Mudik online jadi solusi terbaik dalam masa pandemi covid-19. Â Ini akan jadi pengalaman pertama mudik nasional yang dilakukan menggunakan aplikasi online. Mudik tanpa kehadiran fisik langsung dan menuntaskan rindu hanya melalui tampilan layar.
Ga bisa sungkeman sama bapak ibu, ketemu keluarga besar dan pendingTHR. Begitu mbak Shita mengomentari tulisan mengenai momen ramadan tersulit tahun ini yang saya bagikan di facebook. Tahun ini, mbak Shita tak akan pulang ke Jepara, Jawa Tengah.
Seperti halnya ramadan tahun ini yang berbeda, hari raya Idul Fitri 1441 H pun akan berlangsung berbeda. Keramaian di hari lebaran sudah pasti akan berkurang. Pembatasan sosial skala besar (PSBB) dan larangan mudik oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona tentu saja berpengaruh.
Pandemi covid-19 belum tahu kapan berakhir. Demi kebaikan bersama, apalagi yang memiliki orang tua berusia lanjut di kampungnya, Â pilihan tidak mudik langsung adalah yang terbaik. Tentu tak ingin jadi pembawa virus, kan? Terlebih jika kini tinggal di daerah yang menjadi epicentrum wabah, seperti Jakarta.
Sedih? Pasti. Setiap lebaran selalu punya cerita. Hanya setiap lebaran, semua anggota keluarga biasanya bisa berkumpul bersama dan berangkat salat Idul Fitri bersama.Hanya pada momen lebaran, sungkem bersimpuh pada orang tua dilaksanakan secara bergantian. Tangis haru dan wejangan orang tua biasanya mengalir. Bermaaf-maafan dengan seluruh anggota keluarga besar.
Setelah itu bersama-sama menikmati berbagai hidangan hari raya yang sudah dipersiapkan. Makanan super komplit yang pastinya tak akan pernah ketinggalan ketupat, opor ayam, rendang, sambel goreng ati dan kentang.
Belum termasuk kue-kue kering, makanan khas daerah, minuman dingin, dan kue kalengan bernuansa lebaran. Para saudara dan teman datang berkunjung untuk bersilahturahmi. Momen lebaran selalu indah dikenang meski perjalanan sampai ke kampung halaman biasanya harus bermacet ria.
Mudik Online Saja
Menurut survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, Â tiga provinsi di Pulau Jawa, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat yang merupakan wilayah tujuan mudik utama, saat ini berada pada daftar provinsi dengan kasus virus corona terbanyak di Tanah Air.
Jadi, lebih baik mudik secara langsung memang tidak dilakukan. Sebagai gantinya, mudik online agar keluarga di kampung halaman terlindung dari penyebaran virus corona.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah meminta masyarakat tidak mudik ke kampung halaman. Sebagai gantinya adalah melalui mudik digital. Memanfaatkan teknologi untuk bersilahturami dengan keluarga melalui aplikasi.
3 Hal yang Perlu Dipersiapkan Untuk Mudik Online
Inti dari mudik adalah pulang menuntaskan rindu. Bersilahturahmi dengan orang tua dan keluarga besar. Umumnya pulang membawa buah tangan, dan memberi kebahagiaan dengan berbagi THR.
Nggak usah kecewa tidak bisa bertemu langsung, kecanggihan teknologi akan mempertemukannya secara online. Persiapkan mental karena nantinya haru akan tercipta karena hanya akan bertemu lewat tampilan layar. Nah ngomongin mudik online, hal apa saja yang perlu dipersiapkan?
1. Teknologi aplikasi, kuota, dan sinyalÂ
Teknologi saat ini mempermudah manusia lebih mudah berinteraksi walaupun terpisah jarak yang jauh. Saat ini, rata-rata saudara di kampung halaman sudah memiliki smartphone android, terlepas berapapun harganya. Jika ingin menggunakan laptop juga bisa. Â
Nah agar bisa bersilahturahmi dan sungkem online, perlu mengunduh aplikasi yang bisa digunakan untuk teleconference atau video call.
Setelah itu membuat akun dan bisa digunakan gratis. Saat ini ada beberapa aplikasi yang populer digunakan, yakni skype, whatsapp video call, zoom, google duo dan google meet up. Penggunaannya tentu tergantung pada jumlah anggota keluarga yang akan diajak silahturami.
Whatsapp video call kini sudah bisa untuk menampilkan 8 orang sekaligus. Saat ini, hampir seluruh smartphone biasanya sudah punya aplikasi whatsapp dan sudah sering menggunakannya. Â
Untuk reuni keluarga besar bisa menggunakan aplikasi seperti zoom dan google meet up yang memungkinkan untuk bersilahturahmi dengan jumlah anggota yang banyak.
Pulsa dan kuotaÂ
Beda kota, beda provinsi, dan beda pulau tidak akan jadi masalah selama pulsa dan kuota internet mencukupi. Pertimbangkan lokasi kampung halaman dan keluarga mana saja yang perlu dikunjungi lewat silahturahmi online. Beli kuota internet yang cukup untuk mudik online. Â
Sinyal provider
Untuk mudik online, jangan lupakan lancarnya sinyal. Pastikan menggunakan provider yang terbaik sehingga silaturahmi dan ngobrol bisa dilakukan tanpa gangguan sinyal yang terputus-putus. Perhatikan juga waktu yang tepat untuk melakukan video call sehingga silahturahmi online tak terganggu .
2. Paket lebaran online
Biasanya, saat mudik secara langsung tidak akan pernah lupa untuk membawa oleh-oleh untuk orang tua dan keluarga di kampung halaman. Entah baju baru, sepatu baru, kue-kue atau lainnya yang merupakan kegemaran keluarga.
Untuk mudik online saat ini, kirimkan secara online semua paket oleh-oleh yang memang ingin dibawa pulang kampung sebelum lebaran tiba. Saat melakukan video call silahturahmi lebaran nantinya, oleh-oleh yang dikirim sudah sampai. Syukur-syukur kiriman baju lebaran juga sudah digunakan.
Gunakan fasilitas mobile banking untuk berbagi di hari raya secara online (dok.windhu)
3. Berbagi THR online
Lebaran dengan berbagi uang THR merupakan suatu hal yang umum. Untuk saat ini, tidak perlu berbagi langsung. Berbagi bisa mudah dilakukan dengan menggunakan aplikasi m-banking. Tidak memerlukan waktu yang lama, jumlah uang yang akan dikirimkan secara online sudah diterima. Kirimkan menjelang hari raya, sehingga saat silahturahmi online dilakukan sudah diterima.
***
Kondisi hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah yang berada dalam masa pandemi covid-19, Â merupakan pengalaman pertama yang memaksa tradisi mudik di tanah air berbeda. Menyayangi diri dan keluarga lebih penting dengan tidak mudik jadi pertimbangan yang terbaik. Tuntaskan rindu dengan orang tua dan keluarga di kampung halaman dengan mudik online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H