Sejak awal tahun 2020, obrolan mengenai Virus Corona selalu saja muncul dari sejumlah grup chat yang tersimpan di smartphone yang saya miliki. Setiap hari selalu ada. Mulai dari ngerinya virus asal Wuhan yang kini mewabah dan menjangkiti sejumlah negara dunia, jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal, hingga sibuk mencari masker dan hand sanitizer  di sejumlah tempat perbelanjaan dan apotek.  Semua orang  berusaha agar tidak tertular virus corona, penyebab penyakit COVID-19.
Yups, Virus Corona menjadi topik pembicaraan hangat yang dibicarakan. Tak hanya di layar kaca, pada siaran radio, tayangan berita internet, obrolan di grup-grup chatting, bahkan sampai obrolan di warungan. Bahkan begitu ada yang batuk-batuk saat sedang berkumpul di masyarakat, segera ada yang memberi celetukan,"Hati-hati corona."
Maklum, gejala awal Virus Corona termasuk ringan, mirip dengan flu.  Mulai dari batuk, bersin, sakit kepala, hidung beringus, sakit tenggorokan, demam, tidak enak badan, sesak napas, tapi  kemudian menjadi bronkitis dan pneumonia, dan membawa pada kematian. Karenanya, informasi terkini selalu ditunggu. Wajar sih, siapa juga yang tidak ngeri dengan virus yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
Sejak Rabu 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Â Wabah Covid-19 penyebarannya sangat cepat. Jumlah korban akibat virus yang kini lebih dikenal dengan nama Covid-19 selalu bertambah dari hari ke hari. Ngerinya, awalnya berasal dari Wuhan, China Desember 2019 lalu meluas ke seluruh dunia mm. Di benua Eropa, tepatnya Italia, negara ini bahkan harus lock down.Â
Hingga Selasa 17 Maret 2020, seperti dikutip dari Kompas.com, angka infeksi Covid-19 mencapai 182.605 orang di 162 negara dan satu alat angkut internasional (kapal pesiar Diaond Princess berlabuh di Yokohama, Jepang). Setiap negara berupaya melakukan berbagai upaya seperti menyemprotkan disinfektan, melakukan karantina, hingga pembatalan acara yang melibatkan berkumpulnya orang banyak.Â
Indonesia dan Virus Corona
Indonesia pun tak luput dari wabah COVID-19. Presiden Joko Widodo pada Senin 2 Maret, untuk pertama kalinya mengumumkan ada dua warga negara Indonesia yang positif yang terkena virus corona.Â
Jumlah ini semakin hari ternyata semakin bertambah. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto menyampaikan jumlah pasien positif Corona sudah mencapai angka 134 orang. Pasien berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan DKI Jakarta.
Virus ini juga tak kenal usia mulai dari bayi hingga lanjut usia bisa terkena. Semua latar belakang profesi bisa terkena. Â Seorang nenek berusia 80 tahun dikabarkan meninggal akibat Virus Corona di Jepang. Di Indonesia, pasiennya pun beragam usia. Lantaran itulah, saat ini daerah-daerah di Indonesia mulai memberlakukan sekolah dari rumah untuk pelajar dan bekerja dari rumah untuk pekerja. Sejumlah tempat wisata pun ditutup untuk membatasi penyebaran virus corona.Â
Sedia Masker, Cuci Tangan, dan Makanan Sehat untuk Imunitas
Pemakaian masker untuk menutupi hidung dan mulut pun jadi pilihan termudah sebagai langkah pencegahan tertular Virus Corona. Saat naik kendaraan umum atau di tempat-tempat umum saat ini, jumlah pengguna masker semakin banyak. Saat akan beraktivtas luar ruang, orang di rumah juga selalu berpesan membawa masker untuk pencegahan jika ada orang yang tiba-tiba bersin, batuk, atau bertemu dengan orang yang sedang sakit pernapasan.
Pencegahan itu, perlu.Selain penggunaan masker, sesuai dengan ajuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), upaya pencegahan pun dilakukan. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama saat akan menyantap makanan.
Selain itu, juga tidak akan asal sembarangan memegang apapun yang dapat menimbulkan virus corona. Misalnya saja tidak memegang wajah dalam keadaan kotor. Tidak memegang sembarangan di tempat umum dan tidak pegang hewan yang bukan peliharaan. Pokoknya, jangan sampai terkena virus yang mengerikan.
Semua langkah pencegahan ini seakan sudah cukup. Menyantap makanan sehat bergizi dan yang dapat menjaga stamina tubuh pun diusahakan. Eits, cukup? Tampaknya, ada satu hal yang masih tertinggal. Supaya upaya jaga-jaga tubuh terkena virus corona semakin lengkap, ada langkah bagus untuk memberi perlindungan bagi kesehatan diri.
Sun Medical Platinum, Proteksi Kesehatan dari Sun Life Indonesia
Kesehatan itu aset yang paling penting. Saat tubuh jatuh sakit, semua rencana dan cita-cita yang diharapkan bisa tercapai bisa ambyar entah kemana. Bagaimana mau sukses beraktivitas kalau kepala terasa pusing, batuk, tidak enak badan, sesak napas dan demam karena suhu tubuh yang meningkat?
Itu yang saya sebutkan gejala awal Virus Corona. Betul sih, langkah pencegahan sudah dilakukan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Namun, siapapun tidak akan pernah tahu apa yang pernah terjadi kelak. Saat ini ada produk Asuransi kesehatan Sun Medical Platinum dari Sun Life Indonesia yang bisa membuat tenang.Â
Sun Medical Platinum memberikan manfaat perlindungan dari risiko rawat inap akibat sakit, kecelakaan hingga yang disebabkan oleh virus seperti virus Corona. Peserta asuransi ini nantinya sudah terlindungi mulai dari perawatan sebelum rawat inap, rawat inap hingga layanan pasca perawatan. Benar-benar dari sejak diduga terkena virus hingga usai perawatan.
Intinya sih, seperti sedia payung sebelum hujan. Saat musim hujan, selalu bawa payung supaya tidak basah kalau hujan tiba-tiba turun dengan deras.
Saat ini sudah banyak rumah sakit yang sudah menjadi mitra rekanan SunLife Indonesia yangbisa menangani penyakit ini. Seandainya dokter merasa perlu untuk merujuk pasien, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan. Pendaftarannya bisa dilakukan di 100 rumah sakit, seperti yang bisa dilihat di sini.
Jika terjadi kemungkinan terburuk seperti meninggal dunia, SunLife Indonesia akan memberikan kompensasi kepada nasabah yang meninggal dunia akibat terinfeksi Virus Corona. Tentunya akan diberikan sesuai dengan paket produk yang dimiliki oleh nasabah. Soal biaya, di saat umumnya banyak orang bingung terkendala biaya kesehatan yang biasanya mahal, Sun Medical Platinum, asuransi milik Sun Life Indonesia memberikan Perlindungan
kesehatan sesuai tagihan sampai dengan Rp 7,5 miliar.
Jumlah sebesar ini sudah termasuk perawatan berbiaya besar seperti, perawatan di Intensive Care Unit (ICU), operasi, cuci darah, dan perawatan kanker. Jadi, jika kesehatan sudah terproteksi asuransi Sun Medical Platinum, urusan biaya pengobatan dan perawatan sudah ada yang menanggung.
Asyiknya lagi, Sun Medical Platinum memiliki cakupan yang luas hingga ke mancanegara. Untuk hal ini, bisa dipilih wilayah pertanggungan produk Sun Medical Platinum yang terbagi empat, yakni Indonesia dan Malaysia (Plan S), Indonesia, Malaysia & Singapura (Plan A), Asia
(Plan B) dan Seluruh Dunia (Plan C).
Tentunya, nasabah dapat langsung menggunakan fasilitas cashless, sesuai dengan plan Sun Medical Platinum yang dipilih. Hebatnya, Sun Medical Platinum juga merupakan asuransi kesehatan pertama di Indonesia yang juga menyediakan perawatan untuk efek samping kemoterapi dan terapi pendukung pemulihan, seperti terapi wicara serta terapi okupasi.Â
Bahkan biaya akomodasi bagi pendamping pasien pun diberikan, baik di rumah sakit maupun hotel (akomodasi hotel untuk perawatan luar negeri).Batasan usia masuk untuk memiliki produk Sun Medical Platinum adalah mulai dari usia 3 bulan hingga 70 tahun. Namun, produk ini bisa melindungi nasabah maksimum hingga usia 100 tahun, tergantung pada produk dasar yang dipilih.
 Selagi masih sehat, memiliki proteksi kesehatan sangat penting. Jangan sampai menunggu sudah jatuh sakit baru terpikir memberikan perlindungan dan harus menunda dulu sampai sembuh agar diterima. Terlebih di saat merebaknya wabah Virus Corona seperti saat ini. Sehat Itu Aset, Lindungi Diri dari Virus Corona dengan Sun Medical Platinum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H