Tikus biasanya suka di tempat yang kumuh, kotor dan lembab. Melalui saluran air atau retakannya, tikus bisa menyusup.Â
Itulah sebabnya perumahan elite pun belum tentu lolos dari masuknya tamu pengerat tak diundang.Â
Tikus dan penyakit
Namun, satu hal yang bikin resah, bukan cuma masah jijik lihat tikus seliweran, kotoran tikus  bertebaran atau bangkai tikus dan baunya.Â
Takut tikus-tikus yang badannya semakin gendut itu membawa penyakit.Â
Tikus bisa menimbulkan penyakit rambut, kencing dan kotoran. Berdasarkan data dari Centers for Disease and Control America, dinyatakan jika tikus bisa menimbulkan 35 jenis penyakit.Â
Buat saya dan mungkin banyak orang, yang paling familiar dibaca dan didengar adalah leptospirosis dan pes. Selain itu, padahal bisa juga hantavirus dan meningitis.Â
Berburu Tikus
Di Jakarta, persoalan  tikus yang merajalela sebenarnya bukan hal baru.Â
Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama dan Djarot Saiful pernah menyatakan perang terhadap tikus-tikus got yang montok.Â
Program Gerakan Basmi  Tikus di wilayah ibukota Jakarta mengajak partisipasi warga. Setiap warga diberi insentif Rp.20 ribu untuk seekor tikus yang berhasil ditangkap hidup atau mati.
Baiklah, sementara saat ini tidak ada program apapun, lebih baik mencegah semakin meluasnya keberadaan tikus di sekitar lingkungan.Â