Ramadan tahun ini memang tidak sama dengan ramadan-ramadan sebelumnya. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Physical distancing, harus di rumah saja dan larangan  mudik, telah berdampak bagi setiap orang. Sebuah iklan bulan ramadan yang dikemas dengan mengaitkan semua itu, begitu mengena di hati. Â
Ramadan ini mungkin beda kawan. Tapi jangan nyerah sama keadaan. Terus sambung kedekatan. Â Terus ciptain senyuman.Â
Jika boleh menyebut sebuah iklan komersil yang ditayangkan di televisi, dengarkanlah lagu pengiring iklan ramadan Telkomsel ini. Tampilan pembuka berupa  gambar masjid yang di depannya ada instruksi untuk beribadah di rumah saja, langsung membawa pikiran pada kondisi yang sedang dialami sekarang.
Gambar-gambar  yang tampil kemudian memberi getir. Bulan puasa ini, banyak yang terpaksa harus menjalankan ibadah ramadan di rumah saja. Tidak ada salat berjamaah di masjid.  Tidak bisa berbuka puasa bersama atau berkumpul dengan keluarga.  Pandemi covid-19  di Indonesia telah membuat semuanya berubah. Silahturahmi langsung jelas tidak mungkin dilakukan.
Betapa nenek dan cucu harus menyimpan kerinduan karena harus berjarak lokasi. Betapa seorang anak kos harus terpaksa beribadah sendirian. Tidak bisa bertemu. Banyak yang  merasa kehilangan saat sahur dan berbuka puasa bersama.
Ramadan kali ini membuat banyak orang harus mengalami kepahitan hidup karena penghasilan yang hilang. Tak jarang harus merasakan lapar. Berbagi kepada yang lebih membutuhkan sangat diperlukan.
Berbagi kepada sesama lewat sembako, berdonasi masker dan donasi alat perlindungan diri (APD) kepada tenaga medis yang memang membutuhkan, sangat penting dilakukan. Inilah gambaran kondisi seperti sekarang. Meski berada di tengah masa pandemi covid-19, Â bukanlah berarti harus menyerah dengan keadaan. Kedekatan dengan keluarga harus tetap dijalankan.
Di dalam perdalam iman, ayo kawan terus ulurin tangan. Jadi pahlawan bagi para pahlawan, ini bulan kemenangan. Yakin kita mampu balikin keadaan.Â
Bukankah itu yang diperlukan sekarang? Sebuah pesan untuk menjalin silahturahmi dan tetap kuat dengan kondisi sekarang yang membuat hati butuh kekuatan untuk menjalaninya. Â Terlebih, saat ini adalah ramadan yang disebut sebagai bulan kemenangan.
Saya terharu mengingat kakak dan adik yang menelepon dari rumahnya, sekedar menanyakan menu sahur dan berbuka puasa dengan apa kepada kami yang berbeda lokasi.  Biasanya, kemudian kami mengarahkan gambar video call pada menu makanan yang disantap.
Pada bulan ramadan ini, sayapun kerap melakukan streaming untuk mengikuti kegiatan keagamaan. Sekedar ngabuburit  dan berbuka puasa bersama teman melalui aplikasi yang membutuhkan kuota internet.
Memperpanjang silahturahmi dari rumah
Iklan ramadan kedua yang juga menarik perhatian adalah dari marketplace shopee. Momen lebaran sebentar lagi tapi tidak bisa mudik tahun ini digambarkan. Padahal keluarga di daerah sudah menanti. Sebuah kotak bertuliskan shopee melewati kosongnya stasiun Gambir, yang merupakan stasiun kereta api jarak jauh di Jakarta. Ada spanduk PSBB terlihat.
Lebaran sebentar lagi, Keluarga telah menanti.Sayangnya tahun ini tak mungkin kembali. Jangan bersedih. Kami ada disini tuk menyambung kasih. Percayakan kami.
Begitu bunyi pengiring iklan Shopee. Setiap orang yang keluarganya berada di kampung halaman pasti ingin memberikan suatu bingkisan di hari kemenangan. Di rumah, gambaran keluarga yaang diwakilkan eorang anak pasti akan sangat rindu dan berharap hadirnya bingkisan dari orang yang tercinta.
Ah, siapa yang tak tersentuh dengan wajah gembira seorang anak saat menerima bingkisan yang mungkin saja dari ayahnya yang bekerja di kota?Â
Pesan tersampaikan, bujukan yang mengena
Sejatinya, sebuah iklan merupakan  pemberi informasi mengenai suatu produk barang atau jasa, merek, perusahaan, maupun suatu ide. Iklan menurut KBBI adalah pesan atau berita yang bertujuan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang/ jasa yang ditawarkan.
Dalam iklan, bahasa  persuasif  yang menonjolkan kelebihan suatu produk atau sebuah jasa memang ditonjolkan. Tujuan akhirnya tentu agar terjadi penggunaan produk atau jasa yang ditawarkan.
Nah, pesan yang dikemas oleh Telkomsel menurut saya begitu mengena. Di masa pandemi covid-19 ini, dengan jarak lokasi yang terentang, kehadiran layanan provider yang mumpuni sangat dibutuhkan.
 Telkomsel tidak langsung mengatakan providernya lah yang terbaik untuk terus menjaga silaturahmi dengan keluarga di ramadan tahun ini. Dengan momentum pandemi covid-19 yang memberikan keterbatasan bertemu muka, provider ini seakan tampil sebagai penyelamat agar tetap bisa beraktivitas normal meski dari rumah.
Menjalankan kebaikan tetap bisa berlangsung.Bisa  mengirimkan hadiah kuota, dengan kuota bisa menjaga silahturahmi, dengan kuota bisa melakuka streaming berfaedah, bahkan bisa ngabuburit berfaedah. Semua itu bisa  dilakukan hanya melalui layar smartphone. Kerinduan aktivitas terobati, pesan untuk menggunakan provider  pun tersampaikan. Jadi, siapakah yang tidak ingin menggunakan kuota internet untuk menyambung silahturahm
Begitupun halnya dengan iklan dari perusahaan perdagangan elektronik shopee. PSBB dan larangan mudik yang dilakukan tak membuat keinginan untuk berbagi kepada seseorang, terutama keluarga yang berada di lain daerah. Hadirnya sebuah marketplace sangat membantu.
Bingkisan lebaran akan sampai di tempat tujuan meski antara pemberi dan penerima tidak bertemu langsung, marketplace inilah yang mengambil peran itu. Jadi, siapakah yang tak ingin menggunakan jasa marketplace untuk mengirimkan sesuatu kepada orang yang dikasihi?
Iklan yang bersifat obyektif, proporsional, dan jujur dengan kondisi yang sedang terjadi lebih menyentuh hati. Semua inilah yang dirasakan di masa pandemi covid-19. Terlebih, informasi iklan disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami.
Dengan dikemas ciamik sehingga menarik minat dan perhatian, dua iklan ramadan tahun 2020  di ataslah yang membuat saya terbawa membenarkan pesan yang disampaikan. Meski tahu merupakan iklan komersial, seakan menemukan  solusinya ada disitu.
Iklan penawaran barang dan iklan penawaran jasa yang dikemas dengan cerdas  mampu menyampaikan edukasi. Ajakan untuk selalu menjalin silahturahmi meski dari rumah saja, beriringan dengan pesan untuk menggunakan produk dan jasa yang disampaikan. Semua itu tak perlu waktu banyak. Hanya satu menit saja dan saya menyukainya.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H