Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lebaran Tak Lengkap Tanpa Nastar

15 Mei 2020   19:53 Diperbarui: 15 Mei 2020   20:13 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran tanpa kue nastar, rasanya tidak lengkap, Rasa gurih yang berpadu dengan asam manis selai nanas selalu enak dimakan. Kini, nastar unruk hari raya tak selalu berbentuk bulat (dok.windhu)

Lebaran tanpa nastar? Uh, ada yang kurang rasanya. Hari raya seakan nggak lengkap tanpa kehadiran kue kering yang umumnya berbentuk bulat, punya rasa lembut dengan isian selai nanas. Nastar seakan jadi kue kering wajib setiap kali lebaran di rumah. Siapa yang mampu menolak godaan nastar ?

Kalaupun ada kue-kue kering lain yang dihidangkan di setiap hari raya, tetap pilihan pertama jatuh pada nastar. Setelah itu, baru makan kue keju, kue lidah kucing, kue sagu, kue kacang, dan kue-kue kering lainnya.

Begitulah hari raya idul fitri, kue-kue kering yang dimiliki biasanya bertoples-toples. Hanya terjadi setahun sekali. Tidak semua untuk  dinikmati sendiri. Beberapa untuk diberikan sebagai hantaran untuk kado lebaran.

Sejak dulu, kakak jadi orang yang paling rajin membuat kue nastar di rumah. Adik-adiknya, termasuk aku, jadi orang yang biasa membantu untuk membuat bulat-bulat adonan nastar.  Lalu, mengisinya dengan selai nanas yang dibuat sendiri dengan buah nanas.

Selai nanas lebih enak dibuat sediri dari buah nanas yang masih utuh. Belum pernah menggunakan selai beli jadi walaupun merek mahalan sekalipun. Jumlah buah nanas yang dibutuhkan biasanya disesuaikan dengan jumlah kue nastar yang mau dibuat.

Selai bisa dibuat dari 4 buah nanas. Lebihan selai nanas untuk isian nastar, termasuk salah satu yang paling ditunggu.  Kami menunggu dengan sabar melihat kakak mencampur  bahan-bahan kue nastar. Melihatnya mengaduk bahan-bahan yang antara lain tepung terigu, gula, kuning telur, dan mentega menggunakan mikser.

Ngukeni adonan kue kering (dok.windhu)
Ngukeni adonan kue kering (dok.windhu)
Setelah adonan jadi, maka kami adik-adiknya mulai untuk beraksi. Setiap orang memegang jatah adonan, membentuknya bulat-bulat. Mengisinya dengan selai. Meskipun sudah diberi tahu memberi selai pada adonan hanya sedikit saja, tak jarang saya mengisinya lebih dengan maksud biar lebih enak

Jelas, hal itu nggak bagus karena bikin nggak cantik karena membuat isi selai terlihat saat kue nastar sudah dipanggang. Setelah adonan selesai dibentuk dan diisi dengan selai, dioles toppingnya, lalu disusun rapi di loyang untuk kemudian dipanggang di oven.

Biasanya, nastar yang bentuknya terlihat nggak karuan dipanggang terpisah. Nastar-nastar ini biasanya untuk konsumsi sendiri dan kreasi kreatif namun kacau bentuk. Meski begitu, tetap habis disantap  kalau sudah selesai dipanggang.

Nastar yang sama ukuran dan dioles cantik toppingnya dengan olesan telur akan dipanggang terpisah. Sudah pasti, nastar-nastar ini yang akan jadi suguhan di toples saat hari raya idul fitri.

Oh ya, supaya cantik di atas nastar biasanya ditambahkan dengan satu biji cengkih tepat di tengahnya.  Sejumlah nastar di atasnya juga ditambahkan parutan keju biar sedap.

Mana yang aku suka? Semuanya, hahaha. Di rumah, semua nastar pasti akan habis dimakan. Mau berbentuk bulat ataupun tidak. Termasuk nastar yang agak gosong sekalipun, hahaha.  Kue kering lain boleh saja membeli, tapi biasanya nastar lebih memilih untuk membuat sendiri.  

Begini nih salah satu kehebohan membuat kue kering di rumah. Biasnya, membuat kue keju setelah nastar. Tetap membuat nastar yang paling ulu. (dok.windu)
Begini nih salah satu kehebohan membuat kue kering di rumah. Biasnya, membuat kue keju setelah nastar. Tetap membuat nastar yang paling ulu. (dok.windu)
 Tradisi membuat nastar terus berlanjut. Penggagasnya, tetap kakak yang menyediakan satu atau dua hari untuk membuat kue kering menjelang lebaran. Namun, pasukan yang membentuk adonan berbeda. Sekarang ada keponakan-keponakan yang siap untuk beramai-ramai membantu.

Kenangan  membuat kue kering nastar untuk lebaran memang tersimpan dengan baik. Nastar membuat semua berkumpul. Ada kebersamaan dalam sebuah kegiatan untuk tujuan yang sama. Membuat nastar enak yang disuka banyak orang.

Rasanya  senang sekali kalau ada yang datang ke rumah, lalu bertanya, "Kue mana yang buat sendiri?" Lalu, yang mencicipinya akan mengangguk-angguk dan bilang rasanya enak sekali. Wuih, bahagia.  

Nggak nyangka saat tahu asal usul kue nastar yang aku suka sebenarnya sudah ada sejak zaman kolonial. Kue ini merupakan salah satu resep kue asal Belanda. Soalnya, nyaris di setiap rumah kue nastar ada. Nama nastar berasal dari bahasa Belanda ananas dan tart.  Gabungan dua kata itu kemudian menjadi singkat pelafalannya yakni nastar.

Resep kue nastar ini terinspirasi dari kue pie khas Eropa. Mereka membuatnya dalam satu loyang besar berisi selai strawberry, blueberry, atau apel. Namun di Indonesia, isian pie kemudian diganti menjadi buah nanas. Soalnya, buah-buahan yang sebelumnya digunakan untuk isian susah didapat di Indonesia.

Nastar rasa original an nastal rasa keju, biasanya hadir bersamaan untuk hari raya (dok.windhu)
Nastar rasa original an nastal rasa keju, biasanya hadir bersamaan untuk hari raya (dok.windhu)
Kue nastar kini merakyat di rumah-rumah saat hari raya di Indonesia. Setahuku, selalu ada di rumah saudara, di rumah tetangga, dan sudah pasti saat di rumahku. Nggak akan mampu menolak godaan kue yang memiliki perpaduan ras guri dengan rasa manis manis dari selai.

Jadi, kalau harus dibuat polling kue kering hari raya mana yang paling aku suka? Tanpa ragu menjawab kalau itu nastar. Selain enak, juga ada memori kebersamaan dalam proses pembuatannya yang selalu teringat dan terus akan berlanjut seperti itu.

Setelah nastar, pilihan kue kering hari raya akan jatuh pada kastengel, kue putri salju, kue cokelat, kue lidah kucing, kemudian kue kacang. Oh ya, tentunya juga pada kue biji ketapang yang identik dengan ibu dan kacang bawang goreng.

Hadeh, membayangkannya terasa lebaran sudah sangat dekat. Satu minggu sebelum hari raya harus sudah mulai membuat nastar. Adik yang sekarang tinggal di Bogor  bahkan bilang, saat ini sudah habis satu toples nastar sendiri di rumahnya, padahal belum lebaran. Haha.  Aku pun paling suka nastar, kalau kamu...?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun