Deteksi dini gejala stroke perlu dilakukan. Kenapa? Saat ini banyak yang punya gaya hidup berisiko, merokok, makan sembarangan, tidak mengendaikan asupan gula, garam dan lemak pada makanan. Indeks masa tubuh perlu diperhatikan karena orang obesitas pun bisa berisiko terkena penyakit stroke.
Menurut Cut Putri, minimal satu bulan sekali orang-orang dengan faktor risiko mengukur tekanan darah untuk mencegah penyakit stroke. Apalagi, bagi  yang sudah pernah/mendapatkan serangan stroke karena bisa terkena lagi.
Saat ini, untuk memeriksakan tekanan darah bisa dilakukan di mana saja. Sudah banyak masyarakat yang mempunyai alat tensi sendiri. Jadi, jangan segan-segan mengukur tensi darah di rumah dengan alat pengukur tensi sendiri.
Seandainya pun tidak punya alatnya, bisa mengecek tekanan darah dengan mendatangi layanan fasilitas kesehatan tingkat pertama ataupun pemerintah, menggunakan kartu BPJS yang dimiliki sehingga bisa rutin.Â
Selain itu, untuk  meningkatkan upaya detesi dini kepada masyarakat, ada posbindu (pos pembinaan terpadu), yakni dilatih kader-kader  yang bisa melakukan deteksi dini, pengukuran tekanan darah, gula darah sewaktu. Indeks masa tubuh, berat badan, tinggi badan
Penyakit Kardiosrebravaskular seperti stroke, penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan mengubah perilaku yang berisiko seperti penggunaan tembakau, diet yang tidak sehat dan obesitas, kurang aktivitas fisik, dan penggunaan alkohol.
Jadi, Don't Be The One yang terkena serangan stroke! Apalagi di usia produktif!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H