Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yuk, Move On Menggunakan Plastik Sekali Pakai dengan 6 Tips

10 Mei 2019   18:13 Diperbarui: 10 Mei 2019   18:18 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan botol plastik kemasan sekali pakai (dok.windhu)

Setiap harinya tanpa sadar, hidup dikelilingi oleh plastik. Itulah yang terjadi dari pagi hingga malam hari. Penggunaan kantong plastik yang sudah terbiasa dan kepraktisannya membuat siapapun terlena dan asyik saja menggunakan kantong plastik.

Coba saja deh ingat, saat ingin membeli sesuatu untuk dibungkus. Misalnya saja, bubur ayam. Penjual dengan cekatan mengambil styrofoam box. Sehelai plastik lalu diletakkan sebagai alas dalam styrofoam yang akan ditaruh bubur. Setelah selesai, penjual akan menambahkan satu bungkus plastik berisi kerupuk, satu bungkus plastik berisi sambal.

Satu buah sendok plastik pun diikutsertakan. Setelah itu, styrofoam berisi bubur, plastik isi sambal, plastik isi kerupuk, dan sendok plastik, dimasukkan kembali ke dalam plastik lebih besar sebagai tentengan yang diberikan kepada pembeli.

Saat membeli jajanan usahakan membawa tempat sendiri (dok.windhu)
Saat membeli jajanan usahakan membawa tempat sendiri (dok.windhu)
Bayangkan, itu baru kepada satu pembeli. Bagaimana kalau sehari lebih dari seratus pembeli. Belum lagi, sejumlah pedagang juga banyak yang menyediakan minuman teh yang bisa dibungkus. Tentu saja lagi-lagi pakai kantung plastik sebagai wadahnya.

Nah itu baru dari satu penjual makanan. Banyak penjual makanan lainnya. Mayoritas penjual makanan dengan mudahnya ditemui masih menggunakan styrofoam,  sendok dan garpu plastik, gelas plastik, sedotan plastik, dan kantung plastik. Semuanya serba plastik, yang memang praktis, enteng dan murah.

Penggunaan botol plastik kemasan sekali pakai (dok.windhu)
Penggunaan botol plastik kemasan sekali pakai (dok.windhu)
Saat bulan ramadan, penjual makanan dadakan  bertambah banyak. Pembeli yang belanja pun juga meningkat. Ada kolak, es buah, es sirup yang dijual dengan menggunakan gelas plastik.

Belum lagi, gorengan, kue-kue, dan mie bihun yang  dalam penyajiannya menggunakan plastik. Penggunaan plastik semakin bertambah. Soalnya, semua plastik sekali pakai itu akan langsung dibuang begitu saja kalau makanan dan minuman selesai disantap.

Plastik Sekali Pakai  Mengancam Lingkungan

Sedih sekali rasanya saat membaca pemberitaan Kompas.com mengenai  seekor paus sperma yang mati mengenaskan dan terdampar di di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara,  Senin 19 November 2018.

Dalam perut paus sepanjang 9,6 meter itu ditemukan sampah plastik sebanyak 5,9 kg. Paus itu diduga mati karena sampah plastik yang masuk ke dalam tubuhnya. Sampah plastik memang tak dapat dicerna mamalia terbesar itu. Sampah plastik yang ditemukan itu berupa botol, gelas, sandal jepit, kantong, tali rafia, dan lainnya.  

infografis Kompas.com
infografis Kompas.com
Plastik yang sekali pakai, jika dibuang nantnya akan bermuara ke laut. Selain bisa merusak lingkungan, mencelakai binatang laut yang memakan sampah plastik, merusak ekosistem, juga membahayakan kesehatan manusia sendiri jika terkonsumsi tanpa sadar  dalam bentuk micro plastik, yang misalnya dikonsumsi dari ikan. Bayangkan...

Sampah plastik tidak akan terurai selama 100 tahun. Belum lama ini, sempat viral foto bungkus mie instan yang berusia 19 tahun (ditandai dari tulisan di kemasan luarnya) di pinggir pantai.  Ngeri banget, kan?

Tumpukan sampah, sebagian besar berupa sampah plastik (dok.windhu)
Tumpukan sampah, sebagian besar berupa sampah plastik (dok.windhu)
Mengenai sampah plastik, Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah mengeluarkan Peraturan Presiden Indonesia No.83 tahun 2018 tentang penanganan sampah laut. Perpres ini merupakan kelanjutan komitmen pemerintah Indonesia untuk menangani sampah plastik di laut sebanyak 70 % pada tahun 2025.

Disebutkan, sampah adalah sisa-sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah plastik adalah sampah yang mengandung senyawa polimer. Untuk menangani sampah di lautan, terutama sampah plastik, pemerintah menuangkannya dalam bentuk Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut tahun 2018-2025

Direktur Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia Tiza Mafira menyampaikan, Indonesia merupakan negara terbesar nomor dua dunia yang paling banyak membuang sampah ke laut. Dalam setahun, ada sekitar 3,2 juta ton limbah plastik, berdasarkan data BPS dan Asosiasi Industri Plastik Indonesia.

sampah plastik di selokan rumah (dok.windhu)
sampah plastik di selokan rumah (dok.windhu)
Saat ini beberapa daerah sudah mulai melakukan gerakan diet kantong plastik, seperti Bali, Bogor, dan Banjarmasin. Beberapa daerah juga mulai melarang penggunaan sampah sekali pakai. DKI Jakarta, juga sudah memulainya.

Pada pusat perbelanjaan modern dan convenience store, diterapkan penggunaan Kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG). Pembeli diharuskan membayar Rp.200 untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.  

Namun, semua yang disebutkan mengenai penanganan sampah plastik ini berupa peraturan dan kebijakan yang diberlakukan pemerintah. Tetap dibutuhkan tindakan nyata untuk benar-benar mengurangi penggunaan sampah plastik di bulan ramadan.           

Tips Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai 

Nah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, berikut ini sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, terutama di bulan ramadan :

1. Membawa tumbler atau botol minum ramah lingkungan

Biasakan membawa tumbler atau tempat minum kemanapun. Saat bulan ramadan, terkadang masih dalam perjalanan pulang ke rumah. Untuk berbuka puasa, siapkan tempat minum yang sudah diisi air minum.

Tumbler juga bisa digunakan untuk membeli minuman yang banyak dijual saat ramadan. Membawa sendiri pastinya lebih higienis karena dipakai sendiri, jadi ebih tahu bersih dan tidaknya wadah yang dipakai.

Bawalah selalu tumbler untuk bekal minuman (dok.windhu)
Bawalah selalu tumbler untuk bekal minuman (dok.windhu)
Tumbler  juga bisa dibawa untuk bekal saat salat tarawih. Selain air yang diminum sehat, langkah ini juga  bisa menghemat pengeluaran karena tidak perlu membeli air minum dalam kemasan, yang nantinya akan menyisakan sampah botol plastik.  

Tumbler ini selain ada yang dibawa di dalam tas, juga bisa disiapkan di kantor  untuk digunakan sehari-sehari sebagai wadah minum. Di kantor, biasanya sudah tersedia galon minuman yang bisa digunakan untuk mengisi ulang air di tumbler berkali-kali.

Jika ingin membeli tumbler/ botol stainless ataupun plastik, carilah yang bertanda BPA-Free. Bisphenol A (BPA) merupakan bahan kimia yang dapat ditemukan pada lapisan kaleng makanan, botol air tertentu 

Minum dengan sedotan memang asyik, tapi lebih baik diganti dengan sedotal metal atau sedotan kayu (dok.windhu)
Minum dengan sedotan memang asyik, tapi lebih baik diganti dengan sedotal metal atau sedotan kayu (dok.windhu)

2. Gunakan Sedotan Metal

Minum dengan menggunakan sedotan memang menyenangkan. Apalagi kalau minumannya dingin. Namun,sebaiknya menghindari penggunaan sedotan plastik yang ternasuk sedotan sekali pakai.

Sedotan kertas, sedotan kayu, sedotan stainless steel (metal) saat ini sudah banyak tersedia dan dijual di berbagai tempat. Biasanya sudah dengan tempat dan pembersihnya sekaligus.

Beli secara online juga bisa dilakukan di sejumlah ecommerce. Sejumlah restoran, yang sudah tidak memberikan sedotan plastik kepada konsumennya,  juga ikut menjualnya. Biasanya diletakkan di dekat kasir.

Harga sedotan metal beragam. Jika  satu paket dengan pembersihnya dan beberapa jenis sedotan bisa dibeli dengan harga sekitar Rp60.000-Rp.70.000. Keuntungannya kalau punya sedotan seperti ini adalah bisa dibawa kemana-mana dan cukup praktis juga.

Bawa kotak bekal sebagai pengganti syrofoam (dok.windhu)
Bawa kotak bekal sebagai pengganti syrofoam (dok.windhu)

3. Bawa Kotak Bekal

Kota bekal digunakan untuk menempatkan nasi, lauk pauk, dan sayur. Ada yang bertumpuk atau bagian dengan batas pemisah sehingga nasi dan sayur tidak perlu dicampur karena bisa mengubah rasa.

Kotak bekal ini bisa juga digunakan saat membeli makanan saat bulan ramadan. Jadi, makanan yang dibeli dari penjual bisa langsung diletakkan ke kotak bekal. Jika mau, bahkan membawa rantang. Jadi, tidak perlu menggunakan styrofoam atau kantong plastik yang biasanya digunakan sebagai  wadah makanan.

4. Bawa Sendok dan Garpu

Jika membawa kotak bekal, jangan lupa untuk membawa sendok dan garpu sebagai alat untuk mengambil makanan. Sendok dan garpu ini bisa disatukan membawanya dengan kotak bekal. Saat ini juga tersedia juga seperangkat sendok dan garpu dalam kemasan cantik yang bisa dibawa kemana-mana.  

Gunakan tas kain, tas terpal, atau keranjang untuk berbelanja (dok.windhu)
Gunakan tas kain, tas terpal, atau keranjang untuk berbelanja (dok.windhu)

5.Gunakan Keranjang, Tas kain, dan Tas Terpal

Saat berbelanja sesuatu, baik dalam bentuk bahan mentah atau matanag, termasuk makanan berbuka puasa, tentunya membutuhkan wadah untuk tentengannya. Nah, lebih baik jika membawa sendiri tas tentengan itu.

Bisa menggunakan keranjang, tas kain, ataupun tas terpal. Jenis tentengan belanjaan seperti ini jelas awet dan bisa digunakan berulang kali, bahkan sampai puluhan kali.

Jika ingin membeli keranjang dan tas tentengan, saat ini sudah banyak di berbagai pusat perbelanjaan. Beragam ukuran dan bentuknya. Kemasannya pun juga banyak yang menarik.

Jika sering ikut seminar atau kegiatan yang diadakan, seringkali juga diberikan goodiebag, sebagai tas tentengan yang bisa digunakan untuk berbelanja di pusat perbelanjaan.

Kalau dipikir-pikir, bawa tas sendiri juga bisa menghemat sedikit karena di pusat perbelanjaan, kantong plastik tidak gratis. Kalau sekalia belanja, butuh beberapa kantong plastik, kan lumayan juga.  

Piih minum pakai air di gelas yang mana? (dok.windhu)
Piih minum pakai air di gelas yang mana? (dok.windhu)

6.  Pilih gelas kaca, ketimbang gelas plastik untuk minum

Saat mengadakan kegiatan, umumnya saat ini disediakan gelas plastik untuk minum. Nah, mulai saat ini biasakan untuk menggunakan gelas kaca atau menyarankan para pengunjungnya untuk membawa tumbler atau botol minum sendiri.Saat ramadan, umumnya diadakan banyak kegiatan berbuka puasa, peringatan Nuzulul Quran, iktikaf, hingga sahur bersama. Penggunaan gelas kaca akan lebih bermanfaat .

***

Memulai dari diri sendiri merupakan langkah terbaik untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai.Butuh kesadaran dan niat untuk tidak membuat lingkungan semakin tercemar oleh sampah plastik. Perlu kemauan dan upaya untuk mengurangi kebiasaan dan membatasi penggunaan plastik sekali pakai yang masih banyak beredar.

Tindakan membawa botol minum, kotak bekal, peralatan makan, sampai sedotan minum, awalnya mungkin banyak yang merasa repot dan tidak praktis. Namun, jika dilakukan terus, lama kelamaan pasti akan terbiasa. Jadi, bisa banget, kok.  Yuk, kurangi penggunaan plastik sekali pakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun