Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Seru dan Heboh Silaturahmi Lebaran lewat Video Call

24 Mei 2020   23:12 Diperbarui: 24 Mei 2020   23:21 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silahturahmi idul fitri 1441 Hijriah dilakukan melalui video call. Lebaran dari rumah saja karena mudik tahun ini dilarang untuk kebaikan bersama di masa pandemi(Windhu)

Silahturahmi video call ini dilakukan setelah salat idul fitri dan bersalaman antar anggota keluarga selesai dilakukan. Untuk pertama kalinya, tahun ini punya pengalaman salat idul fitri berjamaah di dalam rumah. Sesuai dengan anjuran pemerintah, tidak ada salat berjamaah di masjid dekat rumah. Padahal, salat idul fitri tahun-tahun sebelumnya selalu berjamaah ke masjid.

Melalui bantuan aplikasi, silahturahmi lebaran bisa dilakukan antar anggota keluarga dan teman (dok.windhu)
Melalui bantuan aplikasi, silahturahmi lebaran bisa dilakukan antar anggota keluarga dan teman (dok.windhu)

Dari video terjeda hingga wajah tak kelihatan

Silahturahmi melalui video call mau  tak mau masih mengandalkan saudara-saudara yang masih berusia muda. Baru berlanjut ke para orang tua setelah terkoneksi. Kalaupun ada yang belum menginstal atau mengupdate aplikasi video call. Tutorial singkat pun terjadi sebelum bisa berkomunikasi.

Tak semua silaturahmi melalui video call berjalan mulus karena mengandalkan sinyal. Sesekali video terjeda. Nut nut nut, gambar pun tiba-tiba menghilang. Berganti garis-garis warna-warni. Lalu gambar pun menghilang.  "Sinyalnya jelek. Gambarnya hilang." Ucapan itu sesekali muncul di sela video call.

"Lha kok cuma rambutnya yang kelihatan? Jauhin sedikit hapenya biar kelihatan orangnya. Biar nggak cuma rambut atau setengah muka saja." Petunjuk agar seluruh wajah dan anggota keluarga pun terdengar.

"Ini bisa nggak ya ngobrolnya nggak harus berdiri portrait gini. Bagusnya kan landscape biar melihatnya lebih enak dan orangnya kelihatan semua." Smartphone pun dibalik- balik, yang langsung disertai protes para anggota video call karena tayangan gambar  video yang ada jadi berputar. Heboh.

Idul fitri kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tetap seru dan tetap heboh meski terselip rasa haru tidak bisa bertemu muka langsung. Namun, suasana baru yang tercipta justru menimbulkan kesan tersendiri.

Idul fitri tanpa salaman, tanpa jabat tangan, dan tanpa saling berpelukan akan menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan. Suka cita, kebersamaan dan persaudaraan tetap dijaga pada hari kemenangan yang ditunggu. Silahturahmi disambung melalui tampilan layar video call. Jarak tak menjadi hambatan mengantarkan keceriaan.

Hari pertama lebaran, fokus silahturahmi video call untuk menghubungi keluarga dan kerabat. Hari kedua lebaran masih akan melanjutkan video call dengan para saudara yang belum selesai. Begitupun juga dengan teman-teman yang belum sempat disapa.

Jadi, siapa ya yang mau diajak video call silahturahmi besok?  Selamat idul fitri. Mohon maaf lahir batin. Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun