Usaha rintisan (start up) berbasis teknologi saat ini memang menggoda dan menjanjikan. Minat generasi muda, terutama milenial untuk menjajalnya semakin tinggi. Memiliki dan memimpin sebuah perusahaan sendiri dalam usia muda dengan jumlah penghasilan yang lumayan besar, menjadi daya tarik.
Tahun 2019 ini saja, diperkirakan start up akan tetap menjadi harapan sekaligus impian yang  memikat generasi usia produktif. Gaya hidup digital yang digandrungi masyarakat perkotaan hingga pedesaan, membuat peluang start up semakin berkembang terbuka lebar.
Di Indonesia, keberadaan start up selama beberapa tahun terakhir telah menjadi solusi bagi para konsumen yang belum terjangkau layanan. Konsumen yang menginginkan terjadinya transaksi cepat secara efektif, dan efisien.

Buat pelaku start up, menyediakan aplikasi yang mudah diakses, menarik, dan menjadi solusi sekaligus tantangan, agar bisa menjadi pilihan. Tujuannya, agar bisa bertahan, tumbuh dan juga untuk memperoleh dana dari investor guna mengembangkan start up yang dikelola.
Tak pelak, aplikasi dalam ranah bisnis dan bidang yang sama memicu persaingan untuk merebut hati penggunanya. Berbagai upaya dilakukan agar bisa lebih unggul dari aplikasi sejenis. Duel antara para pelaku start up tak bisa dihindari.

Appwar, Â Pertarungan Dua Aplikasi
Serupa halnya dengan di Indonesia, perkembangan start up di negara gajah putih pun  sama-sama memberikan peluang menjanjikan dan menarik untuk dilakoni. Setidaknya, seperti dikutip dari www.startupthailand disebutkan jumlah start up mencapai sekitar 1.500 buah yang bergerak di berbagai bidang.
Nah, ketika kisah mengenai start  up dituangkan dalam bentuk ide cerita dan tayangan layar lebar, ternyata cukup menarik untuk ditonton. Dalam film Appwar  yang disutradarai Yanyong Kuruaungkoul mengangkat  warna perjuangan dan eksistensi sebuah start up yang dilakukan generasi muda.Â
Appwar  berkisah mengenai Bomb (Nat Kitcharit) dengan June (Warisara Yu), dua pemuda pemimpin start up yang saling bersaing.  Masing-masing start up merancang sebuah app baru untuk diikusertakan dalam liga start up.

Saat bertemu, baik Bomb maupun June mendapatkan banyak kesamaan gagasan dan hidup. Keduanya sepakat menyatakan sangat asyik, jika bisa berteman dengan seseorang yang memiliki minat yang sama terhadap suatu hal.
Hal ini menginspirasi Bomb untuk menciptakan aplikasi bernama Inviter, yang kemudian diketahui nyaris serupa dengan aplikasi Amjoin. Ternyata, Amjoin merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh June dan teman-temannya. Â Â

Ta pelak, perseteruan kedua start up ini meruncing. Berusaha saling mengungguli dan berupaya mencari titik lemah aplikasi yang dimiliki lawan. Mulai dari desain tampilan, bug, kecepatan akses, hingga kemudahan aplikasi digunakan. Celakanya pada satu titik, dari segi tampilan kedua aplikasi benar-benar nyaris sama.
Tak ingin kalah, kedua start up ini kemudian sama-sama saling mengirimkan orang sebagai penyusup  untuk mencari kelemahan aplikasi. Memata-matai keseharian start up pesaing. Tindakan tak patut pun dilakukan dengan mencoba mencari data yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan aplikasi start up lebih baik
Adegan-adegan seru pun dihadirkan, seperti saat berusaha merebut perhatian dan janji temu dengan penyandang dana dalam liga start up pun diperlihatkan. Saling bersaing dengan menyebut aplikasinya yang terbaik.

Lantas siapa yang bakal jadi pemenang liga start up? Seperti banyak dalam film-film asal Thailand, akhir film Appwar yang mulai ditayangkan di bioskop tanah air mulai tanggal 2 Januari 2019, cukup menarik untuk disimak. Sekaligus sama sekali tidak  mudah untuk ditebak.
Komedi Romantis
Saat menonton film Appwar bersama rekan-rekan komunitas Komik di CGV Grand Indonesia, saya cukup menikmati film yang berdurasi dua jam sepuluh menit ini. Disajikan dalam bentuk komedi romantis, para penonton bisa tertawa-tawa melihat sejumlah adegan lucu yang hadir.

Menonton Appwar, akan dibawa pada kesadaran jika untuk mendirikan sebuah start up tidaklah semudah yang diinginkan. Banyak perjuangan yang harus dilakukan jika ingin eksis dan bisa menimbulkan rasa kagum orang atas start up yang dibangun.

Buat generasi muda yang ingin mengetahui kisah start up, film Appwar bisa jadi sebuah gambaran meski sederhana. Â Lantaran disajikan dalam balutan komedi, sudah pasti akan menyenangkan ditonton dan bisa jadi hiburan. Tontonan alternatif selain banyaknya film negara barat di awal tahun 2019. Selain itu, Appwar juga dibintangi para aktor muda yang rupawan dan cantik.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI