Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Fiersa Besari, Menghipnotis lewat Untaian Kalimat Memukau dan Petikan Gitar Menggugah

2 Oktober 2018   23:44 Diperbarui: 3 Oktober 2018   00:05 2203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kritislah selagi muda ... sebelum kau patah oleh kata-katamu sendiri; sebelum kau berujung menjadi seseorang yang dulu kau maki; sebelum kau sadar bahwa anakmu butuh dinafkahi. Karena seperti kata Tan, "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda"

--@FiersaBesari--

Inilah adalah tweet terbaru dari akun twitter @FiersaBesari, lelaki muda yang selalu mengesankan untaian kalimatnya yang kubaca. Cuitan dari akunnya, seperti biasa segera disambut dengan retweet dari sejumlah penggemarnya yang berjumlah 821 ribu .

Twitter masih menjadi media sosial efektif yang digunakannya untuk memuntahkan unggahan-unggahannya yang digemari  dan dibaca banyak orang di dunia maya.

Saat kata-kata dan kalimat dibawakan dengan petikan  gitar oleh  Fiersa, alunan lirik yang terangkai mampu membius dan melenakan bagi pendengarnya. Tepat dan mengena bila dicerna. Sesuai dengan jiwa kaum muda yang memerlukan suntikan tenaga dan semangat untuk menjangkau impiannya dan mengisi hari.  

Sebagai penulis, Fiersa adalah empunya kata-kata memikat yang menyentuh rasa saat dibaca.  Sebagai pemusik, Fiersa adalah pemetik senar gitar dengan alunan yang bersanding sesuai dengan lirik lagu.

Penulis dan pemusik. Dua profesi yang dilabelkan padanya. Dua kata yang sesuai karena Fiersa memiliki keduanya. Sebagai penulis, tulisan lelaki kelahiran Bandung tanggal 3 Maret ini  memiliki makna yang sangat mendalam.  

Inilah tiga buku karya Fiersa Besari yang digandrungi (sumber:detik.com)
Inilah tiga buku karya Fiersa Besari yang digandrungi (sumber:detik.com)
Tak heran jika karya-karya Bung, yang menjadi panggilan Fiersa Basari sangat disukai. Bahkan kerap dijadikan kutipan-kutipan yang menggugah rasa hati dan kemanusiaan.

Sejumlah album solonya dirilis sejak tahun 2012. Vokalis  band  indie vokalis band indie post rock Climacteric ini sukses menelurkan albumnya berjudul 11:11 sangat diminati.

Fiersa pun berhasil menerbitkan tulisannya dalam buku, yakni Konspirasi Alam yang merupakan album dan buku, Garis Waktu, dan Catatan Juang. Garis Waktu  merupakan kumpulan sejumlah tulisannya beberapa tahun, di rentang 2012-2016.

Dalam Garis Waktu yang mengukuhkankan langkahnya sebagai penulis, melalui format surat, Fiersa mengungkapkan kisah perjumpaan, jatuh hati, patah hati, dan melepaskannya terekam sebagai sebuah kenangan. Buku  Garis Waktu yang keluar tahun 2016 laris manis dengan penjualan lebih dari 10.000 eksemplar.

Dalam lirik lagu, simaklah Garis Waktu : Kau yang terbaik, Kau yang terindah. Kau yang mengajari arti jatuh hati. Kau beri harap lalu kau pergi. Garis waktu takkan mampu menghapusmu. Ketika kata maaf sulit terlalu sulit untuk diucap. Ego siapa yang kita sedang beri makan? Entahlah...

Berduet dengan Tantri, Fiersa menyanyikan lagu Waktu Yang Salah yan terdapat dalam album Tempat Aku Pulang pada tahun 2013. Sedikit lirik kisah cinta segitiga itu sebagai berikut.

Beri kisah kita sedikit waktu. Semesta mengirim dirimu untuk ku

Kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah. Hidup memang sebuah pilihan. Tapi hati bukan tuk dipilih. Bila hanya setengah dirimu hadir. Dan setengah lagi untuk dia.

Kata-kata Fiersa bermakna mendalam. Buat kaum hawa, kata-katanya menyentuh hati, maka tak heran bila digandrungi. Lelaki yang doyan berpetualang menjelajah alam dengan mengelilingi Indonesia memang terkesan seksi dengan kemampuannya menuangkan dan merangkainya dalam kalimat-kalimat indah.

Menulis buku dan menulis lagu adalah dua bentuk kegiatan yang sama-sama menulis. Buatnya berpetualang akan membuat orang mengetahui banyak hal sehingga akan memaksa untuk berinteraksi dengan orang lain.

Dalam  Q and A Fiersa Besari dalam Buku dan Petualangan dalam channel Eiger Adventure, yang bisa didengar melalui saluran youtube, mengenai cara membuat tulisan yang memukau bagi Fiersa adalah "Saat kita memberatkan diri kita untuk membuat yang hal menarik, justru nggak akan jalan karena kita takut hal yang kita buat tidak menarik. Tapi saat kita mulai karena kita pengen, entah orang lain suka atau tidak, ya disitu ya. Itu titik nolnya. Ya, itu."

Petualangan-petualangan yang dilakukan penggagas gerakan Aksi Menulis dan komunitas Pecandu Buku ini membuatnya menjadi sebuah brand Ambassador Eiger Adventure, yang memang produsen perlengkapan berpetualang.

Dalam menuangkan petualangannya dalam bentuk tulisan, Fiersa menganggapnya sebagai suatu yang harus diceritakan. Anggap saja bercerita dan diperbincangkan. Jangan pernah takut menulis dan tinggal memulai. Berkarya itu bukan ingin kelihatan bagus untuk orang lain, tapi ingin menuangkan sesuatu diri sendiri.   

Lagu Petualangan yang terbaru akhir September 2018 juga memiliki kalimat-kalimat yang menggugah semangat. Kelak Jika Kita Berjumpa Ceritakanlah Kawan. Tentang nikmat menabung rindu dan indahnya kata pulang Petualangan memanggilmu. Untuk kalahkan rasa takut. Pergilah untuk pulang. Menghilanglah dan temukan makna sebuah perjalanan. 

Buat saya, Fiersa Besari adalah musisi dan penulis yang mampu menyihir dengan kata-kata. Meski saya menikmati lagu-lagunya lewat youtube dan belum pernah berjumpa langsung, lirik-lirik yang disampaikan mengesankan.

Dalam akun channel Youtube-nya Fiersa Besari mengungkapkan dirinya dalam sebuah Narasi Petualang. Dia mencari jati diri melalui petualangan. Semakin mencari jutsru semakin kehilangan. Berkelana tidak akan membuat menemukan jati diri. Jati diri diciptakan.

Saya suka dengan video Salahkah Mengalah Fiersa besari, yang merupakan seluruh klip hasil seleksi kiriman warganet mulai 7 Juni 2018 hingga 8 Juni 2018. Video itu berisi pandangan dan harapan tentang masalah sosial dan kemanusiaan yang terjadi di dunia, terutama di Indonesia.

Inilah penggalan lirik dalam Salahkah Men galah :

Ledakan amarah dimana-mana

Di dunia  nyata dan juga maya

Membenci demi sesuatu yang suci

Menghina yang semestinya dibina

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun