Namun, orang yang mudah marah dan tersinggung bisa menimbulkan aura negatif yang memicu stres dan berdampak buruk bagi lingkungan tempatnya berada. Saat  kesal, jengkel, gelisah, dan rasa kecewa menguasai, lebih mudah berubah menjadi frustasi. Menjadi lebih tidak toleran terhadap orang lain.
Mengenai marah, Abu Hurairah menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang kuat bukan diukur dengan bertarung. Orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Seperti dikutip dari RepublikaOnline, yang mengutip  Ensiklopedia Alquran disampaikan bahwa pada suatu hari, seorang Muslim bertanya kepada Rasulullah SAW, "Apa yang dimaksud dengan bertarung wahai Rasulullah?"
 Beliau menjawab, "Pertarungan sesungguhnya adalah jika seseorang marah lalu amarahnya makin memuncak, wajahnya memerah, dan kulitnya merinding, dan pada saat itulah ia mampu menaklukkan amarahnya." (HR. Ahmad bin Hambal)
Rasulullah SAW pun memberikan nasehat kepada kita agar dapat mengendalikan kemarahan. Salman al-Farisi ra berkata, "Janganlah marah! Kalaupun Anda marah, kendalikan lisan dan tangan Anda."
Jadi, mengendalikan marah memang harus dilakukan oleh setiap orang, Meningkatnya emosi yang tak tepat lebih banyak menimbulkan hal negatif, seperti permusuhan. Penyelesaiannya belum tentu cukup dengan sekedar berjabat tangan dan dalam waktu yang singkat.
Meredakan Marah, Bagaimana Caranya?
Datangnya bulan ramadan, sesungguhnya momen yang tepat untuk mengendalikan marah dan munculnya perseteruan. Berpuasa bukan sekedar menahan rasa lapar dan haus.
Sejak kecil dulu, orang tua selalu mengajarkan saat bulan suci setan-setan diikat. Â Namun, kenapa masih timbul marah? Jawabnya terletak pada pengendalian diri yng harus lebih ditingkatkan.
Nah  menurut saya, ada beberapa cara yang dapat meredakan marah dan seteru selama bulan ramadan, yakni :
1. Menghindari penyebab marah dan seteru
Langkah terbaik adalah dengan mencari tahu penyebab yang membuat emosi meningkat. Pikirkan biasanya apa yang membuat hati tak nyaman, tersinggung dan marah.  Ingat-ingat reaksi yang muncul saat bersentuhan  dengan sesuatu, lebih banyak negatif atau positifnya.
Nah agar marah tidak muncul dan seteru tidak terjadi, menghindari penyebab marah dan seteru harus dilakukan. Sebisa mungkin menjauhkan diri dari sesuatu yang bisa membangkitkan marah dan seteru.