Bukan tidak mungkin, saat berada di transportasi massal, terkena aksi pencopetan. Bisa juga terkena aksi pelecehan seksual untuk perempuan yang mendapatkan tempat duduk berdampingan dengan pemudik lain yang lawan jenis.Ini pernah terjadi dan sempt diangkat dalam pemberitaan. Sama sekali tidak menyenangkan, bukan? Waspada dari bahaya yang mengancam pemudik itu penting.Â
Satu hal sebelum berangkat mudik menggunakan kereta api adalah kereta api tidak akan menunggu penumpang dan berangkat sesuai jadwal keberangkatan. Begitupun dengan bus, yang jika sudah dipenuhi penumpang langsung bisa berangkat.Ketinggalan kendaraan? risiko ditanggung sendiri!
2. Membawa Bekal Makanan dan camilan
Bekal makanan yang cukup selama di perjalanan bisa membuat stamina terjaga dengan baik. Â Mengingat mudik ke kampung dilakukan saat bulan puasa, sebaiknya memperhatikan lama waktu tempuh keberangkatan dari lokasi awal ke lokasi tiba. Nah kalau naik kereta api, saya selalu ingat pesan ibu supaya lebih baik di lokasi dalam keadaan langit masih terang supaya aman.Â
Memang, di stasiun kereta api banyak gerai makanan dan minuman. Di atas kereta api pun sebenarnya ada gerbong restorasi yang menyediakan berbagai menu mkanan. Petugas resorasi pun hilir mudik untuk menawarkan kepada seluruh penumpang menu-menu yang ada. Namun seandainya membawa sendiri tentu jauh lebih hemat dan sekedar penambah bekal saja. Â Â
Apalagi saat bulan puasa, yang memungkinkan bisa saja berbuka puasa dan sahur di dalam perjalanan. Meski bisa ada kemungkinan mendapatkan takjil gratis, sebaiknya tidak menggantungkan pada hal itu. Jadi, bawa bekal yang tidak gampang basi.Â
Selama perjalanan usahakan  tidak menerima tawaran makanan dan minuman apapun dari orang yang tidak dikenal. Lewat cara ini, sudah banyak orang yang terkena tipu. Tidak ingin mengalami hal serupa, bukan? Saya pernah mendapatkaan tawaran minuman gratis  saat naik bus oleh orang tidak dikenal dengan setengah memaksa, syerem.Â
3. Membawa Obat-obatan dan Menjaga Kebersihan di perjalanan mudik
Obat-obatan disini untuk menjamin perjalanan mudik lancar. Ibu selalu mengajarkan untuk membawa kebutuhan obat-obatan sendiri. Misalnya saja, minyak angin dan obat anti masuk angin. Kalau sedang menderita sakit tertentu, mempersiapkan sendiri obat-obatan yang biasa dikonsumsi jauh lebih baik, daripada kebingungan saat sudah berada di atas transportasi massal.Â
Untuk mudik, sebaiknya juga selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan, membawa hand sanitizer, dan masker. Bahkan kantung plastik untuk muntah. Â Menyiapkan keperluan sendiri seperti ini juga mencegah untuk merepotkan orang lain. Selain itu, perlu diingat dengan siapa berangkat mudik, yakni membawa balita atau orang tua.Â
4. Â Jangan lupa bawa Non Tunai
Selama mudik, uang tunai yang dibawa tidak perlu dibawa banyak-banyak seperti dulu, saat perkembangan sistem pembayaran non tunai seperti sekarang. Saat mudik dengan non tunai lebih aman dan lebih #dibikinsimpel. Di stasiun kereta api, banyak rumah makan yang menawarkan program cashback dengan pembayaran non tunai. Ini menyenangkan dan menguntungan sekali. Salah satunya adalah promo untuk berbuka puasa.Â
Selain menyiapkan non tunai, seperti membawa kartu elektronik, kartu debit ATM, saya biasanya juga menginstal aplikasi mobile bank. Ini sangat membantu  karena jika butuh pulsa bisa langsung dibayar. Kebetulan saat mudik seperti ini biasanya ada promo membeli pulsa. Di sejumlah rest area tempat pemberhentian bus angkutan umum juga bisa dilakukan pembayaran non tunai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H