Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Geliat Perempuan Pengusaha Kue Kering Lebaran Musiman

19 Mei 2019   23:55 Diperbarui: 20 Mei 2019   00:01 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue kering lebaran, merupakan suguhan yang seakan wajib hadir saat hari raya Idul Fitri, Memanfaatkan momen, banyak para pengusaha musiman yang membuatnya, di antaranya adalah para perempuan, kaum ibu (dok.windhu)

Lina membuat sendiri kue-kue kering lebaran yang dijualnya. Home made cookies, dia melabeli kue buatannya. Plus dengan mencantumkn nomor telepon yang bisa dihubungi jika ada yang tertarik dan ingin memesan.

Tak hanya mencantumkan no telepon di label toples kue keringnya. Sebagai saluran pemasaran dan penjualan kue-kue yang dibuatnya, Lina memberdayakan teman-temannya untuk menjadi reseller. Tentu saja, setiap reseller akan mendapat keuntungan persenan dari setiap kue yang terjual.

Sistem penjualan kue kering lebaran ini tak hanya bersifat tunai, melainkan juga melalui non tunai seperti transfer bank (dok.windhu)
Sistem penjualan kue kering lebaran ini tak hanya bersifat tunai, melainkan juga melalui non tunai seperti transfer bank (dok.windhu)

Tunai Tak Cukup, Minimal Transfer dalam Transaksi

Untuk memperlancar penjualan kue-kue kering lebaran yang dibuatnya hingga ratusan toples, ada dua cara penjualan yang dilakukan. Sistem pembayaran melalui transfer bank alias non tunai diterima jika pembeli yang memesan lokasinya jauh. Meski dia juga masih melayani sistem pembayaran tunai, khususnya bagi resellernya yang rumahnya dekat.

"Rumahku dekat. Jadi aku bisa ambil dulu. Setelah yang beli bayar, duit yang kuperoleh baru kukasih temanku yang buat kue," ujar Puji, seraya menyebut sejumah temannya juga menjual kue-kue kering lebaran melalui marketplace.

Nah kalau sudah masuk ke market place, misalnya saja Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak, yang memang sudah dikenal orang, penguasaan, pengetahuan, dan memiliki sarana untuk jual dan beli harus ada.

Perkembangan bisnis kue kering lebaran, meski hanya satu tahun sekali dan musiman, memang tak cukup hanya melaui tunai saja meski memang masih dilakukan untuk pembelian langsun. Minimal transfer antar bank menggunakan ATM/mobile banking adalah keharusan untuk proses jual dan beli. Transaksi juga berjalan dengan SMS Banking.  

Setidaknya, untuk menjaga sistem penjualan melalui reseller. Saya jadi ingat jika ramadan kali ini, tawaran untuk menjadi reseller kue kering lebaran sebenarnya juga kuterima. Tawaran itu masuk melalui pesan dari sebuah tim pemasaran milik pembuat kue yang terletak di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Cara reseller banyak diterapkan dalam penjualan (dok.windhu)
Cara reseller banyak diterapkan dalam penjualan (dok.windhu)
Setelah menghubungi lewat whatsapp secara personal, kemudian ditindaklanjuti dengan membuat grup khusus reseller kue kering lebaran.  Disitulah kemudian dibagikan tips dan kiat berjualan dan contoh gambar produk yang dijual.

Sistem penjualannya dengan membeli paket berjualan dengan nominal tertentu, yang di dalamnya sudah terdapat beberapa toples kue isi aneka kue, yang siap untuk dijual. Cara mendapatkannya? Tentu saja dengan metode tranfer bank sebelum pengiriman kue kering lebaran yang dipesan.

Geliat para perempuan yang menjadi pengusaha dadakan di saat lebaran, untuk aneka kering lebaran selalu muncul. Meski sifatnya musiman, dari satu orang penjual saja sudah mencapai ratusan toples kue.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun