Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menghargai Peran Ibu Rumah Tangga lewat Kocaknya Film Komedi "3 Dara 2"

29 Oktober 2018   19:47 Diperbarui: 30 Oktober 2018   07:54 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adipati Dolken yang berperan sebagai bapak rumah tangga harus rela menadi bapak rumah tangga, yang harus bersih-bersih rumah (gambar:IG MNC Pictures)

Tatanan sosial masyarakat telah menempatkan posisi lelaki sebagai kepala rumah tangga. Laki-laki adalah pencari nafkah dengan kedudukan yang  tak jarang dianggap lebih tinggi dari perempuan. Posisi perempuan juga tak jauh dari pekerjaan domestik, melayani suami dan mengasuh anak.

Setelah menikah, tak jarang perempuan sebagai istri harus memenuhi permintaan suami untuk berada di rumah. Mengurus rumah tangga. Ya, karena itulah dalam kartu tanda tanda penduduk, umumnya tertulis : Mengurus Rumah Tangga , selain tiga kata Ibu Rumah Tangga.    

Tidak ada yang salah menjadi ibu rumah tangga, asalkan memang merupakan kesepakatan yang dilandasi kerelaan untuk kebahagiaan. Kenyataannya semakin modern zaman, banyak perempuan saat ini  yang justru menjadi pencari nafkah. Bekerja dan menduduki  jabatan tinggi di suatu perusahaan.

Sementara saat ini, tak sedikit laki-laki yang harus berada di rumah tangga dan harus menerima dan mengizinkan istrinya untuk bekerja demi keberlangsungan rumah tangga.

Meski di luar negeri alias negara-negara barat, status perempuan sebagai pencari nafkah  (breadwinner) dan laki-laki sebagai bapak rumah tangga merupakan hal biasa dan jumlahnya meningkat, tak demikian halnya di Indonesia. Fenoma sosial ini belum sepenuhnya bisa diterima masyarakat dan para lelaki.

Adipati Dolken yang berperan sebagai bapak rumah tangga harus rela menadi bapak rumah tangga, yang harus bersih-bersih rumah (gambar:IG MNC Pictures)
Adipati Dolken yang berperan sebagai bapak rumah tangga harus rela menadi bapak rumah tangga, yang harus bersih-bersih rumah (gambar:IG MNC Pictures)

Jadi Bapak Rumah Tangga

Namun, inilah yang harus dialami oleh  tiga laki-laki, yakni Afandi (Tora Sudiro), Richard (Tanta Ginting) dan Jay (Adipati Dolken). Ketiganya merelakan istrinya masing-masing untuk bekerja untuk menyelamatkan keuangan keluarga dalam film Tiga Dara 2 produksi MNC Pictures, yang sudah tayang di jaringan bioskop di seluruh Indonesia mulai 25 Oktober 2015.  

Baca Juga : Belajar Menghargai Perempuan Lewat Tiga Dara

Semua itu tak lain lantaran perilaku tiga bapak ini yang masih terkesan meremehkan perempuan, sehingga harus mengalami 'kutukan kembali' jadi bapak rumah tangga. Para istri yang bekerja di luar rumah menjadi wanita karir.

 Buat yang  pernah menonton  film Tiga Dara pada tahun 2015,  pasti akan tahu kisah tiga lelaki yang suka merendahkan perempuan. Saat itu, ketiganya dikutuk menjadi perempuan oleh seorang perempuan berprofesi  waitres karena merasa dilecehkan.

Dalam film Tiga Dara yang pertama dengan sutradara Ardy octavian, kutukan yang diterima Afandi, Richard, dan Jay telah mengubah  ketiganya merasa jadi perempuan. Dalam film Tiga Dara 2, masih mengangkat  tema yang sama meski kali ini berbeda sutradara. Sehingga, film yang disutradarai Monty Tiwa ini tetap bisa ditonton walau belum pernah menonton Tiga Dara sebelumnya.   

Kisah ketiga laki-laki yang hidup di kelas sosial atas dan terpaksa menjadi bapak rumah tangga, diawali dengan tertipu sebuah tawaran investasi  yang menggiurkan di bidang agribisnis dari Bowo (Dwi Sasono).

Sosok Eyang Putri memberi pengaruh kuat pada Tiga Dara Tora Sudiro, Tanta Ginting, dan Adipati Dolken (Film Tiga Dara yang dibintangi oleh Tora Sudiro, Adipati Dolken, dan Tanta Ginting, tontonan hiburan mengenai konflik rumah tangga. Ketiga lelaki harus menjadi 'Bapak Rumah Tangga'. (foto:www.mnccontents.com)
Sosok Eyang Putri memberi pengaruh kuat pada Tiga Dara Tora Sudiro, Tanta Ginting, dan Adipati Dolken (Film Tiga Dara yang dibintangi oleh Tora Sudiro, Adipati Dolken, dan Tanta Ginting, tontonan hiburan mengenai konflik rumah tangga. Ketiga lelaki harus menjadi 'Bapak Rumah Tangga'. (foto:www.mnccontents.com)
Tak disangka, investasi yang ditawarkan bodong.  Tertipu habis-habisan sehingga menyebabkan rumah dan kendaraan harus disita untuk menutupinya. Afandi, Richard, dan Jay harus kehilangan uang Rp 45 Miliar yang sudah diinvestasikan.

 Afandi yang mengajak  Richard dan Jay berbisnis akhirnya harus bertanggung jawab. Mereka bertiga dengan istri Aniek (Fanny Fabriana, Kasih (Rania Putrisari) dan Grace (Ovi Dian)  akhirnya memilih tinggal di rumah Eyang Putri (Cut Mini), ibu Anie, yang merupakan mertua Afandi.

Di rumah yang megah dan mewah itu, ketiga bapak ini menjalani  keseharian sebagai Bapak Rumah Tangga. Tak hanya itu, mereka juga harus berhadapan dengan Jentu (Soleh Solihun), pengurus rumah yang menjadi orang kepercayaan eyang.

Tiga pemeran Tiga dara 2, yakni Tanta Ginting (Richard), Grace, dan Adipati Dolken (Jay) (foto: dok. windhu)
Tiga pemeran Tiga dara 2, yakni Tanta Ginting (Richard), Grace, dan Adipati Dolken (Jay) (foto: dok. windhu)
Selagi para istri bekerja, para bapak mengerjakan  urusan rumah tangga. Tidak tahan menjadi  Bapak Rumah Tangga, ketiganya berkonsultasi pada Psikolog Windy (Rianti Cartwrigh). Psikolog yang ditemui, sama dengan yang ada di film Tiga Dara sebelumnya.

Sejalan dengan itu, kekonyolan demi kekonyolan dilakukan ketiga bapak itu untuk mendapatkan kembali uang investasi Rp.45 miliar. Upaya mencari Bowo, malah menyebabkan mereka berpindah dari perbuatan konyol satu ke perbuatan konyol lainnya. 

"Dok, kita cuma ingin balik lagi jadi pemimpin. Kepala keluarga. Kepala rumah tangga. Bukan bapak rumah tangga kayak gini !" tukas Afandi.

Nah, bisakah para bapak yang telah berubah menjadi  Bapak Rumah Tangga ini kembali menjadi kepala rumah tangga, menemukan Bowo untuk mendapatkan kembali  uang investasi senilai Rp.45 Miliar?

Menjadi Bapak Rumah Tangga harus dirasakan oleh tiga dara (dok.windhu/bannerfilmmncpictures)
Menjadi Bapak Rumah Tangga harus dirasakan oleh tiga dara (dok.windhu/bannerfilmmncpictures)

Tertawa Sepanjang  Film Diputar

Saat menonton film  Tiga Dara 2,  penonton tertawa-tawa menyaksikan adegan-adegan konyol yang diperankan oleh Tora Sudiro, Tanta Ginting, dan Adipati Dolken.

Sebagai film dengan balutan komedi, film Tiga Dara 2 memang mampu menghibur  para penontonnya. Beberapa di antaranya adalah adegan saat  Jentu mengaku mirip dengan Rano Karno. Para pemeran perempuan mulai dari Cut Mini, Fanny Fabriana, Rania Putrisari, dan Ovi dian berakting luwes.  

Selain itu adegan harus membersihkan kolam renang eyang putri yang sangat luas hanya dengan bermodalkan gayung dan sikat gigi. Belum termasuk adegan serupa film horor saat Afandi  merasa 'dihantui' oleh eyang putri.

 Film Tiga Dara 2 cocok bagi yang benar-benar membutuhkan hiburan tontonan yang bisa membuat tertawa-tawa sepanjang film. Namun, tetap ada yang mengganjal karena eyang putri ternyata tak bisa melepaskan rasa tak sukanya  pada sang menantu Afandi, selama lebih dari dua puluh tahun.  

Dalam salah satu adegan ala film horor, eyang putri menyebut Afandi dengan sebutan Mokondo (modal kon*** doang). Satu hal lagi adalah sikap aneh tiga bapak yang kehilangan uang investasi Rp. 45 Miliar. Apa iya, kalangan menengah atas akan bersikap konyol seperti ini? Baiklah, tak perlu ambil pusing, yang jelas film komedi ini memang diwarnai banyak akting lucu. 

Tora Sudiro tetap berperan sebagai Afandi di Tiga Dara 2 (foro;.www.grid.id)
Tora Sudiro tetap berperan sebagai Afandi di Tiga Dara 2 (foro;.www.grid.id)
Positifnya, film Tiga Dara 2  ini mengangkat pesan moral jika kaum lelaki, yakni para bapak harus menghormati perempuan yang menjadi Ibu Rumah Tangga. Menjadi seorang Ibu Rumah Tangga bukanlah suatu hal yang mudah dijalani meski melakukan  pekerjaan rumah tangga sepanjang hari.

Itu tersirat dalam kalimat Richard (Tanta Ginting)," Itu kerjaan ibu rumah tangga, sudah dikerjakan oleh tiga orang masih saja susah. Istri kita, ngerjain cuma sendirian. Gila!

Film ini mengingatkan para bapak untuk lebih menghargai posisi ibu rumah tangga. Sejatinya,  tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang sudah terikat dalam pernikahan. Saat laki-laki sudah berstatus suami dan perempuan berstatus istri. 

Jadi, Film Tiga Dara 2 cukup menarik untuk ditonton. Hiburan menyenangkan  karena dijamin bisa tertawa-tawa menonton aksi tiga dara. Bisa belajar untuk mengambil hikmah dari 'pengalaman kurang menyenangkan' jadi Bapak Rumah Tangga yang dialami tiga dara ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun