Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Diabetes pada Anak Itu Ada, Bagaimana Masa Depan Anak?

15 November 2018   11:20 Diperbarui: 15 November 2018   15:27 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang dengan diabetes yang menjadi inspirasi, yakni dr Firas yang berprofesi sebagai dokter dan ibu dewi sebagai dosen perguruan tinggi (dok.windhu)

Karenanya, mampu mengenali Diabetes melitus (DM) sangat penting. DM adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas normal, yang berlangsung secara kronis. Ada gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.

Insulin berfungsi mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak, atau sel-sel lain dalam tubuh. Apabila produksi insulin berkurang, maka akan menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. 

Pada umumnya, Diabetes Melitus (DM) dibedakan menjadi 2 tipe, yakni DM tipe-1 dan DM tipe-2. 

"Sebanyak 90 % diabetes pada anak adalah tipe 1. Kebanyakan ditemukan/didiagnosis dalam keadaan yang gawat. Sebagian ada juga yang datang ke poli dengan keluhan ngompol. Di IGD, kadang-kadang diduga karena sakit perut, usus buntu. Setelah dicek semuanya karena kadar gula yang sangat tinggi," tutu dr Dana.

DM tipe-1 disebabkan oleh pankreas yang tidak memproduksi cukup insulin. Sementara DM tipe-2 disebabkan oleh gangguan kerja insulin yang juga dapat disertai kerusakan pada sel pankreas.

Anak-anak dengan diabetes tipe-1 membutuhkan insulin, kasih sayang, dan dukungan keluarga dalam menjalani hari-harinya (dok.windhu)
Anak-anak dengan diabetes tipe-1 membutuhkan insulin, kasih sayang, dan dukungan keluarga dalam menjalani hari-harinya (dok.windhu)
Penyebab DM Tipe-1 adalah interaksi dari banyak faktor, antara lain kecenderungan genetik, faktor lingkungan, sistem imun, dan sel B Pankreas yang perannya masing-masing terhadap proses DM tipe-1 belum diketahui.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, angka kejadian DM pada abak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 500 % selama jangka waktu 5 tahun terakhir.

Jumlah kasus baru DM tipe-1 dan tipe-2 berbeda antar populasi dengan distribusi. Sejak September 2009 hingga September 2018, terdapat 1213 kasus DM tipe-1. Paling banyak terdapat di kota-kota besar, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.

Pengumpulan data jumlah kasus DM tipe-2 pada anak saat ini, masih belum secara luas dilakukan. Jumlah pasien dengan DM tipe-2 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, tercatat 5 pasien sejak tahun 2014-2018. Dr. Andi Nanis Sacharina, Sp.A (K) mengatakan, kasus DM tipe-1 memang paling banyak pada anak, tapi terdapat kecenderungan peningkatan kasus DM tipe-2.

Berolahraga sangat baik untuk anak dengan diabetes (dok.windhu)
Berolahraga sangat baik untuk anak dengan diabetes (dok.windhu)
Di Indonesia, DM tipe-1 pertama kali didiagnosis paling banyak pada kelompok usia 10-14 tahun (403 kasus), kelompok usia 5-9 tahun (275 kasus), kelompok usia kurang dari 5 tahun (146 kasus) dan paling sedikit adalah usia di atas 15 tahun (25 kasus).

Untuk DM tipe-2, sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat, seperti berat badan berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, dan diet tidak sehat/tidak seimbang, serta merokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun