Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa Ramadan, Bapak, dan Harapan yang Tersimpan

6 Mei 2019   23:19 Diperbarui: 6 Mei 2019   23:50 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan merupakan bulan suci yang merupakan kewajiban umat Islam. Selain puasa ramadan, banyak sekali ibadah penuh pahala yang bisa dilakukan dan memunculkan harapan. (dok.windhu)

Lalu apa saja harapan selama ramadan tahun 2019? Tentu saja, pada bulan suci ini saya bisa semakin bersyukur atas segala  anugerah yang diberikan oleh Allah SWT, bisa membentuk kebiasaan beribadah dengan lebih baik.

Lebih sabar karena terlatih menahan hawa nafsu, memiliki komitmen lebih tinggi dalam tindakan yang dilakukan, lebih mampu untuk menjaga pikiran dan tindakan positif, membiasakan keteraturan waktu,  serta memiliki kesehatan yang lebih terjaga.  

Untuk tahun ini, saya mulai mencatat kembali ibadah yang dijalankan selama ramadan dalam sebuah buku. Hal ini juga sebagai pengingat dan catatan peningkatan untuk tahun selanjutnya. Termasuk catatan berapa lama tidak bisa berpuasa karena sebagai perempuan, tentunya tidak bisa berpuasa sebulan penuh karena ada siklus haid.

Namun, semua harapan itu agar tidak hanya sekedar jadi harapan harus dibarengi dengan tindakan yang menyertai. Apa saja?

1. Buka Puasa Bersama Keluarga
Lebih memilih untuk berbuka puasa bersama ibu menjadi prioritas saat ini.  Alhamdulillah, masih memiliki orang tua yang melahirkan, mengurus dan membesarkan hingga saat ini. Indah rasanya bisa buka puasa bersama keluarga, bersama ibu di rumah.

Dalam satu bulan pelaksanaan ibadah puasa, buka puasa bersama di luar, lebih ditujukan untuk menjalin silahturahmi. Tetap lebih enak bisa berbuka puasa dan melakukan ibadah maghrib di rumah.

2. Tarawih, Tahajud, Dhuha
Ramadan  kali ini alangkah mantapnya bila bisa rutin TTD. TTD yang dimaksud,  yakni Tarawih, Tahajud, dan Dhuha. Meskipun di rumah bisa salat tarawih, jika ada waktu dan kesempatan diusahakan bisa dilakukan secara berjamaah di masjid.

Kenapa di masjid? Soalnya, bisa silahturahmi dan setelah salat biasanya bersalam-salaman antara jemaah masjid. . Inilah yang jarang-jarang ditemukan saat salat-salat di masjid pada hari-hari di luar bulan ramadan. Tentu saja, hal ini juga bisa lebih memperat kerukunan dan persaudaraan

Begitupun dengan Dhuha. Pagi-pagi sebelum menjalankan aktivitas jika ada kesempatan dan waktu, melipir sejenak untuk melakukannya.  Untuk salat Tahajud, akan berupaya bangun di sepertiga malam dan bergegas untuk mengambil air wudu.

Selain itu, sebelum dan salat wajib yang jumlahnya lima, yakni Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya, akan berusaha menjalankan salat sunah. Bulan puasa merupakan momen yang paling pas untuk lebih rajin dan mulai menyempatkan lagi untuk memperbanyak salat sunah. Langkah untuk membiasakan diri untuk salat sunah, yang biasanya  di bulan lain belum tentu dilakukan.

3. Memperbanyak bacaan Al Quran
"Bulan puasa,  biasanya khatam Al Quran berapa kali? Itu tanya seoreng teman saat menjelang ramadan. Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan -penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan batil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun