Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kelola THR, Tabung dalam Rekening Terpisah dengan Aplikasi di HP Lebih Mudah

11 Mei 2019   23:54 Diperbarui: 12 Mei 2019   00:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membayar zakat (dok.windhu)

Hore, THR  sudah mau turun. Rencana sudah banyak.  Beli baju baru, pulang kampung, bagi-bagi THR  dan hadiah ke saudara, serta jalan-jalan. Semua boleh dilakukan. Asalkan, nggak habis semua. Ada yang perlu ditabung dalam rekening terpisah.  

Tidak terasa, ibadah puasa sudah berjalan nyaris sepekan. Selain puasa, berbagai ibadah yang bisa mendatangkan pahala dilakukan. Saat ramadan, tepatnya menjelang hari raya Idul Fitri atau lebaran, ada satu hal yang selalu ditunggu, yakni turunnya Tunjangan Hari Raya (THR).

THR  diberikan kepada semua karyawan yang bekerja di sebuah instansi atau perusahaan, baik swasta dan negeri.  Berdasarkan pemberitaan, untuk pegawai negeri paling lambat THR dibayarkan 10 hari sebelum hari raya atau cair  24 Mei 2019. Besaran yang diberikan sesuai dengan Nomor 36 Tahun 2019 tentang Pemberian THR,  adalah Take Home Pay (THP) yang biasa diterima.

THR sudah siap dibagikan (dok. wartaekonomi)
THR sudah siap dibagikan (dok. wartaekonomi)
Untuk pegawai swasta,  paling lambat diberikan pada  H-7 sebelum hari raya, sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan.Besarannya untuk yang sudah bekerja di atas satu tahun adalah sebesar satu bulan upah.

Asyiknya,  THR juga berlaku buat mereka yang bekerja di perusahaan  belum mencapai satu tahun dengan perhitungan masa kerja/12 x 1 bulan upah. THR ini bersifat wajib diberikan kepada seluruh pekerja.

Buat karyawan, seberapapun besar THR yang diterima menjelang lebaran, patut disyukuri karena bisa buat mencukupi kebutuhan hari raya. Namun sebenarnya di balik itu, THR yang diterima perlu dikelola dengan baik.

Jangan sampai tanpa terasa karena senang adanya jumlah uang yang lebih banyak dibandingkan penerimaan bulan biasa, THR yang cuma ada satu tahun sekali itu, habis begitu saja sebagai pengeluaran lebaran. Bisa gigit jari nanti kalau lebaran sudah lewat!

Membagi THR dalam berbagai pos pengeluaran itu perlu (dok.windhu)
Membagi THR dalam berbagai pos pengeluaran itu perlu (dok.windhu)

Membagi Pos Pengeluaran

Tentu masih ingat zaman dulu, sejak  masih duduk di bangku sekolah, orang tua khususnya ibu, selalu mengajarkan untuk membagi-bagi uang yang dimiliki dalam sejumah amplop yang terpisah.

Dari gaji bulanan yang diterima, orang tua akan memisahkannya dalam pos-pos pengeluaran sesuai dengan kebutuhan keluarga. Misalnya amplop 1 untuk pengeluaran kebutuhan rumah tangga, amplop 2 untuk  pengeluaran tranportasi, belanja bulanan,  pengeluaran pendidikan, tabungan, dana darurat, dan lainnya. Hal ini dilakukan agar  kebutuhan hidup bisa terpenuhi seluruhnya, sesuai dengan besaran penghasilan yang diterima.

Nah datangnya bulan ramadan, yang diikuti dengan hari raya, biasanya ditandai dengan  adanya pos belanja, terutama pos belanja makanan yang jumlah semakin meningkat.

Meskipun seiring dengan peningkatan pengeluaran di bulan ramadan, juga diikuti dengan  cairnya Tunjangan Hari Raya (THR) untuk para karyawan. Disinilah kepandaian dalam mengelola anggaran keuangan diperlukan. Pengaturan jumlah masuk dan keluarnya uang yang dimiliki.

Menurut financial planner Prita Hapsari Ghozie, dalam rubrik investasi yang berada di harian cetak Kompas tanggal 4 Mei 2019 berjudul Budget Ramadhan untuk Keluarga, untuk pembagian pos pengeluaran ramadan saat bulan puasa seharusnya tidak berbeda dengan pos pengeluaran 11 bulan lainnya. Hal itu sudah termasuk pengeluaran untuk transportasi, rumah, makan sahur, dan berbuka puasa.

Sementara,  pengeluaran  untuk kebutuhan hari raya, termasuk mudik, bagi-bagi tunjangan hari raya (THR), sedekah, dan lainnya, barulah diambil dari penghasilan THR.  Pengelolaan pengeluaran uang yang dilakukan harus dengan mengurutkan prioritas anggaran.

Prioritas Anggaran THR 

Besaran tunjangan hari raya (THR) yang diterima, kebutuhan lebaran, kewajiban yang harus dipenuhi, serta keinginan yang muncul untuk merayakan hari raya, tentunya akan membuat penentuan prioritas dan pos pengeluaran yang berbeda.

Biasanya, THR yang didapat akan digunakan sebagai berikut :  

1. Belanja kebutuhan lebaran

Belanja kebutuhan lebaran suatu hal yang tidak bisa dihindari dan pasti dilakukan. Untuk menyambut hari raya idul fitri, pengeluaran terbesar tentu saja untuk belanja makanan dan minuman.  Harga bahan pokok  biasanya selalu naik saat momen lebaran.

Hidangan saat hari raya umumnya serba komplit. Di rumah, minimal ada ketupat, sayur opor, sambel goreng ati kentang, rendang daging dan sejumlah lauk pauk. Dilengkapi dengan buah-buahan beberapa jenis.

Ditambah dengan tersedianya kue-kue aneka rupa bentuk dan rasa. Minuman manis  juga disiapkan, bisa kopi, teh, ataupun sirup. Pokoknya, ngomongin makanan lengkap, pasti saat lebaran.

Selain belanja makanan, pengeluaran uang untuk beli baju baru, sepatu baru, plus tas baru. Semua ini akan digunakan saat bersilahturahmi kepada sanak keluarga pada hari raya.

Namun ingat, usahakan jangan tergoda pada berbagai tawaran diskon yang biasanya marak dan penawaran online dari ecommerce.  Untuk penampilan di hari raya, buat perempuan  bahkan merasa perlu datang ke salon dulu agar wajah dan tubuh tampak rapi dan terawat.

Membayar zakat (dok.windhu)
Membayar zakat (dok.windhu)

2. Membayar Zakat dan Memberi Sedekah 

Setiap hari raya Idul Fitri, sudah kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki dan perempuan untuk membayar zakat fitrah. Besarannya 3,5 liter atau 2,7 kg beras yang biasa dikonsumsi pemberi zakat setiap hari.

Di masjid-masjid, biasanya disetarakan dengan jumlah nominal uang yang  disesuaikan dengan harga beras, yang biasa dikonsumsi warga setempat. Zakat ini dibayarkan sebelum jatuhnya tanggal hari raya. Sementara sedekah, bisa dilakukan kemanapun dan kepada fakir miskin manapun  sesuai dengan kemampuan.

2. Membayar utang dan cicilan

Salah satu pemanfaatan THR adalah untuk segera melakukan pembayaran utang jika ada. Utang merupakan kewajiban yang tidak bisa dihindari dan mau tidak mau harus dilunasi. Nah, kebetulan ada uang yang lebih banyak jumlahnya dibandingkan bulan biasa, segera lunasi biar tidak menjadi beban.

Begitupun halnya kalau sedang mempunyai cicilan. Apalagi jika ada yang sampai menunggak, segera lunasi terlebih dulu agar jalannya lebaran lebih tenang. Membeli barang dengan mencicil, terkadang tidak bisa dihindari saat ini.

4. Menabung dan investasi

Memperoleh Tunjangan Hari Raya  (THR) yang Cuma satu bulan sekali, bukan berarti THR itu harus dihabiskan. Justru seharusnya ada yang bisa ditabung dan dibuat investasi dari nominal THR. Hasil tabungan dan investasi ini bisa  digunakan untuk dana darurat  jika suatu waktu dibutuhkan.Kebiasaan menabung dan investasi ini setidaknya dengan menyisihkan sekitar 10 % dari THR yang diterima. Adanya THR telah membuka kesempatan untuk memperbesar dana tabungan dan investasi, berapapun jumlahnya sesuai yang diterima.  

Selain transaksi melaui kartu, transaki mellui mobile banking memudahkan nasabah (gambar:liputan6com)
Selain transaksi melaui kartu, transaki mellui mobile banking memudahkan nasabah (gambar:liputan6com)

Menabung di rekening terpisah lewat aplikasi HP

Saat ini, penerimaan uang gaji dan THR sudah jauh lebih praktis. Tidak secara tunai secra dulu. Sistem transfer bank yang berlaku saat ini, menurut saya justru lebih memudahkan untuk merealisasikan untuk punya tabungan  yang memang dikhususkan untuk keperluan tertentu. Misalnya saja untuk dana darurat  dan untuk keperluan investasi pun masih dimungkinkan.

Namun, sebagai orang masa kini, tentunya agak repot jika sebentar-sebentar harus datang ke bank. Bahkan, untuk keperluan membuka rekeningsekalipun. Maklum, sejak datangnya era non tunai yang ditandai dengan uang elektronik ( emoney) yang bisa digunakan untuk keperluan naik kendaraan transportasi, belanja, hingga beli makanan, kerepotan membawa uang tunai sudah berkurang.  

Setelah memiliki aplikasi mobile banking, keperluan untuk transfer dan melakukan pembayaran ini dan itu cukup hanya melalui smartphone. Termasuk mengecek jumlah saldo yang ada.

Nah terkait dengan menyisihkan THR yang diterima dengan tujuan sebagai dana tabungan, ternyata lebih efektif jika dengan memilki rekening tabungan terpisah. Rekening yang berbeda dengan rekening yang biasa digunakan untuk menerima gaji dan penghasilan tambahan.

Dengan rekening terpisah seperti itu, lebih fokus pada tujuan menabung. Asyiknya, saat ini untuk  pembukaan rekening baru nggak perlu repot-repot ke bank. Bisa dilakukan melalui aplikasi mobile banking yang sudah diunduh di playstore, pada smartphone yang dimiliki.

Unduh aplikasi mobile banking sebelum membuka rekening tabungan (dok.windhu)
Unduh aplikasi mobile banking sebelum membuka rekening tabungan (dok.windhu)
Contohnya, sebagai salah satu nasabah  bank swasta ternama, setelah unduh aplikasi dan mendaftarkan nomor telepon, saya  tinggal  menekan tombol buka rekening yang sudah ada di mobile banking.

Simpel saja untuk membuka rekening baru melalui aplikasi. Cukup dengan 4 langkah, yakni :1). menyiapkan dokumen (e-ktp, tanda tangan, dan npwp jika ada. 2). Melakukan video call dengan customer service untuk verifikasi data diri. 3). Mengaktifkan mobile banking dan internet banking untuk memudahkan transaksi.  4). Melakukan setoran awal untuk tabungan, bisa melalui tranfer dari akun beda di bank yang sama  atau beda bank.  Bisa juga transaksi tanpa kartu. Tutorialnya ada disini

Yeay,  membuka rekening tabungan baru cukup lewat smartphone. Tentu saja ini selain simpel, juga bisa membantu untuk lebih rajin menabung karena tinggal transfer dan transfer saja. Kelola THR jadi jauh lebih mudah dengan buka tabungan di smatphone!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun