Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Appwar", Drama Komedi Persaingan "Start Up" Kaum Muda

4 Januari 2019   09:09 Diperbarui: 4 Januari 2019   10:00 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Appwar, film Thailand yang mengangkat perseteruan start up dalam kemasan komedi romantis (gambar: imdb.com)

Usaha rintisan (start up) berbasis teknologi saat ini memang menggoda dan menjanjikan. Minat generasi muda, terutama milenial untuk menjajalnya semakin tinggi. Memiliki dan memimpin sebuah perusahaan sendiri dalam usia muda dengan jumlah penghasilan yang lumayan besar, menjadi daya tarik.

Tahun 2019 ini saja, diperkirakan start up akan tetap menjadi harapan sekaligus impian yang  memikat generasi usia produktif. Gaya hidup digital yang digandrungi masyarakat perkotaan hingga pedesaan, membuat peluang start up semakin berkembang terbuka lebar.

Di Indonesia, keberadaan start up selama beberapa tahun terakhir telah menjadi solusi bagi para konsumen yang belum terjangkau layanan. Konsumen yang menginginkan terjadinya transaksi cepat secara efektif, dan efisien.

Start Up masih menjadi pilihan generasi muda (imdb.com)
Start Up masih menjadi pilihan generasi muda (imdb.com)
Start up tumbuh subur dalam berbagai jenis layanan. Start up yang memiliki keunggulan tidak terikat ruang dan waktu, telah menemani dan mempermudah kehidupan masyarakat.  Lantas, terbiasa menggunakan aplikasi

Buat pelaku start up, menyediakan aplikasi yang mudah diakses, menarik, dan menjadi solusi sekaligus tantangan, agar bisa menjadi pilihan. Tujuannya, agar bisa bertahan, tumbuh dan juga untuk memperoleh dana dari investor guna mengembangkan start up yang dikelola.

Tak pelak, aplikasi dalam ranah bisnis dan bidang yang sama memicu persaingan untuk merebut hati penggunanya. Berbagai upaya dilakukan agar bisa lebih unggul dari aplikasi sejenis. Duel antara para pelaku start up tak bisa dihindari.

Bomb, pemimpin startup inviter yang memiliki kesamaan aplikasi dengan app saingannya, Amjoin www.imdb.com)
Bomb, pemimpin startup inviter yang memiliki kesamaan aplikasi dengan app saingannya, Amjoin www.imdb.com)

Appwar,  Pertarungan Dua Aplikasi

Serupa halnya dengan di Indonesia, perkembangan start up di negara gajah putih pun  sama-sama memberikan peluang menjanjikan dan menarik untuk dilakoni. Setidaknya, seperti dikutip dari www.startupthailand disebutkan jumlah start up mencapai sekitar 1.500 buah yang bergerak di berbagai bidang.

Nah, ketika kisah mengenai start  up dituangkan dalam bentuk ide cerita dan tayangan layar lebar, ternyata cukup menarik untuk ditonton. Dalam film Appwar  yang disutradarai Yanyong Kuruaungkoul mengangkat  warna perjuangan dan eksistensi sebuah start up yang dilakukan generasi muda. 

Appwar  berkisah mengenai Bomb (Nat Kitcharit) dengan June (Warisara Yu), dua pemuda pemimpin start up yang saling bersaing.  Masing-masing start up merancang sebuah app baru untuk diikusertakan dalam liga start up.

Inviter, aplikasi start up yang dipimpin Bomb (www.imdb.com)
Inviter, aplikasi start up yang dipimpin Bomb (www.imdb.com)
Sebelum sama-sama menyadari jika berasal dari start up pengembang aplikasi berbeda, tapi bergerak di bidang sama, keduanya pernah bertemu dan makan bersama di sebuah rumah makan India.

Saat bertemu, baik Bomb maupun June mendapatkan banyak kesamaan gagasan dan hidup. Keduanya sepakat menyatakan sangat asyik, jika bisa berteman dengan seseorang yang memiliki minat yang sama terhadap suatu hal.

Hal ini menginspirasi Bomb untuk menciptakan aplikasi bernama Inviter, yang kemudian diketahui nyaris serupa dengan aplikasi Amjoin. Ternyata, Amjoin merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh June dan teman-temannya.   

Amjoin, aplikasi start up yang dipimpin June (imdb.com)
Amjoin, aplikasi start up yang dipimpin June (imdb.com)
Disinilah persaingan dimulai. Terlebih, kedua start up ini harus sama-sama berusaha memenangkan kompetisi start up, yang berhadiah uang tunai. Hanya akan ada satu pemenang yang akan memperoleh suntikan pembiayaan start up.

Ta pelak, perseteruan kedua start up ini meruncing. Berusaha saling mengungguli dan berupaya mencari titik lemah aplikasi yang dimiliki lawan. Mulai dari desain tampilan, bug, kecepatan akses, hingga kemudahan aplikasi digunakan. Celakanya pada satu titik, dari segi tampilan kedua aplikasi benar-benar nyaris sama.

Tak ingin kalah, kedua start up ini kemudian sama-sama saling mengirimkan orang sebagai penyusup  untuk mencari kelemahan aplikasi. Memata-matai keseharian start up pesaing. Tindakan tak patut pun dilakukan dengan mencoba mencari data yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan aplikasi start up lebih baik

Adegan-adegan seru pun dihadirkan, seperti saat berusaha merebut perhatian dan janji temu dengan penyandang dana dalam liga start up pun diperlihatkan. Saling bersaing dengan menyebut aplikasinya yang terbaik.

start up banyak dikelola generasi muda (www.imdb.com)
start up banyak dikelola generasi muda (www.imdb.com)
Padahal di sisi lain, baik Bomb dan June sama-sama memilki ketertarikan hati. Pertarungan yang sempat memanas dalam permainan sinar laser sempat teredam menjadi sebuah persahabatan.

Lantas siapa yang bakal jadi pemenang liga start up? Seperti banyak dalam film-film asal Thailand, akhir film Appwar yang mulai ditayangkan di bioskop tanah air mulai tanggal 2 Januari 2019, cukup menarik untuk disimak. Sekaligus sama sekali tidak  mudah untuk ditebak.

Komedi Romantis

Saat menonton film Appwar bersama rekan-rekan komunitas Komik di CGV Grand Indonesia, saya cukup menikmati film yang berdurasi dua jam sepuluh menit ini. Disajikan dalam bentuk komedi romantis, para penonton bisa tertawa-tawa melihat sejumlah adegan lucu yang hadir.

Menjalankan start up perlu perjuangan (www.imdb.com)
Menjalankan start up perlu perjuangan (www.imdb.com)
Meski demikian, adegan jenaka tak mengurangi makna pesan mengenai perjuangan untuk mendirikan dan mengembankan sebuah usaha rintisan (start up). Disebutkan, jumlah start up saat ini memang terus berkembang sepanjang tahun. Namun sebenarnya, hanya 2 % dari keseluruhan jumah start up,  yang mampu bertahan dan berkembang menjadi besar.

Menonton Appwar, akan dibawa pada kesadaran jika untuk mendirikan sebuah start up tidaklah semudah yang diinginkan. Banyak perjuangan yang harus dilakukan jika ingin eksis dan bisa menimbulkan rasa kagum orang atas start up yang dibangun.

Dalam Appwar, diperlihatkan kedua start up dengan aplikasi mirip berusaha saling mengungguli (www.imdb.com)
Dalam Appwar, diperlihatkan kedua start up dengan aplikasi mirip berusaha saling mengungguli (www.imdb.com)
Mengembangkan start up tak cukup hanya bermodalkan punya tim. Tak sekedar memiliki kemampuan sesuai bidang yang dipunya. Selain ilmu, pelaku start up harus memiliki kesiapan mental dalam menjalani lika-liku perjalanan start up. Termasuk, siap jika suatu saat start up yang dimiliki harus kandas berakhir.

Buat generasi muda yang ingin mengetahui kisah start up, film Appwar bisa jadi sebuah gambaran meski sederhana.  Lantaran disajikan dalam balutan komedi, sudah pasti akan menyenangkan ditonton dan bisa jadi hiburan. Tontonan alternatif selain banyaknya film negara barat di awal tahun 2019. Selain itu, Appwar juga dibintangi para aktor muda yang rupawan dan cantik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun