Melalui petualangan menakjubkan tiga dimensi yang dialami Clara, penonton  akan dibawa menuju  dunia visual warna-warni  yang memanjakan mata, dalam film The Nutcracker and the Four Realms.  Mulai tanggal 2 November, film produksi Walt Disney Pictures ini sudah tayang di seluruh  jaringan sinema Indonesia.
Cerita Sederhana, tapi Indah
Dibuka dengan adegan membuat penangkap tikus dengan adiknya Fritz, film The Nutcracker and the Four Realms ini fokus pada tokoh utama Clara, yang sangat terpukul  karena meninggalnya ibu yang dicintai.
Dari segi visual, Â film The Nutcracker and the Four Realms unggul dengan gemerlap keindahan yang dihadirkan. Sebuah kisah klasih. Legenda yang membuat penontonnya kagum pada imajinasi yang ditampilkan, seperti halnya menonton film-film disney lainnya.
Belum lagi, adanya suguhan tarian balet dari dua balerina Amerika Serikat Misty Copeland dan ballerino Ukraina Sergei Polunin yang sangat menyenangkan untuk ditonton.
Akting kedua aktor pemenang oskar ini tetap menjadi daya tarik dan pengikat jalinan cerita yang memikat. Film ini diadaptasi dari dongeng terkenal ciptaan oleh E.T.A Hooffmann berjudul The Nutcracker and the Mouse King, yang terbit pertama kali pada tahun 1816.Â
Kisah yang diangkat The Nutcracker and the Four Realms bisa dibilang sederhana dan ringan buat orang dewasa, tapi justru menjadi kekuatan dalam film. Anak-anak akan mudah mencernanya, sehingga memang sangat cocok ditonton oleh seluruh anggota keluarga, dari semua kelompok umur. Â Â
Disney memang unggul dalam  menyajikan film dengan muatan pesan  moral yang positif dan apik kepada penontonnya.  Meski agak sedikit geli dengan penampilan gerombolan tikus dan kumpulan badut loncat yang mungkin agak menakutkan bagi  bocah kecil.