"Ingat ya, Hen. Ini bulan puasa. Pasang Tirai. Barangkali anak-anak sudah pada tahu. Mungkin nanti kalau kamu turun, tirainya sudah dipasang. Satu hal lagi, jangan jualan babi bulan ini. Kita harus hormati orang Islam. Ingat, jangan jualan babi sebulan."
Pesan itu disampaikan oleh Tan Kat Sun yang sedang sakit keras kepada anaknya Ping Hen alias  Hendra. Pesan itu diucapkan Tan di dalam kamarnya, yang terletak di lantai atas restoran Cina miliknya.
Biasanya, selain menjual makanan yang mengandung  babi, restoran Tan juga menjual menu yang halal dengan alat masak berbeda. Panci, penggorengan, pisau, talenan, sampai sendok garpu semuanya dipisah. Khusus setiap bulan puasa, Tan Kat Sun tidak menjual babi untuk  menghargai umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.
Namun  bagi anaknya kandungnya Hendra, apa yang dilakukan papinya merupakan penyebab restoran sepi di bulan puasa. Hendra pun berkata gusar kepada maminya. "Mi, bulan puasa ribet banget sih. Banyak aturan. Kan, bukan kita yang puasa." Â
Kondisi restoran yang sepi saat bulan puasa membuat Hendra meradang. Lelaki muda ini menyuruh karyawannya mencopot seluruh tirai yang tadinya digunakan untuk menutupi jendela restoran.
Selain tetap menjual babi, Hendra membatasi gerak para karyawannya untuk melakukan ibadah salat. Tak hanya itu, Hendra hanya memberikan libur satu hari kepada karyawannya pada hari raya Idul Fitri. Padahal biasanya, restoran itu memberikan waktu lima hari untuk libur karyawan yang beragama Islam. Â Â
"Yang gitu-gitu, bikin restoran nggak jadi gede. Kita harus hargai lebaran. Apa mereka hargai kita?" tukas Hendra.
Hingga akhirnya, Tan Kat Sun mengetahui perbuatan anaknya dan marah besar. Dia menyuruh semua karyawannya yang datang pada hari kedua lebaran untuk pulang. Namun sayang  pada saat bersamaan, sekelompok masyarakat muslim datang menyerbu dan menghancurkan restoran. Tan Kat Sun tak berapa lama kemudian akhirnya meninggal dunia.
Tanda Tanya Perbedaan Agama
Bunyi lonceng yang berdentang deri gereja, bunyi lantunan azan, dan gambaran orang yang sedang beribadah di kelenteng dihadirkan dalam film berjudul Tanda Tanya (?) Â garapan sutradara Hanung BramantyoÂ
Film mengangkat tema pluralisme agama di Indonesia, yang kerap terjadi konflik karena perbedaan keyakinan. Kisahnya mengenai tiga keluarga yang saling berkaitan tapi menganut tiga agama yang berbeda.