mati di Tanggerang,sepanjang 24 KM. 

Semua dilakukan untuk mengatasi banjir dengan penggalian sekitar Februari. Sejak dulu kala, musim hujan lebat jatuh pada Januari dan Februari. 

Banjir besar di Jakarta pada awal tahun, sejak dulu telah menyebabkan kerugian secara materi dan jiwa. Gangguan kesehatan seperti wabah kolera dan pes. 

Banjir selalu menimbulkan genangan air (rdok.windhu)
Banjir selalu menimbulkan genangan air (rdok.windhu)

Hujan Deras Awal Tahun

Hujan deras awal tahun yang menjadi pukulan terakhir bagi Jakarta adalah pada tahun 2020.  Ibukota negara terendam air. 

Kala itu, hujan yang dimulai jelang tahun baru hingga awal tahun melumpuhkan kota. Variasi ketinggian banjir beragam. 

Ada ketinggian yang hanya semata kaki orang dewasa, 50 cm, hingga setinggi atap rumah. 

Seorang kerabat yang tinggal di Kemayoran dan sedang sakit, harus ditolong oleh tim penyelamat, sebelum akhirnya dibawa ke sebuah lokasi pengungsian. 

Genangan air menyentuh ratusan RW. Bahkan, sampai Istana negara dan Monas. Tahun lalu, bahkan melebar hingga Bekasi dan Tanggerang. 

Mengungsi, macet, pemadaman listrik, dan tak beroperasinya kendaraan umum menjadi sebuah catatan. Ketinggian air di Bendungan Katulampa, Bogor menjadi patokan siaga banjir. 

Lalu, akankah akan terjadi banjir 2021? Semoga tidak. Sebab, hal itu akan lebih menyesakkan karena saat ini pandemi COVID-19 belum selesai. 

Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah selain musim hujan, intensitas curah hujan yang tinggi, ada persoalan lain yang membelit Jakarta sejak dulu, yakni Sampah! 

Sampah yang menyumbat selokan dan drainase buuruk memicu banjir (dok.rwindhu)
Sampah yang menyumbat selokan dan drainase buuruk memicu banjir (dok.rwindhu)

Menghadapi Banjir

Menilik sejarah dan peristiwa yang kerap terjadi di awal tahun, kewaspadaan dibangun. Prediksi terhadap kemungkinan banjir jelas umumnya pada awal tahun, yakni Januari dan Februari. 

Catatan banjir di masa lalu, berarti harus ada kesiapsiagaan sendiri. Pindah rumah ke lokasi yang lebih tinggi, bisa jadi pilihan. 

Namun, belum tentu semua keluarga bisa melakukannya. Wilayah banjir, sebagian besar biasanya serupa dengan sebelumnya. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi banjir? 

1. Menyimpan barang berharga di tempat lebih tinggi

Rumah bertingkat di daerah banjir sangat membantu. Ketika hujan mulai turun deras, barang-barang berharga bisa diletakkan di atas. 

2. Kemasan plastik kedap air

Plastik kedap air bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang berharga, seperti smartphone, laptop dan lainnya agar tidak basah. Begitupun halnya dengan pakaian ataupun buku. 

3. Emergency lamp

Lampu darurat sangat dibutuhkan saat hujan deras dan kemungkinan akan terjadi banjir.  Saat seperti ini, seringkali terjadi pemadaman listrik. Jadi, baterai lampu darurat yang selalu terisi penuh sangat bermanfaat. 

4.Stok makanan ringan dan kemasan

Saat banjir datang, belum tentu bisa mendapatkan makanan dengan mudah. Makanan instan dan minuman kemasan dijadikan stok bila belum terpikir atau belum bisa mengungsi. 

5. Sediakan P3K dan Obat

Selalu menyediakan peralatan pertolongan pertama, suplemen dan obat yang biasa dikonsumsi akan mendukung daya tahan tubuh. 

Banjir identik dengan timbulnya sejumlah penyakit. Dari gatal-gatal, demam, kolera, disentri, pes. 

Tidak ada salahnya menyiapkan kebutuhan kesehatan yang akan digunakan. Di masa pandemi, jangan lupa menyediakan juga sabun cair, hand sanitizer, sarung tangan dan masker. 

6. Amankan surat berharga

Setiap orang punya surat berharga, mulai dari ijazah, sertifikat dan lainnya.

 Kalau tinggal di wilayah banjir, tidak ada salahnya menyewa sebuah deposit box. Tujuannya agar surat berharga aman dan tidak terbawa  air. 

Jaga Kebersihan

Banjir Jakarta yang sudah dari zaman kolonial hingga zaman digital saat ini, penyebab utama yang selalu disebut adalah intensitas tingginya curah hujan. 

Selain membangun posisi rumah dengan posisi lebih tinggi, membangun penghalang depan rumah, ada yang juga tak kalah penting. 

Banjir selalu terkait dengan banyaknya sampah. Membiasakan diri membungkus sampah pada tempatnya akan membantu untuk mencegah banjir. 

Jangan membiarkan selokan air tersumbat oleh sampah atau apapun juga. Buat resapan air jika memungkinkan.

 Semuanya itu dimulai dari kita agar banjir tak semakin luas. Siap-siap sebelum banjir. 

--120121dhu--

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun