Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa Ramadan, Bapak, dan Harapan yang Tersimpan

6 Mei 2019   23:19 Diperbarui: 6 Mei 2019   23:50 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan merupakan bulan suci yang merupakan kewajiban umat Islam. Selain puasa ramadan, banyak sekali ibadah penuh pahala yang bisa dilakukan dan memunculkan harapan. (dok.windhu)

Saat bapak meninggal dunia Maret 2019, ada satu kalimat yang membuat saya teringat  hingga saat ini. Tentu saja, terkait dengan  datangnya bulan puasa 1440 Hijriah,  mulai tanggal 6  bulan Mei.

"Bapak punya hutang puasa tidak? Kalau punya, berarti punya tanggungan puasa qadha. Harus diganti," tanya seorang kerabat. Ketika itu masih ada waktu sebelum ramadan tahun ini tiba, jika memang ada puasa ramadan tahun lalu yang belum dikerjakan oleh orang yang sudah meninggal.

Untunglah,  setahu saya dan ibu, selama ramadan tahun lalu, bapak mampu menyelesaikan ibadah puasa selama 30 hari dengan baik. Selalu sahur dan berbuka puasa di rumah. Saat itu, tubuh bapak masih sehat. Barulah pada  bulan kedua tahun 2019, kesehatan bapak tiba-tiba drop dan akhirnya meninggal dunia.   

 Kejadian ini menyadarkan saya banyak hal mengenai  ibadah terkait dengan puasa. Apalagi saat pelaksanaan puasa bulan ramadan. Setidaknya, seperti yang disabdakan Rasulullah,"Dua nikmat yang dilalaikan oleh banyak oleh kesehatan dan waktu luang (HR Bukhari).

Ya, kalau tubuh tidak sehat, menjalankan ibadah puasa bisa jadi tidak bisa atau terganggu. Meskipun bisa diganti pada bulan lain, tetap lebih baik dilakukan saat ramadan.

Begitupun, dengan waktu luang yang dimiliki saat ini. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik dan tidak disempatkan untuk segera dilakukan, belum tentu pada bulan selanjutnya masih ada peluang, baik kesehatan atau waktu. Belum tentu berjumpa pada bulan ramadan tahun selanjutnya.

Puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Kewajiban yang sudah ditetapkan oleh Al Quran. Begitupun dalam  sunah Rasulullah SAW. Inilah perintah Allah  kepada kaum mukmin. Hai orang-orang yang beriman,  diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelumalian agar alian bertakwa (Al Baqarah [2] :183)

Dalam buku terjemahan berjudul Rahasia Puasa menurut 4 Mazhab (Asrar ash-Shiyam wa Ahkamuhu ala Madzahib al-Arba'ah) karya penulis DR Thariq Muhammad Suwaidan,  terbitan Maghfirah Pustaka, Juni 2013,  disebutkan kita haruslah memiliki semangat yang tinggi di bulan ramadan (hal 54).

Kenapa? Karena pada dasarnya Ramadan bukanlah sekedar bulan ibadah saja. Namun, harus dijadikan sebagai bulan untuk memperbanyak ibadah. Ramadan bukan sekedar bulan untuk zikir, tetapi bulan untuk memperbanyak zikir.

Ramadan bukanlah bulan untu sekedar beramal saleh, tetapi untuk memvariasikan amal kesalehan. Inilah yang dilakukan Rasulullah. Selain bulan ramadan, Rasulullah terkenal sebagai orang yang terkenal kedermawanan dan kemuliannya. Saat bulan Ramadan, semakin bertambah.

Bersyukurlan masih bisa berjumpa dengan ramadan tahun ini. Entah tahun depan, maka jangan sia-siakan ibadah yang bisa dikerjakan. (dok.windhu)
Bersyukurlan masih bisa berjumpa dengan ramadan tahun ini. Entah tahun depan, maka jangan sia-siakan ibadah yang bisa dikerjakan. (dok.windhu)

Harapan-Harapan Selama Ramadan 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun