Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Halangan Oh Halangan

12 Mei 2020   23:32 Diperbarui: 12 Mei 2020   23:41 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap hari selama bulan ramadan, setiap siswa harus mengisi laporan kegiatan tarawih (dok.windhu)

Menurutmu, apa sih yang disebut halangan? Ada yang salahkah dengan kata halangan? Bukannya, suatu hal yang bikin suatu rencana atau keinginan batal? Makanya, nggak ngerti saat harus dipanggil guru agama. Lalu ditanya-tanya  mengenai tugas laporan kegiatan ramadan yang dikumpulkan.  

Saat guru agama memanggil nama dan mengacungkan  buku laporan tugas kegiatan ramadan yang aku kumpulkan, mendadak jadi bingung. Teman-teman menoleh ke aku saat maju ke depan kelas.

Rasanya, semua sudah diisi dengan baik. Semua salat dari subuh, zuhur, ashar, maghrib semuanya sudah kucentang.  Kolom  puasa pun juga sudah kucentang pada bagian kolom ya, selama satu bulan penuh. Bagian tadarus juga sudah. Apalagi ya?

Isian khutbah dari khatib salat tarawih sudah kuiisi semua. Nggak gampang lho. Soalnya, harus minta tanda tangan dari yang memberikan ceramah. Demi mendapatkan tanda tangan, rela menunggu sampai para bapak yang usai salat tarawih saling bersalaman.

Setelah itu, berlari-lari mengejar pak khatib. Takut pak penceramah sudah pergi pulang. Bisa repot nanti. Soalnya, aku kan harus berlari dari bagian jamaah wanita ke bagian jamaah laki-laki.

Setiap hari selama bulan ramadan, setiap siswa harus mengisi laporan kegiatan tarawih (dok.windhu)
Setiap hari selama bulan ramadan, setiap siswa harus mengisi laporan kegiatan tarawih (dok.windhu)
Makanya, begitu salat tarawih dan witir selesai, wuss aku pun buru-buru berdiri dan beranjak. Bersama beberapa anak-anak yang lain, lalu menyodorkan buku laporan kegiatan ramadan. Ditumpuk beberapa buku, lalu dengan sabar menunggu pak penceramah satu demi satu menandatanganinya.

Rasanya semua sudah diisi. Aku yakin ngga ada yang salah. Sudah kutulis rapi semua. Ibu selalu memuji kalau apa yang kutulis di lembar isian kegiatan ramadan serupa dengan ceramah yang disampaikan pak khatib.

Aku begitu percaya diri. Soalnya, ibu selalu bilang aku bisa membuat ringkasan ceramah yang tersusun dengan baik. Orang yang membacanya pun memahaminya walau tidak menyimak isi ceramah.

***   

Guru agama memandangku. Buku laporan kegiatan ramadan ada di mejanya. Jari tangannya menunjuk pada lembaran kertas bertulliskan Halangan pada kolom keterangan. "Ini kamu yang tulis?"

Aku mengangguk. Apa yang salah dengan kata halangan? Di bagian paling bawah lembaran buku kan tertulis kata halangan. Jadi, kalau ada kegiatan yang terlewat atau terlupa, maka akan aku tulis halangan.

Aku sudah pernah tanya sama teman sebelum mengisinya. Katanya, kalau nggak bisa melakukan, tulis saja halangan. Guru agama memandangku,"Memangnya kamu sudah halangan?"

Pikiranku melayang saat usai tarawih pak penceramah buru-buru pergi meninggalkan masjid. Buku laporan kegiatan yang sudah aku siapkan tidak dapat tanda tangan.

Pernah saat sakit perut, akhirnya nggak jadi salat tarawih ke masjid. Pernah juga sih, aku lupa tadarus. Eh pernah ada juga salat yang terlupa karena seharian bobo siang dan bangun-bangun sudah sore menjelang maghrib. Aku benar-benar  dapat halangan.

"Kalau kamu sudah dapat halangan.  Isi keterangannya kok begini. Salat subuh ya, zuhur tidak salat karena halangan. Ashar salat. Maghrib dan Isya salat, tapi tidak tarawih karena halangan," tutur guru agama.

Mengisi laporan kegiatan ramadan supaya dapat nilai bagus (dok.windhu)
Mengisi laporan kegiatan ramadan supaya dapat nilai bagus (dok.windhu)
Aku memenadang ke lembar buku laporan kegiatan ramadan yang ditunjuk. "Saya memang dapat halangan, pak!" ucapku.

Ganti guru agama yang memandangku,"Halangan?"

"Iya. Waktu salat zuhur aku ketinggalan. Soalnya aku ketiduran. Tahu-tahu sudah mau maghrib. Waktu mau salat tarawih, aku juga pernah sakit perut. Jadi deh nggak masjid karena dapat halangan," tuturku panjang lebar.

Aku ingat pesan ibu kalau aku harus selalu jujur. Jadi ya semuanya dijawab saja. Guru agama tersenyum. Tarikan bibirnya melebar. "Kamu tahu nggak arti halangan?"

Aku mengangguk. "Halangan kan artinya kalau kita nggak bisa mengerjakan sesuatu. Batal mau melakukan sesuatu." Aku menjawab lancar. Aku kan suka pelajaran Bahasa Indonesia.

Guru agama senyumnya malah semakin melebar. Aku jadi bingung. Adakah yang salah dengan jawabanku? Ada juga kok teman yang menulis kata halangan pada kolom keterangannya.

"Halangan itu biasanya dialami oleh perempuan yang sudah mendapatkan datang bulan. Setiap bulannya kalau sedang halangan, perempuan kalau bulan puasa tidak boleh puasa dan salat," jelas guru agama.

Jadi, kata guru agama kalau anak perempuan sedang halangan, isian dalam kolom keterangannya itu pasti dari pagi subuh sampai isya dan tarawih tidak akan salat. Puasa pun juga tidak dilakukan. Bukan subuh salat dan zuhur tidak, misalnya.

"Halangan itu berarti bukan seperti yang aku maksud ya, pak. Jadi halangan itu seperti apa?"

Guru agama memandangku dengan senyum semakin lebar. Nampaknya, guru agama berusaha menjelaskan dengan kalimat yang tepat. Aku pun sudah tidak ingat lagi obrolan selanjutnya karena sudah lama. Saat itu, aku duduk di kelas lima SD. Sama sekali tidak mengerti kata halangan yang dimaksud. Namun jelas teringat pada huruf H yang disampingnya tertulis kata Halangan.

Setelah lulus Sekolah Dasar, barulah sebagai perempuan mengerti sesungguhnya apa yang dimaksud dengan halangan. Setiap bulannya, perempuan mendapatkan rutinitas bulanan. Halangan sama artinya dengan haid.

Jadi, ya memang selama beberapa hari tidak bisa salat dan puasa karena dapat halangan alias haid. Mengingat laporan kegiatan ramadan dan pertanyaan guru agama saat itu, jadi senyum sendiri sekarang.

Katanya, anak perempuan saat kelas 5 SD atau 6 SD, sudah ada yang mendapatkan halangan eh haid. Makanya, di laporan isi kegiatan ramadan ada keterangan H untuk halangan

Eits, tapi aku yakin banget saat itu memang ada tullisan kecil di bawah lembaran isian kegiatan ramadan.Huruf H untuk Halangan. Sampai sekarang nggak ngerti kenapa kata Halangan yang dipakai saat itu. Apakah karena hanya sedikit yang sudah dapat halangan saat masih SD? Atau karena aku  kurang memperhatikan?

Namun yang jelas, yang aku tahu obrolan aku dengan guru agama soal halangan nggak nyambung. Maksud guru agama mengenai kata halangan kemana, pengertianku juga kemana-mana. Hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun